Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PETA koalisi partai politik (parpol) di pemilu kepala daerah (pilkada) 2024 diperkirakan akan berbeda dengan saat pemilu presiden (pilpres). Pasalnya sejumlah faktor mempengarhui pertimbangan koalisi parpol.
Pemantauan Media Indonesia, Senin (27/5), menghadapi pilkada serentak peta politik di Jawa Tengah masih berjalan dinamis, partai politik memiliki kursi di DPRD baik tingkat kabupaten/kota maupun provinsi masih membuka kesempatan para bakal calon kepala daerah untuk ikut dalam penjaringan.
Bahkan calon kepala daerah kader dari salah satu parpol yang mampu mengusung sendiri, tidak cukup mendaftar di satu partai politik agar dapat diusung dalam Pilkada karena merasa masih membutuhkan dukungan parpol lain agar memenangi pilkada di daerah tertentu, sehingga hampir seluruh parpol juga mulai melakukan penjajakan untuk koalisi.
Baca juga : Pendaftaran Sebulan Lagi, Koalisi Parpol Harus Segera Putuskan Capres-Cawapres
Pengamat juga Ketua Departemen Politik & Ilmu Pemerintahan FISIP UNDIP Nur Hidayat Sardini mengungkapkan perolehan kursi DPRD Jawa Tengah hasil pileg lalu yakni PDIP 32 kursi, PKB 20 kursi, Gerindra 17 kursi, Golkar 17 kursi, PKS 11 kursi, Demokrat 7 kursi, PPP 7 kursi, PAN dengan 4 kursi, Nasdem 3 kursi, dan PSI 2 kursi, dimungkinkan Pilgub terjadi pola koalisi antar parpol berbeda dengan koalisi parpol saat pilpres lalu.
Peta koalisi antar parpol di Pilgub Jawa Tengah, lanjut Hidayat, juga dimungkinkan akan berbeda dengan pilkada kabupaten dan kota. Pasalnya perolehan kursi DPRD setiap parpol di setiap daerah berbeda, sehingga untuk memenuhi kebutuhan ambang batas mengusung calon diperlukan koalisi tersebut.
Ada yang lebih penting dalam koalisi di pilgub maupun pilkada kabupaten dan kota, menurut Hidayat, adalah kepentingan masing-masing yang berbeda bahkan tidak sebatas platform setiap parpol, kunci yang bakal diraih di sini adalah dapat memenangkan calon yang diusung.
Baca juga : Poltracking Indonesia: Peta Koalisi Pilpres 2024 masih Dinamis
"Saya melihat parpol dengan perolehan suara maupun kursi di legislatif tinggi dan dapat mengusung calon sendiri, tetap masih memerlukan dukungan koalisi parpol lain untuk dapat memenangi Pilgub maupun pilkada kabupaten dan kota," ujar Nur Hidayat Sardini, kepada Media Indonesia, Senin (27/5).
Senada, Pengamat politik Universitas Diponegoro Semarang Ghulam Manar. "Berbicara politik, koalisi itu tidak permanen, tidak ada jaminan di pilpres kemudian sama dengan pilkada, termasuk untuk Jawa Tengah maupun daerah" kata Ghulam Manar.
Jawa Tengah selama ini dikenal sebagai basis massa PDIP, ujar Ghulam, meski calon presidennya dan wakil presidennya kalah pada Pilpres 2024. Di Pilgub berpeluang untuk mengusung pasangan calon sendiri karena telah melampaui syarat minimal 20 persen, namun tetap membutuhkan dukungan parpol lain dalam barisan koalisi.
Demikian juga koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terjadi di tingkat pusat pada Pilpres lalu, menurut Ghulam Manar, tidak akan terjadi di Pilgub Jawa Tengah karena situasi dan peta politiknya berbeda, karena pada level lokal,masyarakat merasakan langsung kinerja calon kepala daerahnya.
"Sampai saat ini parpol masih wait and see atau saling melihat dan menunggu menghadapi kontestasi pilkada di Jateng dan dinamika politik bisa berubah setiap saat," ujar Ghulam. (Z-3)
BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang memperingatkan 21 daerah di di pegunungan bagian tengah, Pantura tengah dan Pantura timur Jawa Tengah berpotensi hujan ringan-sedang hari ini.
KPK membuka peluang menggeledah sejumlah lokasi jika dibutuhkan untuk memperkuat bukti kasus dugaan korupsi di Pemkot Semarang.
Trend dan minat masyarakat tinggal di wilayah berbukit dengan lingkungan asri dan berudara sejuk, khusunya pasca Pandemi Covid-19
KPK menggali peran Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dan Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah Alwin Basri dalam proses pengadaan di Pemkot Semarang.
KPK rampung memeriksa Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, Kamis (1/8). Dia irit bicara mengenai kasusnya ketika ditanya wartawan usai pemeriksaan.
Hevearita Gunaryanti Rahayu memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini, 1 Agustus 2024. Dia bakal dimintai keterangan soal dugaan rasuah di Pemkot Semarang.
Penyelenggaraan Pilkada yang inklusif menjadi jembatan bagi pemenuhan hak pilih bagi semua golongan.
Pilkada Kota Semarang 2024 diprediksi akan menjadi pertarungan ketat dengan beberapa kandidat yang sudah dikenal oleh calon pemilih.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyambut baik tawaran bergabung dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan pihaknya menunggu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk masuk ke pemerintahan Prabowo-Gibran
Anies memastikan bakal memilih pasangan yang memperkuat koalisi. Figur yang dipilih juga dipastikan menjaring dukungan kuat masyarakat.
PDIP berpandangan koalisi politik yang lebih cair di Pilkada ketimbang Pilpres adalah hal yang wajar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved