Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
STRIKER legendaris Chelsea Didier Drogba mengkritik kepemilikan baru klub, yang dipimpin Todd Boehly. Drogba mengungkapkan, Chelsea semakin 'kurang berkelas' sejak perubahan manajemen mereka.
Pemilik Chelsea dan Pengusaha Amerika Serikat (AS) Boehly membeli The Blues, musim panas ini, setelah pemilik sebelumnya Roman Abramovich terpaksa menjual klub tersebut menyusul sanksi Inggris atas invasi Rusia ke Ukraina.
Boehly telah membuat gebrakan besar sejak tiba di Stamford Bridge. Di transfer musim panas ini saja, Chelsea menghabiskan lebih dari 250 juta pound sterling (sekitar Rp4,32 triliun).
Baca juga: Graham Potter Puas Chelsea Bisa Cetak Kemenangan di San Siro
Tidak hanya itu, Boehly juga memutuskan memecat manajer populer Thomas Tuchel pada September, meski manajer Jerman itu berhasil memenangkan gelar Liga Champion bagi The Blues.
Meskipun dengan beberapa turbulensi dan kontroversi, Chelsea telah menunjukkan peningkatan sejak penunjukan manajer baru Graham Potter.
Graham tampaknya akan berusaha memperoleh posisi empat besar dan bahkan liga Champion untuk musim ini.
Kendati demikian, legenda Chelsea Drogba mengkritik keputusan Boehly untuk mengganti banyak anggota staf lama, termasuk direktur klub Marina Granovskaia.
Melansir dari Canal Plus, Drogba berkata: “Saya tahu klub ini dengan kelas tertentu selama era Abramovich. Tetapi, hari ini, saya merasa kurang. Sangat sulit bagi saya untuk melihat bagaimana mereka menyingkirkan orang-orang tertentu, misalnya fisioterapis, yang berada di sana untuk waktu yang sangat lama. Mereka harus kembali ke prinsip dan nilai yang mereka miliki."
Sejalan dengan Droba, mantan gelandang Chelsea dan Jerman Michael Ballack menggambarkan keputusan Chelsea setelah memecat Tuchel, yang berhasil memenangkan gelar Liga Champions di tahun pertamanya, adalah hal yang tidak masuk akal.
Dalam laporan media Bild, Ballack mengungkapkan, “Saya terkejut dengan pemecatan itu. Bagi saya itu tidak bisa dimengerti ketika seorang pelatih diberhentikan begitu cepat.”
“Terutama karena Tuchel sukses besar seperti memenangkan Liga Champions. Kita harus melihat apakah itu berhasil dalam jangka panjang. Saya percaya Anda harus mengatur klub sebesar Chelsea dengan hati hati,” pungkas Ballack. (OL-1)
Chelsea disebut memilih menjual Conor Gallagher ke klub di luar Liga Primer Inggris meski mereka terpaksa menerima tawaran yang lebih rendah.
Jorgensen dikontrak seharga 20,7 juta poundsterling dengan durasi selama tujuh tahun
Chelsea disebut terbuka untuk menjual Conor Gallagher, yang memasuki tahun terakhir dalam kontraknya dengan klub Liga Primer Inggris itu.
Enzo Fernandez dikabarkan sudah meminta maaf secara langsung kepada rekan setim di Chelsea, terutama yang berkewarganegaraan Prancis terkait aksi rasisme yang dia lakukan.
Chelsea tidak memberikan sanksi kepada Enzo Fernandez atas nyanyian rasis yang dilakukannya bersama beberapa pemain Argentina.
Romelu Lukaku dijadwalkan kembali ke fasilitas latihan Chelsea di Cobham, pekan ini, setelah selama dua musim terakhir dipinjamkan ke Inter Milan dan AS Roma.
Drogba merupakan pemain Afrika dengan gol terbanyak di Liga Primer Inggris. Legenda Chelsea itu mengoleksi 104 gol selama dua periode di Stamford Bridge.
Menurut mantan penyerang Chelsea itu, AFI tidak membela hak dan kepentingan para pemain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved