Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BAKAL Calon Presiden (Bacapres) Prabowo Subianto dinyatakan mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN), Gema Nusantara Bakry membeberkan banyaknya pemilih PDIP yang pada akhirnya melabuhkan dukungannya kepada Capres Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu lantaran dipicu adanya Jokowi Effect.
Ia menambahkan, setidaknya Jokowi Effect memang berpengaruh sangat signifikan terhadap elektoral Prabowo pada Pilpres 2024. Lantas, Gema juga merinci setidaknya ada tiga faktor pemilih PDIP beralih dukungan kepada Prabowo.
Baca juga : Koalisi Indonesia Maju Yakin Penentuan Cawapres akan Mudah
“Pertama, Jokowi Effect, di mana banyak pemilih PDIP yang mengikuti pilihan politik Presiden Jokowi,” kata Gema dalam keterangannya, Minggu (3/9).
Baca juga : Koalisi Indonesia Maju: Cawapres akan Ditentukan Prabowo
Tak cukup sampai disitu, faktor berikutnya adalah mayoritas kader PDIP, tidak menerima pencalonan Ganjar Pranowo sebagai capres dari partai berlambang banteng tersebut. Hal itu diyakini mempengaruhi elektabilitas Ganjar yang selalu ada di bawah Prabowo.
“Kedua, pemilihan Ganjar sebagai capres tidak diterima oleh sebagian kader PDI Perjuangan,” ujar Gema.
Terakhir, Gema juga menilai kepemimpinan Megawati Soekarnoputri yang terlihat kaku dan kurang egaliter di mata para kader PDIP. Sikap Megawati yang seperti itu, menurut Gema, menjadi salah satu faktor kuat banyaknya kader PDIP yang beralih dukungan mendukung Prabowo jelang Pilpres 2024.
“Ketiga, gaya kepemimpinan Megawati yang kaku dan kurang egaliter, membuat rasa kurang nyaman sebagian elit dan kader PDI Perjuangan,” pungkas Gema.
Berdasarkan survei yang diselenggarakan LSN periode 14 – 24 Agustus 2023, pemilih PDIP yang memilih Prabowo terus bertumbuh. Terhitung dari mulai bulan Maret 2023, pemilih PDIP mulanya yang mendukung Prabowo ada di angka 25,7 persen, kemudian angka itu melonjak menjadi 32,5 persen pada Juni 2023, lalu menguat di angka 38,8 persen pada Juli 2023 dan puncaknya pada Agustus 2023 dimana pemilih PDIP yang melabuhkan dukungannya pada Prabowo ada di angka 39,1 persen.
Sebaliknya, konstituen PDIP yang memilih Ganjar cenderung terus mengalami penurunan. Pada bulan Maret 2023, pemilih PDIP yang memilih Gubernur Jawa Tengah itu masih ada di angka 50,2 persen, kemudian merosot ke angka 48,1 persen pada Juni 2023, lalu tergelincir ke angka 45,3 persen pada Juli 2023 dan menurun lagi ke angka 45,2 persen pada Agustus 2023. (Z-8)
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Mochammad Afifuddin, menegaskan bahwa jajarannya akan menjalankan tugas pada Pilkada Serentak 2024 sesuai dengan aturan.
BELAKANGAN ini Rusia terus mendapat perhatian dari media-media utama Indonesia.
PKS memberikan kepercayaan penuh kepada Anies Baswedan dalam membentuk koalisi. PKS hanya sebatas mengusung Anies dan kadernya Sohibul Iman.
Sejumlah pengamat menilai peta koalisi partai politik di Pilkada 2024 akan berbeda dengan Pilpres 2024 yang lalu.
Anies pernah mengaku akan mempertimbangkan permintaan Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) untuk maju dalam Pilkada Jakarta.
Calon-calon yang diusung disebutkan peka terhadap keluhan-keluhan masyarakat.
Presiden terpilih Prabowo Subianto akan dilantik di Jakarta. Kesiapan sarana dan prasarana serta keamanan di Jakarta jauh lebih baik dan lengkap dibandingkan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas), membantah jika anggota-anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) retak akibat perbedaan pilihan politik pada Pilkada 2024.
Mensesneg Pratikno mengungkapkan alasan Keputusan Presiden (Keppres) tentang pemindahan ibu kota negara ke IKN karena mempertimbangkan pelantikan Presiden terpilih Prabowo.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menekankan pentingnya kerja sama antara Indonesia dan Rusia.
Prabowo dalam pertemuannya dengan Putin juga menyampaikan minatnya untuk mengirim lebih banyak mahasiswa Indonesia untuk menempuh pendidikan di universitas-universitas Rusia.
KETUA Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan terdapat dorongan kepada presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved