Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
POLITIK dinasti Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai tidak akan berhenti di calon wakil presiden (cawapres) nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka. Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep diyakini akan dibuat menjadi kepala daerah.
“Tapi, apa yang terjadi dengan presiden kita ya, ini enggak cukup dengan Gibran, ini akan lanjut dengan Kaesang,” kata Guru Besar Ilmu Politik BRIN Ikrar Nusa Bhakti dalam diskusi Crosscheck by Medcom.id dengan tema ‘Dinasti Menjadi-jadi, Pengadilan Rakyat Menanti’ yang disiarkan pada Minggu (17/3).
Analisis itu diklaim akan terjadi. Sebab, kata Ikrar, Kaesang diisukan menjadi Wali Kota Solo untuk menggantikan Gibran yang akan menduduki kursi wakil presiden.
Baca juga : PPP: Ada Upaya Pelibatan Aparat untuk Menangkan PSI
Analisis politik dinasti Jokowi ini juga menguat setelah adanya kabar istri Kaesang, Erina Sofia Gudono yang diisukan maju sebagai Bupati Sleman. Menurutnya, rekam jejak Erina saat ini sedang juga sudah dipaparkan ke publik.
“Sekarang yang juga digadang-gadang itu adalah juga misalnya istrinya Kaesang yang dianggap juga lulusan luar negeri, bekerja juga di institusi asing, dan sudah pasti akan bisa menjadi orang yang boleh dikatakan hebat di dalam menangani persoalan-persoalan,” ucap Ikrar.
Analisis lainnya juga karena menantu Jokowi, Bobby Nasution yang dikabarkan mau maju sebagai Gubernur Sumatra Utara. Dia meyakini ada upaya untuk menjaga tirah kepemimpinan keluarga Kepala Negara saat ini.
“Kemudian, istrinya Kaesang akan menjadi calon bupati Sleman, kemudian Bobby itu akan digadang-gadang untuk menjadi calon Gubernur Sumatra Utara ya. Di situ kalau anda lihat itu sudah lengkap itu,” tutur Ikrar. (Z-3)
REZIM pemilu dan pilkada di Tanah Air masih memberikan ruang bagi pelanggengan politik dinasti. Pada Pilkada Serentak 2024 nanti, politik dinasti pun berpotensi muncul
Narasi Asian Values yang seolah memaklumi atau mewajarkan praktik politik dinasti dengan dalih ada nilai-nilai ketimuran itu kini ramai diperbincangkan.
DIREKTUR Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati menyebut narasi pewajaran adanya praktik politik dinasti karena Indonesia masih kental akan nilai Asia tidak dapat dibenarkan
TAHAPAN Pilkada 2024 sudah berjalan saat MA mengeluarkan Putusan Nomor 23 P/HUM/2024. Dalil tersebut harusnya dapat menjadi alasan bagi KPU untuk tidak mengakomodir isi Putusan MA tersebut
Sehubungan 116 Tahun Hari Kebangkitan Nasional (20 Mei 1908-2024), Presidium Gerakan Penegak Kedaulatan Rakyat (GPKR) menyampaikan sejumlah pikiran/pernyataan.
Jika calon gubernur Jakarta lainnya yang muncul seperti Ketum PSI Kaesang Pangarep, itu juga dinilai punya kualitas yang bagus
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mendukung Irjen Ahmad Luthfi untuk maju dalam kontestasi Pilgub Jawa Tengah.
Ahmad Luthfi disebut memiliki popularitas tinggi di beberapa lembaga survei.
Ketum PSI Kaesang Pangarep mengaku akan lebih fokus menemani istri yang sedang mengambil program studi S2 dibandingkan terjun langsung jadi calon kepala daerah di Pilkada 2024.
Survei dari Indikator Politik Indonesia menunjukkan hasil respon publik terhadap simulasi tiga kandidat dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.
Gerindra pertimbangkan Kaesang maju wakil gubernur Jateng
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved