Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Plt Ketum PSSI Jadi Tersangka, Persib Desak KLB

Roni Kurniawan
17/2/2019 21:40
Plt Ketum PSSI Jadi Tersangka, Persib Desak KLB
(ANTARA)

MANAJER Persib Bandung, Umuh Muchtar, tidak menyangka Pelaksana Tugas Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, ditetapkan sebagai tersangka oleh satgas anti mafia bola. Dia bahkan cenderung terkejut.  

"Ya kagetlah, karena saya juga tak berburuk sangka. Ya, kaget aja gitu," cetus Umuh di Bandung, Jawa Barat, Minggu (17/2).

Dengan ditetapkannya Joko Driyono sebagai tersangka, Umuh pun mendesak PSSI segera menggelar Kongres Luar biasa (KLB) guna menentukan Ketum baru. Sebab, posisi itu dinilai sangat krusial dengan situasi PSSI yang sedang mempersiapkan Piala Presiden dan Liga Indonesia 2019.

"Kalau KLB itu sudah harus, dan juga PSSI menggelar Liga Indonesia," kata Umuh.
 

Baca juga: Polisi Sebut Kemungkinan Ada Tersangka Baru Kasus Pengaturan Skor


Umuh menganggap kompetisi tertinggi Tanah Air tidak mungkin digelar tanpa adanya pucuk pemimpin PSSI yang sebenarnya. Sebab, Jokdri sendiri masih berstatus sebagai Pelaksana Tugas (Plt).

"Jadi siapa yang akan bertanggungjawab di situ? siapa yang memimpin ke depan? Tidak gampang mengambil keputusan dan harus dilaksanakan KLB," tegasnya.

Akan tetapi, diakui Umuh, Pemilihan Ketum harus dilakukan dengan benar. Ia tak ingin jika Ketum PSSI berikutnya malah tidak bisa memberikan perubahan, terutama untuk persepakbolaan di Indonesia.

"Ini harus segera kita rundingkan dengan voter dan anggota Exco. Saya juga akan bicara untuk mengambil keputusan yang tepat," tandas Umuh.

Jokdri ditetapkan sebagai tersangka ketika Satgas Antimafia Bola menggeledah apartemennya pada Kamis 14 Februari lalu. Itu terjadi karena Satgas menilai Jokdri sebagai aktor intelektual dibalik perusakan barang bukti. (Medcom/OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya