Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pasar dan Super Market Ramai, Presiden: Patuhi Protokol Covid-19

Dhika Kusuma Winata
19/5/2020 16:05
Pasar dan Super Market Ramai, Presiden: Patuhi Protokol Covid-19
Presiden Joko Widodo(BIRO PERS SETPRES)

PRESIDEN Joko Widodo menegaskan kunci keberhasilan pengendalian pandemi covid-19 bertumpu pada kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H, Presiden mengingatkan bahwa protokol kesehatan harus tetap benar-benar dijalankan dan tidak boleh mengendur.

Hal itu disampaikannya saat memimpin rapat terbatas mengenai persiapan Idul Fitri melalui video konferensi dari Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (19/5).

"Kunci keberhasilan dari pengendalian penyebaran covid-19 ini adalah kedisiplinan kita. Kedisiplinan untuk mencuci tangan, menjaga jarak yang aman, mengenakan masker, dan menghindari keramaian atau konsentrasi massa. Saya minta protokol kesehatan betul-betul dipastikan di lapangan terutama menjelang Idulfitri dan pada saat nanti Idulfitri," ujarnya.

Baca juga: Indonesia Kekurangan Jumlah Tenaga Perawat

Beberapa hari terakhir, pusat-pusat keramaian seperti pasar tradisional dan pusat perbelanjaan mulai kembali ramai dipenuhi masyarakat yang berbelanja dalam rangka persiapan hari raya. Terkait hal tersebut, Jokowi meminta pihak terkait serta aparat untuk benar-benar memperhatikan dan memastikan penerapan protokol kesehatan yang tetap harus dipatuhi.

"Saya ingin ini dipastikan ada pengaturan jarak yang baik, memakai masker, dan petugas di lapangan betul-betul bekerja untuk mengingatkan mengenai protokol kesehatan secara terus-menerus," ucapnya.

Penerapan protokol kesehatan secara ketat juga harus diterapkan dalam kegiatan ibadah. Di tengah pandemi ini, pemerintah menganjurkan agar melakukan ibadah di rumah untuk sementara waktu untuk pencegahan penyebaran virus. Kegiatan ibadah yang mengerahkan massa secara masif tidak diperbolehkan.

"Pemerintah tidak melarang untuk beribadah, justru pemerintah melalui Kementerian Agama mendorong agar setiap umat beragama meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadahnya masing-masing. Yang kita imbau, yang kita atur, adalah peribadatan yang dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan," kata Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sejumlah ormas Islam yang telah memberikan dukungan dan membantu pemerintah dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran Covid-19.

Pemerintah, Presiden mengimbuhkan, merasa sangat terbantu dan sangat mengapresiasi adanya fatwa dan imbauan yang disampaikan kepada seluruh umat Islam di Indonesia terkait dengan ibadah maupun amaliah umat selama wabah covid-19. Termasuk di antaranya dukungan terhadap keputusan pemerintah melarang mudik.

"Pemerintah juga sangat terbantu dengan berbagai aksi solidaritas dan kepedulian sosial yang muncul dari ormas-ormas Islam dan inisiatif yang muncul dari masing-masing umat termasuk pemanfaatan zakat, infak, dan sedekah untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena dampak dari Covid," imbuhnya.

Kepala Negara berharap agar aksi solidaritas dan kesadaran serupa itu dapat terus berlanjut dan justru meluas sehingga bisa menjadi sebuah gerakan besar dalam rangka meringankan beban bagi kalangan yang membutuhkan.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya