Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PARTAI Keadilan Sejahtera menyambut baik hadirnya partai Ummat, sebuah partai baru bentukan politikus senior Amien Rais. PKS pun berharap agar Amien Rais tetap sehat dan kuat.
“Pertama kami tentu mendoakan Pak Amien dan semua pejuang demokrasi Indonesia selalu sehat dan kuat. Kedua, mendoakan selamat bagi inisiatif Pak Amien dan kawan-kawan untuk terus berjuang memajukan politik Indonesia, termasuk pembentukan partai barunya,” kata Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera saat dimintai keterangan, Kamis (1/10).
Baca juga: Kemenangan Pasangan Rindu, Tumbangnya PKS di Jabar
Ditambahkan Mardani, PKS siap bekerja sama dengan semua pihak termasuk Partai Ummat dalam upaya memajukan demokrasi. Dan bagi PKS hadirnya Partai Ummat membuat partai kian kompetitif dan hal tersebut baik bagi masyarakat.
“Dan tentu saja PKS siap bekerja sama memajukan Indonesia dengan semua pihak. PKS yakin partai yang membangun basis kaderisasi kuat akan kokoh dan terus berkembang. Kian kompetitif kian baik bagi publik,” tukas Mardani.
Sebagaimana diketahui, Amien Rais baru saja menyatakan terbentuknya sebuah partai baru yaitu Partai Ummat. Melalui siaran di YouTube Channel Amien Rais Official, Mantan Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut menyampaikan mukadimah terbentuknya partai yang disebutnya memegang teguh Pancasila, UUD 1945, dan semua aturan demokrasi universal.
“Mukaddimah Partai Ummat. Kitab Suci Alquran mendorong umat beriman agar dalam mengarungi kehidupan di dunia mereka senantiasa melaksanakan dua perintah Allah SWT secara serentak. Pertama melakkan Al Amru bil ma’ruf dan An Nahyu Anil mungkar. Jadi memerintahkan tegaknya kebajikan dan memberantas keburukan, lalu kedua menegakkan keadilan dan memberantas kezaliman,” kata Amien.
Dijelaskan Amien, jika prinsip pertama (Al Amru bil ma’ruf ) bergerak pada tataran personal (level mikro) maka yang kedua (An Nahyu Anil mungkar) bergerak pada tataran nasional (level makro) dan berkaitan serta dengan kekuasaan.
Dijelaskan mantan Ketua MPR RT tersebut bahwa dalam sejarah manusia, diperlihatkan bahwa hanya negara yang mampu melakukan kezaliman tetapi sebaliknya pula hanya negara yang dapat menegakan keadilan secara merata.
“Dengan memiliki sarana dan aparat yang lengkap dan kekuasaan yang paling besar, negara dapat melancarkan kezaiman politik, kezaliman ekonomi, kezaliman sosial bahkan kezaliman kemanusiaan. Namun hanya negara pula yang dapat menegakkan keadilan bagi semua rakyatnya,” tukas Amien.
Baca juga: Koalisi Ummat Madani Deklarasikan Amien Rais sebagai Capres
Mantan Ketua PP Muhammadiyah tersebut juga menegaskan bahwa dalam situasi tersebut segelongan manusia harus berikhtiar, untuk menegakan keadilan sekaligus melawan kezaliman secara sistematik lewat perjuangan politik.
“Partai Ummat insya Allah akan berjuang bersama anak bangsa lainnya melawan kezaliman dan menegakkan kedilan. Partai Ummat akan berjuang memegang teguh pancasila, UUD 1945 dan semua aturan demokrasi universal,” tutup Amien. (Thx/A-3)
Amien mengatakan fungsi ormas keagamaan dikhawatirkan tidak pada koridornya bila menerima perizinan pengelolaan tambang.
Mohammad Amien Rais menilai kebijakan pemberian izin pengelolaan tambang kepada badan usaha organisasi masyarakat (ormas) keagamaan untuk bantu keuangan, sebagai jebakan.
Mohammad Amien Rais, tokoh Reformasi, mengkritik kebijakan pemberian izin pengelolaan tambang kepada organisasi keagamaan.
Mohammad Amien Rais, tokoh terkemuka pada era Reformasi, menyatakan kekhawatirannya tentang pemberian izin pengelolaan pertambangan kepada organisasi keagamaan.
Amien Rais memberikan kritik tajam terhadap dinasti politik yang dibangun oleh keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Partai yang dulu saya dirikan bersama teman-teman progresif berakhir menjadi partai ugal-ugalan. Saya betul-betul marah ikhlas. Saya tidak marah emosional."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved