Jelang Tahun Politik, Wapres Amin Minta Pesantren Menjaga agar Tidak Ada Benturan

INDONESIA akan memasuki tahun politik pada 2024. Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin berpesan agar pesantren berperan mengarahkan masyarakat sehingga tidak terjadi pembelahan karena perbedaan pilihan politik.

"Bagaimana pesantren menjaga tanah air ini supaya tidak terjadi hal-hal yang benturan," ujar wapres seusai melakukan silaturahmi dengan Dewan Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Annuqayah dan Ulama Se-Kabupaten Sumenep di Ponpes Annuqayah, Jawa Timur, Rabu (9/8).

Pada kesempatan itu, wapres juga didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan melakukan ziarah ke makam K.H. Muhammad Syarqawi Al-Qudusy.

Pesantren, ujar wapres, sejak dulu menanamkan prinsip cinta tanah air adalah sebagian dari iman. Oleh karena itu, pesantren berusaha menjaga agar tidak ada polarisasi atau keterbelahan.

Baca juga: Bertolak ke Jatim, Wapres Sambangi Sumenep, Tuban, dan Surabaya

Wapres mengingatkan bahwa apabila para calon kandidat presiden dan wakil presiden ingin berkampanye, itu harus dilakukan dengan santun.

"Di dalam memilih (calon), (pesantren) itu sudah punya garisnya bahwa pesantren harus memilih ya terbaik dari yang baik," imbuh wapres.

Baca juga: Wakil Presiden RI Beri Penghargaan Pemda Berstatus Universal Health Coverage

Adapun maksud dari sosok pemimpin yang terbaik, terang wapres, memiliki tiga kriteria yakni kelebihan, kelayakan, dan terakhir yang paling maslahat.

"Kalau ada yang unggul, afdol, milih yang tidak unggul itu tidak boleh," ucap wapres.

Wapres meyakini kiai serta para pimpinan pondok pesantren akan memilih pemimpin yang terbaik bagi bangsa. Hanya saja, pilihan tersebut menurut wapres, tidak disampaikan secara terang-terangan.

"Ya itu kiai-kiai yang punya (pilihan) sendiri. Tentu itu biasanya bisik-bisik itu. Tidak bahasa terang. Bahasa isyarat saja dan pasti (pilihannya) selalu membawa ketentraman," tukas Wapres. (Z-10)