Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

2 Hal yang Membuat Faktor Jokowi masih Menentukan Paslon Pilkada di Sejumlah Wilayah

Fetry Wuryasti
17/6/2024 17:15
2 Hal yang Membuat Faktor Jokowi masih Menentukan Paslon Pilkada di Sejumlah Wilayah
Presiden Joko Widodo menyapa warga saat berkunjung ke Pasar Baru Karawang(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

DIREKTUR Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno mengatakan ada dua hal yang membuat faktor Jokowi masih menjadi faktor determinan atau keputusan terkait Pilkada Serentak 2024.

Pertama, sepanjang partai-partai yang tergabung di dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu mengatakan selalu berada satu tarikan napas dengan Jokowi, maka sepanjang itu juga bahwa faktor Jokowi dalam menentukan kandidasi terkait dengan jumlah kepala daerah di Pilkada serentak nasional tentu akan cukup determinan.

"Kedua, pertemuan Jokowi dengan partai ketua umum partai KIM beberapa waktu lalu yang sampai ke publik, juga berbicara tentang bagaimana ada usulan-usulan tertentu yang didiskusikan antara Jokowi dengan partai-partai yang mengusungnya, terkait dengan calon kepala daerah yang akan diusung," kata Adi, dihubungi Senin (17/6).

Baca juga : Putusan MA tentang Usia Calon Kepala Daerah Dinilai Transaksional

Salah satunya untuk kepala daerah di Jakarta, misalnya. Partai-partai KIM hasil rembukannya dengan Jokowi itu menyetujui Ridwan Kamil untuk maju.

"Dan pada saat yang bersamaan Ridwan Kamil itu lebih prefer sebenarnya untuk maju dalam Pilgub Jawa Barat ketimbang Jakarta. Oleh karena itu kalau dalam konteks penentuan calon kandidat Pilkada serentak, faktor Jokowi pasti menjadi faktor determinan di sejumlah wilayah," kata Adi.

Dia menjabarkan wilayah-wilayah itu seperti Jakarta, Jawa Tengah seperti Solo, kemudian Sumatra Utara, yang itu semua ada kaitannya dengan bagaimana Jokowi sebagai politisi juga punya intensi dan interest dalam kaitannya dengan pilkada.

Baca juga : Tidak Ada Pengajuan Percepatan, Jokowi Pastikan Jadwal Pilkada Tidak Berubah

"Hal itu dalam faktor kandidat tidak bisa dibantah," kata Adi.

Tapi harus diakui karena pemilihan kepala daerah (pilkada) dilaksanakan setelah Jokowi tidak lagi menjabat presiden, yaitu pada tanggal 27 November 2024, maka kemudian faktor Jokowi juga dalam banyak hal tidak bisa menentukan siapa yang bisa menang dalam pilkada.

Artinya memang faktor kandidat dan tim pemenangan itulah yang kemudian akan menjadi penentu segala-galanya.

"Aura magnet tangan Pak Jokowi dengan pilkada serentak ketika pencoblosan tanggal 27 November itu ya sudah mulai tidak terasa gitu. Yang menentukan adalah calon yang bersangkutan, tim sukses, partai pengusung, relawan-relawan kunci yang mengantarkan mereka menang," kata Adi. (Try/Z-7)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya