Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
SEJUMLAH Guru Besar dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang tergabung dalam Guru Besar Anti Korupsi meminta Presiden Jokowi untuk memilih Calon Pimpinan KPK yang benar-benar memiliki integritas dan tidak punya rekam jejak bermasalah di masa lalu. Permintaan tersebut mereka sampaikan dalam bentuk surat yang akan dikirimkan hari ini ke Istana Negara, bertepatan dengan diterimanya nama-nama Capim KPK oleh Presiden dari Pansel Pimpinan KPK yang selama ini sudah melakukan proses seleksi.
"Bapak Presiden Joko Widodo yang terhormat, semoga Bapak dalam keadaan sehat dan terus berkomitmen untuk memberantas korupsi. Seperti yang Bapak ketahui bahwa saat ini telah berlangsung proses seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Agenda ini amat penting karena lima orang yang akan terpilih menjadi Komisioner akan menentukan arah KPK dan pemberantasan korupsi di Indonesia selama empat tahun ke depan," tulis para Guru Besar tersebut dalam surat yang diterima Media Indonesia di Jakarta, Senin (2/9).
Menurut para guru besar tersebut, proses seleksi kali ini sudah hampir memasuki tahap akhir dan presiden akan memilih nama-nama yang selanjutnya akan diberikan ke DPR RI.
"Besar harapan kami agar bapak Presiden melihat integritas dari calon yang akan diberikan oleh Pansel. Prinsip integritas mutlak harus dimiliki oleh lima komisioner KPK terpilih karena mereka yang nantinya akan memimpin sebuah lembaga anti korupsi. Dan penting juga bagi Bapak Presiden untuk melihat rekam jejak para calon Komisoner KPK," tulis mereka dalam surat tersebut.
Mereka berharap agar lima Komisioner KPK mendatang merupakan figur yang tidak bermasalah atau mempunyai catatan negatif di masa lalu, baik secara etik maupun hukum.
"Hal ini penting untuk menjaga kredibilitas kelembagaan KPK di mata masyarakat dan dunia internasional. Sekian surat ini kami sampaikan. Besar harapan kami Bapak Presiden akan terus memperkuat KPK dengan cara selektif dalam memilah nama-nama calon Komisioner KPK yang disampaikan oleh Pansel."
baca juga: Hamdan Zoelva Dinilai Lakukan Intervensi di Kongres HMI
Guru Besar Anti Korupsi yang mengirimkan surat ini adalah Komaruddin Hidayat, Sigit Riyanto, Purwo Santoso, Syamsuddin Haris, Mochtar Pabottingi, Hibnu Nugroho, Hariadi Kartodihardjo, Bramasto Nugroho, Sonny Priyarsono, Didik Suharjito, Yusram Massijaya, Endriatmo Soetarto, Farida Patittingi, Sulistyowati Irianto, Antonius Nanang Tyasbudi, Agustinus Kastanya, Ningrum Natasya Sirait, Werry Darta Taifur dan Zainul Daulay. (OL-3)
Sebanyak 7 Capim KPK Dinyatakan Gugur dalam tes tulis yang digelar, Rabu (31/7).
Peserta capim dan dewas KPK ) harus memiliki visi perbaikan untuk lembaga antirasuah tersebut.
Pantauan di lokasi, para calon pimpinan KPK tampak berdatangan sejak pukul 07.00 WIB. Kemudian, mereka masuk ke ruang ujian pada pukul 08.15 WIB.
ICW harap pansel bisa objektif pilih kandidat Capim KPK
Capim KPK Moch Ali Imron menyiapkan peti mati untuk dirinya sendiri ketika terlibat korupsi jika terpilih dan menjadi salah satu pimpinan di lembaga tersebut.
Lolosnya keempat anggota orang ini semakin menegaskan bahwa TWK yang dilakukan eks pimpinan KPK Firli Bahuri adalah alat untuk menyingkirkan orang-orang berintegritas dan terbaik dari KPK.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved