Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MENTERI Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md mempersilakan masyarakat untuk menyampaikan protes terkait pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menghina Islam.
Namun, ia mengingatkan agar protes tersebut dilakukan secara tertib tanpa melakukan kekerasan atau menimbulkan kerusakan.
"Pemerintah menyerukan bahwa setiap upaya mengekspresikan atau menyatakan pendapat terkait dengan apa yang dinyatakan oleh Presiden Prancis itu supaya dilakukan dengan tertib, tidak merusak," ujar Mahfud dalam di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (31/10).
Baca juga : Jokowi Kecam Sikap Macron yang Hina Islam
Ia pun menjelaskan bahwa sikap Macron tidak bisa digeneralisir. Artinya, tidak ada institusi atau perusahaan asal Prancis yang ikut bertanggung jawab atas komentar tersebut.
"Sekali lagi, tidak ada di sini yang harus bisa dianggap ikut bertanggung jawab, apakah itu institusi, perusahaan, atau orang yang harus dianggap ikut bertanggung jawab atau mendukung pernyataan Presiden Macron," tandas Mahfud. (OL-7)
NOMOR telepon yang digunakan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron dan anggota penting pemerintahannya termasuk di antara target potensial untuk spyware Pegasus
Pembicaraan berkisar seputar perdagangan internasional, perlindungan iklim dan keanekaragaman hayati, pandemi covid, pasokan vaksin hingga masalah internasional dan regional lainnya
Damien Tarel, 28, diganjar vonis 18 bulan penjara oleh pengadilan namun 14 bulan di antaranya adalah hukuman percobaan setelah menampar Macron pada Selasa (8/6).
Presiden Prancis Emmanuel Macron ditampar wajahnya saat menyapa kerumunan di tenggara Prancis, Selasa (8/6), hal itu mengundang kecaman luas menjelang pemilihan regional bulan ini.
"Islamisme radikal di Mali dengan tentara kita di sana? Tidak pernah," katanya
Prancis, yang telah menyerukan gencatan senjata yang cepat selama beberapa hari, mengatakan mendukung mediasi yang dipimpin oleh Mesir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved