Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Di dinding ruang tamu rumah saya masih tergantung sebuah almanak. Di era teknologi yang kian canggih seperti sekarang ini, benda itu ibarat lembaran papirus, media bagi nenek moyang bangsa Mesir untuk menulis sebelum ditemukannya kertas. Kuno memang. Kecuali cicak yang kadang bersembunyi dan mungkin bercinta di baliknya, saya pun jarang melirik, apalagi menyentuh benda itu. Terakhir mungkin Juli, karena bulan itulah yang terpampang menjadi halaman muka benda tersebut.
Almanak atau kalender sebagian orang menyebutnya, adalah penanda waktu. Ia berfungsi seperti arloji. Di era modern, fungsi benda-benda itu cukup diringkas dan dibenamkan dalam gawai, bersama kalkulator, pengukur suhu, kamera, pemutar musik, dan berbagai platform aplikasi lainnya.
Ironisnya, di zaman yang serba canggih ini, kita justru kadang malah lupa kehadiran sebagian dari benda-benda itu, meski tersimpan dalam genggaman. Saya saja kadang masih suka bertanya kepada istri atau anak mengenai hari dan tanggal, meski jelas-jelas ada almanak dan punya gawai. Terlampau sibukkah atau terlalu banyak distraksi? Entahlah.
Kata orang, manusia kini hidup di dua alam. Selain mencari nafkah, merawat dan membesarkan anak, bekerja, kuliah, sekolah, dan sebagainya, mereka juga sibuk menjelajah dan berinteraksi di dunia maya. Sebagai anggota masyarakat digital, kita kini seolah dipaksa menjadi manusia multitalenta. Sambil makan, sembari baca email, atau membalas whatsapp sambil nyetir. Begitulah nalar algoritma mengubah perilaku manusia. Kita kini menjadi kurang peka, bahkan pada kesehatan dan keselamatan diri sendiri.
Penambahan kecepatan koneksi jaringan internet, dan sinyal telepon selular yang kian canggih, seolah semakin mendorong manusia berpacu dengan waktu. Berkejaran entah dengan siapa dan untuk apa. Ketergesaan inilah yang kadang membuat kita lupa pada lingkungan sekitar. Pada selokan yang mampet di depan rumah, pada anak-anak yang mulai beranjak dewasa dan butuh kawan bicara, dan hal remeh-temeh lainnya, namun penting. Bahkan, kita kadang lupa untuk berdialog dengan diri sendiri.
Itulah realita yang kita hadapi saat ini dan nanti. Penggunaan massal internet telah memengaruhi tidak hanya politik, tapi juga kehidupan sosial dan budaya. Cara kita bergaul dengan sesama dan memandang diri kita, akan senantiasa digerakkan dan dipengaruhi nalar algoritma. Sebelum ini, tidak ada begitu banyak orang di banyak tempat, memegang kekuasaan begitu besar di ujung jari. Namun, satu hal yang mesti diingat, teknologi selalu punya dua sisi. Oleh karena itu, penting kiranya bagi kita untuk bijak dan berhati-hati memanfaatkannya, agar tidak memicu anarki dan terperangkap menjadi digital slavery.
Selamat Tahun Baru !
Tahun baru Islam diharapkan dapat meningkatkan opmisme umat
TAHUN Baru umat Islam dimulai pada bulan Muharam. Ada sejumlah keutamaan atau kemuliaan di bulan ini. Bulan ini setelah Zulhijah dan sebelum Safar.
ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Serian Wijatno mengajak umat Islam menjadikan tahun baru 1446 H sebagai momentum membawa kemajuan lebih baik untuk Indonesia
Pada tahun ini, awal Muharam berbeda antara Muhammadiyah dengan NU. Bagaimana bacaan doa akhir tahun dan awal tahun yang diajarkan para ulama?
Mama Wihelmia Wakum yang merupakan pedagang anyaman ketupat di Pasar Youtefa, meraup keuntungan ketika berjualan ketupat memanfaatkan momen Idul Fitri.
Vladimir Putin mengucapkan pesan Tahun Baru 2023 kepada para kepala negara-negara sahabatnya. Turki mendapatkan pesan khusus dari pemimpin eks negara Soviet ini.
DTI-CX 2024, konferensi dan pameran transformasi digital terbesar di Indonesia, resmi dibuka hari ini. Acara ini digelar di JCC selama dua hari sejak 31 Juli hingga 1 Agustus 2024
Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi, ungkap tren dunia kerja saat ini cenderung menuju hubungan kerja yang lebih fleksibel, seiring pertumbuhan tenaga kerja muda yang lebih menguasai teknologi.
Digitalisasi sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) mendesak untuk segera dilakukan agar menjawab tantangan produksi yang maksimal namun tetap efisien.
Yang menjadi target dari inovasi VCDLN adalah yang sudah memiliki kerangka kerja berbasis artificial intelligence (AI).
Disparekraf DKI Jakarta diminta meningkatkan kualitas pekerja di sektor wisata sesuai standar internasional. Hal ini terkait Jakarta yang bakal menyandang status Kota Global.
Momentum Hari Anak Nasional juga diharapkan dapat melahirkan aksi-aksi nyata yang berkelanjutan dalam melindungi anak di dunia digital.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved