Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KETUA Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais geram terhadap sejumlah peserta yang terus meneriakkan kata 'lanjutkan' saat pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN di Hotel Milenium, Jakarta, Sabtu (7/12).
Teriakan tersebut merupakan nada dukungan sejumlah kader terhadap Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan untuk kembali memimpin partai. Sejumlah kader mendukung Zulkifli Hasan memimpin PAN 2020-2025.
"Lanjutkan itu belum tentu ya, jangan mendahului takdir. Anda jangan sorak-sorak seperti itu, tidak layak. Ini bukan partai kampungan," ujar Amien dengan nada tinggi.
Teriakan 'lanjutkan' dilontarkan oleh sebagian peserta Rakernas PAN pendukung Zulkifli selama pembukaan rakernas. Teriakan itu semakin keras saat Zulkifli menyinggung mengenai agenda kongres tentang pemilihan ketua umum PAN periode 2020-2025.
Zulkifli kemudian melempar dua bait pantun untuk mencairkan suasana rakernas yang semakin riuh dengan teriakan 'lanjutkan'.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. (Antara)
"Anak nelayan mengayuh sampan, sampan didayung menuju ke tepian. Ayo semua kader PAN bergandeng tangan, bersatu padu meraih kemenangan di 2024 mendatang," ujar Zulkifli.
"Putri Melayu asyik berdendang, menarik perhatian si anak bujang. Mari bersatu kita berjuang, merebut kemenangan di pemilu mendatang," kata dia.
Teriakan 'lanjutkan' tersebut ternyata terus bergema saat Amien Rais memberikan sambutan. Awalnya, pendiri PAN tersebut nampak bijak merespons dukungan kader terhadap Zukifli tersebut.
Amien menyebut adanya teriakan-teriakan dukungan tak ubahnya seperti suasana kongres partai. "Saudaraku, saya tadi ada teriakan lanjutkan-lanjutkan sudah seperti kongres ya. Kalau hasil akhir yang tahu hanya Allah SWT. Boleh anda (teriak) lanjutkan atau tidak lanjutkan, satu periode, saya hanya tersenyum karena sudah ada di lauhul mahfudz siapa yang akan jadi ketua umum kita nanti," kata Amien.
Namun, kegeraman Amien memuncak saat teriakan itu terus terdengar tatkala dirinya tengah membacakan doa di penghujung sambutan.
Kata-kata bernada tinggi pun akhirnya keluar dari mulut Amien untuk menghentikan yel-yel dukungan tersebut. Suasana rakernas pun berangsur kondusif kembali. (X-15)
Baca juga: Kongres PAN 2020, Bima Arya Siap Hadapi Putra Amien Rais
Baca juga: Rakernas PAN Bahas Pemilihan Ketua Umum Baru
Baca juga: Gelar Rapimnas, BM PAN Soroti Isu Radikalisme Hingga Ekonomi
Amien mengatakan fungsi ormas keagamaan dikhawatirkan tidak pada koridornya bila menerima perizinan pengelolaan tambang.
Mohammad Amien Rais menilai kebijakan pemberian izin pengelolaan tambang kepada badan usaha organisasi masyarakat (ormas) keagamaan untuk bantu keuangan, sebagai jebakan.
Mohammad Amien Rais, tokoh Reformasi, mengkritik kebijakan pemberian izin pengelolaan tambang kepada organisasi keagamaan.
Mohammad Amien Rais, tokoh terkemuka pada era Reformasi, menyatakan kekhawatirannya tentang pemberian izin pengelolaan pertambangan kepada organisasi keagamaan.
Amien Rais memberikan kritik tajam terhadap dinasti politik yang dibangun oleh keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Partai yang dulu saya dirikan bersama teman-teman progresif berakhir menjadi partai ugal-ugalan. Saya betul-betul marah ikhlas. Saya tidak marah emosional."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved