Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PARTAI UMMAT besutan mantan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais jika menjadi partai Islam harus memiliki pembeda yang positif dibandingkan partai nasionalis. Bisa pula memiliki pembeda dengan partai Islam lainnya di mana sejumlah elitenya terjerat kasus korupsi.
“Menempatkan Islam sebagai pijakan partai sejatinya mulia, bahkan strategis, apabila mampu menjadikannya sebagai distingsi positif sekaligus trade mark partai Islam di tengah keremangan partai,” kata pakar politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ahmad Bakir Ihsan, saat dihubungi, Jumat (2/10).
Kepastian deklarator partai matahari itu membangun partai baru yang bernama Partai Ummat disampaikan dalam Mukaddimah Partai Ummat yang diunggah di akun YouTube Amien Rais Official, Kamis (1/10).
Baca juga: Partai Amien Rais Bisa Layu Sebelum Berkembang
"Partai Ummat insya Allah bertekad bekerja dan berjuang bersama anak banga lainnya melawan kezaliman dan menegakkan keadilan," kata Amien.
Dia juga mengatakan Partai Ummat akan memegang teguh Pancasila, UUD 1945, dan semua aturan demokrasi universal.
Pembentukan Partai Ummat oleh Amien Rais merupakan imbas perpecahan pasca-Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara, Februari 2020 lalu.
Amien mendukung pasangan Mulfachri Harahap-Hanafi Rais melawan petahana dalam pemilihan ketua umum PAN baru. Dalam kongres yang berlagsung ricuh itu, Zulkifli Hasan, yang merupakan besan Amien Rais, terpilih menjadi Ketua Umum PAN periode 2020-2026.
Bakir mengatakan masyarakat tidak menemukan pembeda antara partai Islam dengan partai nasionalis sekuler.
“Dalam hal perilaku politik, misalnya, tidak ada pembeda antara partai Islam dengan partai nasionalis. Semua partai baik Islam maupun sekuler pernah terlibat korupsi. Semua sama saja,” cetus Dosen FISIP UIN Jakarta ini.
Dalam kondisi tersebut, kata dia, partai yang punya peluang menang adalah partai yang lebih dikenal dan lebih dekat serta lebih jelas sumbangsihnya bagi masyarakat. (OL-1)
Amien mengatakan fungsi ormas keagamaan dikhawatirkan tidak pada koridornya bila menerima perizinan pengelolaan tambang.
Mohammad Amien Rais menilai kebijakan pemberian izin pengelolaan tambang kepada badan usaha organisasi masyarakat (ormas) keagamaan untuk bantu keuangan, sebagai jebakan.
Mohammad Amien Rais, tokoh Reformasi, mengkritik kebijakan pemberian izin pengelolaan tambang kepada organisasi keagamaan.
Mohammad Amien Rais, tokoh terkemuka pada era Reformasi, menyatakan kekhawatirannya tentang pemberian izin pengelolaan pertambangan kepada organisasi keagamaan.
Amien Rais memberikan kritik tajam terhadap dinasti politik yang dibangun oleh keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Partai yang dulu saya dirikan bersama teman-teman progresif berakhir menjadi partai ugal-ugalan. Saya betul-betul marah ikhlas. Saya tidak marah emosional."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved