Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ANGGOTA Komisi I DPR Yan Mandenas mengapresiasi pihak TNI AU yang segera merespons dengan penyesalan dan permintaan maaf atas insiden penganiayaan seorang warga di Merauke, Papua. TNI AU bahkan mencopit Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Johanes Abraham Dimara, yakni Kolonel Pnb Herdy Arief Budiyanto, dan Komandan Satuan Polisi Militer (Dansatpom) Lanud setempat.
Meski begitu, menurut Yan, pencopotan saja dinilai belum cukup. Pelaku harus mengjalani proses hukum. "Proses hukum harus tetap berjalan. Keadilan perlu ditegakkan dengan menindak tegas para pelaku. Ini untuk keadilan kemanusiaan dan sebagai upaya mencegah hal serupa terjadi," tukas Yan, dalam keterangan tertulis, Kamis (29/7).
Lebih jauh Yan mengingatkan kejadian penganiayaan seperti itu bukan pertama kalinya dan mengarah pada tindakan rasialisme. Ia melihat insiden tersebut tidak semata tindak kekerasan, tapi juga simbol perendahan martabat, rasisme, dan diskriminasi.
Peristiwa penganiayaan tersebut, menurut Yan, jelas mencoreng nama baik institusi TNI dan wajah negara di hadapan orang Papua. Berulangnya kejadian serupa yang melibatkan aparat mengindikasikan pelanggengan rasisme dari sisi struktural dan budaya oleh oknum dalam institusi negara.
"Ini adalah bentuk kebrutalan aparat di lapangan yang harus segera dihentikan dan tidak boleh terulang," cetusnya.
Baca juga : Kasar kepada Warga Papua, Dua Anggota TNI AU Jadi Tersangka dan Ditahan
Anggota Komisi I DPR Abdul Kadir Karding mengimbau masyarakat tidak membuat pernyataan provokatif. Ia menilai kasus di Merauke yang melibatkan dua anggota TNI AU itu rawan jadi alat provokasi dengan mengangkat isu etnis.
Apalagi, menurut Karding, lawan politik pemerintah sedang mencari momentum. Dia berharap masyarakat tidak terpancing oleh narasi yang diciptakan untuk membuat suasana semakin panas. "Jangan sampai ini menjadi isu seperti kasus di Amerika, antara kelompok hitam dan putih. Jangan sampai narasinya dibawa ke sana, kita harus cegah," tutur Karding.
Ke depan, Karding berharap Polri, TNI, Satpol PP atau organisasi lainnya yang sering bersentuhan dengan masyarakat bisa mendisiplinkan anggotanya, sehingga sikap saat bertemu masyarakat bisa lebih baik. Selain itu, Karding menilai harus segera ada komunikasi dan koordinasi dengan para tokoh masyarakat setempat. (Ant/P-2)
KELUARGA korban dan sejumlah saksi kasus penganiayaan balita yang diduga dilakukan oleh influencer parenting Meita Irianty.
Sejumlah dokter spesialis telah melakukan operasi terhadap bayi tersebut untuk mengevakuasi pendarahan yang ada di otaknya.
Balita berinisial MWF yang menjadi korban penganiayaan di pengasuhnya di Cilincing sudah siuman setelah dilakukan tindakan operasi d Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Meita terancam hukuman 5 tahun penjara
Dinas Pendidikan Kota Depok menyebut izin tempat penitipan anak atau daycare Wensen School Indonesia hanya sebagai penyelenggara Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
MI, pemilik sebuah daycare bernama WSI, telah dilaporkan ke Polres Metro Depok dengan dugaan melakukan kekerasan terhadap balita berusia 2 tahun.
Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin selaku Satgas Operasi Bagian Udara menerbangkan helikopter untuk mendukung pelaksanaan patroli udara.
KSAU Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono, menegaskan komitmen TNI AU untuk terus memodernisasi alutsista guna menjaga keamanan udara NKRI.
TNI akan memperkuat pertahanan udara di kawasan Ibukota Negara Nusantara (IKN) seiring dilakukannya berbagai pembangunan di kawasan itu.
Dari sekian banyak bandara yang ada di Indonesia, sebagian besar di antara mereka menggunakan nama pahlawan nasional, termasuk dari para tokoh TNI AU, sebagai bentuk penghormatan.
Pada 29 Juli 1947, Angkatan Udara Indonesia mengalami duka mendalam. Tiga tokoh perintis Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) tewas dalam sebuah serangan tragis.
Setiap tahun, 29 Juli diperingati sebagai Hari Bhakti TNI Angkatan Udara (AU). Dasar peringatan tersebut adalah peristiwa serangan udara Belanda yang menewaskan tiga pionir TNI AU.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved