Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
RABIES atau penyakit anjing gila kini marak terjadi di sejumlah provinsi di Tanah Air. Pada jumpa pers awal Juni lalu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan ada 11 kasus kematian yang disebabkan oleh rabies. Sebanyak 95% kasus tersebut disebabkan oleh gigitan anjing. Untuk mengatasi wabah rabies itu, salah satu solusinya ialah dengan memberikan vaksin, baik kepada hewan maupun manusia yang telah terjangkit. Pemberian vaksin secara berkala juga perlu rutin dilakukan kepada hewan-hewan peliharaan, terutama anjing dan kucing sebagai terapi pencegahan.
Dari berbagai pemberitaan di media massa, baik cetak, online, maupun televisi, langkah-langkah itu sudah dilakukan. Kendalanya, menurut petugas kesehatan, antara lain kadang sang pemilik menyembunyikan hewan-hewan tersebut ketika hendak divaksin. Petugas juga mengaku kesulitan untuk menjangkau anjing atau kucing liar. Semua langkah itu, kiranya sudah sesuai dengan protap pengendalian untuk mengatasi penyakit menular. Cuma mungkin persoalannya ialah sudahkah melihat fenomena merebaknya kasus rabies itu secara holistik atau lebih luas, dan mencari penyebabnya mengapa fenomena itu akhir-akhir ini marak terjadi?
Seperti kita tahu relasi hewan dan manusia telah berlangsung sejak berabad-abad lalu. Di sejumlah wilayah di Indonesia, selain sebagai hewan peliharaan, anjing kerap digunakan sebagai penjaga kebun dan teman berburu. Bisa jadi ketika keluar-masuk hutan mengejar buruan, hewan itu digigit kelelawar. Seperti halnya rubah dan kera, hewan malam itu juga sebagai reservoir (pembawa/penyerta) virus rabies. Akan tetapi, itu hanya dugaan saya sebagai orang awam. Tentu perlu penelitian atau pembuktian oleh para ahli.
Satu hal yang pasti, dari sejumlah penelitian di dunia yang pernah saya baca, perubahan iklim telah memengaruhi pola migrasi kelelawar. Negara tropis seperti Indonesia juga merupakan habitat yang ramah bagi kelelawar, terutama di hutan. Apakah ada hubungannya hewan ini dengan merebaknya penyakit anjing gila atau rabies di Indonesia? sekali lagi ini hanya pertanyaan saya sebagai masyarakat awam.
Seperti diungkapkan para ahli, perubahan iklim telah mengubah kondisi alam, yang sebagian di antaranya juga disebabkan ulah tangan manusia. Ketika hutan tidak lagi sehat atau rusak, interaksi antara manusia dan satwa liar menjadi semakin dekat. Begitu juga interaksi antara satwa liar dan hewan ternak. Hal itu, kata mereka, menyebabkan peningkatan risiko terjadinya zoonosis (penyakit yang disebabkan oleh hewan).
Baca juga: Perubahan Iklim Berpengaruh pada Meningkatnya Kasus Rabies
Sebuah draf salinan studi bersama antara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Tiongkok tentang asal-usul munculnya covid-19 yang dilaporkan Associated Press pada Maret 2021, pernah menyimpulkan bahwa penularan virus dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain ialah skenario yang paling mungkin terjadi. Meski penyebab sesungguhnya hingga kini masih misteri, upaya penelitian semacam itu setidaknya perlu dilakukan untuk mengantisipasi fenomena wabah serupa di masa depan.
Boleh-boleh saja kita menyiapkan atau membuat vaksin, tetapi tradisi untuk mengembangkan penelitian terkait dengan berbagai penyakit, pastinya juga tidak boleh diabaikan dan harus terus menerus dilakukan. Sampaikan pula hasilnya ke publik sehingga masyarakat aware dan paham. Itu tentu menjadi tugas para epidemiolog, dokter, dan para ilmuwan, baik di lingkungan kampus maupun yang bernaung di bawah Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN. Salam sehat dan selamat berakhir pekan.
Contoh lainnya pemimpin yang gagal mengelola urusan beras ialah Yingluck Shinawatra.
Biar bagaimanapun, perang butuh ongkos. Ada biaya untuk beli amunisi dan peralatan tempur.
WAKTU pemungutan suara untuk pemilihan presiden (pilpres) ataupun legislatif (pileg) tinggal menghitung hari
Seperti halnya virus korona, bentuk patologi sosial semacam itu kini juga masih ada dan bergentayangan. Mereka cuma bermutasi menjadi bentuk lain, dari yang kelas teri hingga kakap.
Ditambah dampak fenomena El Nino, bisa dibayangkan bagaimana ‘kerasnya’ hidup di Ibu Kota dalam beberapa hari ke depan.
Rabies berbeda dari banyak infeksi lain, sebab menurut WHO perkembangan penyakit klinis rabies dapat dicegah melalui imunisasi tepat waktu bahkan setelah terpapar agen penular.
Hingga saat ini atau hampir 9 tahun berjalan, belum dilaporkan ada kasus rabies di Cianjur.
Kabupaten Kupang yang awalnya tercatat sebagai daerah hijau atau bebas rabies, empat warganya dilaporkan meninggal karena digigit anjing rabies.
RATUSAN kucing dan anjing peliharaan warga di Kota Madiun, Jawa Timur, memperoleh vaksin gratis dari pemerintah kota setempat.
Pemkab Manggarai Barat terus berupaya menekan kasus rabies dan salah satunya ialah dengan cara mengoptimalkan Vaksinasi anti rabies (VAR).
Untuk mencegah wabah rabies terus meluas, Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) mengumumkan kepada seluruh jemaat turut membantu pemerintah daerah melakukan pencegahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved