Ruangguru Tidak akan Mundur dari Kartu Prakerja

CO-FOUNDER Ruangguru Iman Usman menegaskan bahwa Ruangguru tidak akan mundur dari program Kartu Prakerja.

Pasalnya, keterlibatan startup tersebut di dalam proyek pemerintah bukan karena peran CEO Adamas Belva Syah Devara yang sempat berkecimpung di lingkungan Istana Kepresidenan, melainkan karena Ruangguru memang memiliki kompetensi dan kini berstatus sebagai platform pendidikan terbesar di Asia Tenggara.

Mekanisme penunjukan Ruangguru dan persyaratannya ditentukan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Project Management Office (PMO) Kartu Prakerja.

Ruangguru kemudian mengajukan upaya kurasi kepada PMO untuk dinilai apakah kelas pelatihan memenuhi kriteria atau tidak. Sejauh ini, lebih dari 2.000 kelas disetujui.

"Karena tidak ada peraturan yang dilanggar, kami dari Ruangguru merasa tidak ada keperluan untuk mundur dari Program Kartu Prakerja," ujar Usman melalui akun media sosialnya, Jumat (24/4).

Ia pun membantah tudingan berbagai pihak yang menyebut bahwa Ruangguru memanfaatkam kesempatan untuk memperoleh keuntungan besar di tengah pandemi covid-19.

Usman menjelaskan lebih dari 90% kelas yang ada di Skill Academy sekarang, sudah ada sebelum program Kartu Prakerja diluncurkan.

Sebelumnya, model bisnis semua kelas itu adalah 'paid classes' dengan tarif yang sesuai dengan harga pasar.

"Dengan model tersebut, sudah banyak sekali yang ikut dan puas dengan layanan yang ada. Sekarang, untuk konteks covid-19, kami turunkan harga hampir di semua kelas. Jadi salah besar kalau kami dianggap memanfaatkan situasi," tandasnya. (A-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Dwi Tupani