Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

ASN dan Pengembangan SDM Indonesia

Teuku Wildan Humas Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI
04/3/2022 23:15
ASN dan Pengembangan SDM Indonesia
Teuku Wildan(Dok pribadi)

SATU dari empat tujuan nasional sebagaimana disebutkan dalam alinea ke-4 pembukaan UUD 1945 adalah 'mencerdaskan kehidupan bangsa'. Singkatnya, bangsa Indonesia memiliki tujuan untuk meningkatkan pendidikan dan kualitas dari sumber daya manusia (SDM). 

Bermodalkan rakyat cerdas ditambah dengan jiwa pancasila serta kekayaan sumber daya alam luar biasa, Indonesia sejatinya memiliki kualifikasi sebagai negara maju nan adidaya. Berdasarkan laporan Bank Dunia, indeks SDM Indonesia memang meningkat mulai 0,53 (2018) menjadi 0,54 (2020). Kendati demikian, secara faktual kualitas SDM kita masih belum menjadi yang terbaik, setidaknya di kawasan ASEAN. Di kawasan ini, Indonesia masih tertinggal dari Singapura (0,88), Vietnam (0,69), Malaysia (0,61), Brunei Darussalam (0,63), dan Thailand (0,61). Dari 174 negara yang disurvei Bank Dunia, Indonesia menempati peringkat 87, atau masih berada di kelas menengah bawah.

Dengan kekayaan yang melimpah ruah dan luasnya wilayah Indonesia, tentunya Ibu Pertiwi membutuhkan manusia unggul untuk mengelola kekayaaannya yang sangat melimpah ruah. Selain itu juga meningkatkan derajat Indonesia sekaligus mempertahankan kualitas SDM rakyat untuk 50-100 tahun ke depan.

Saya tidak menulis tentang tataran mikro atau bagaimana rinci untuk mengembangkan kualitas SDM di negeri kita tercinta ini. Segenap rakyat Indonesia harus menerima kenyataan bahwa kita memang bukanlah negara maju dengan kualitas SDM luar biasa. Menerima realita adalah kunci dari langkah selanjutnya, yaitu memiliki semangat untuk menambal kekurangan dan maju ke peringkat lebih baik lagi.

Mental demikian haruslah terpatri dalam hati dan pikiran segenap rakyat Indonesia. Sekarang kita boleh tertinggal. Tapi segera bangkit menjadi yang terbaik, dan tidak akan minder kepada bangsa lain. Seperti itulah poin yang harus tertanam, dipraktikkan, dan diwariskan ulang kepada generasi selanjutnya.

Namun, kita membutuhkan pejuang yang memiliki dan mempraktikkan mentalitas di atas. Karena tentu saja harus ada contoh teladan agar semua insan Indonesia terinspirasi dan kemudian memiliki mentalitas yang sama. Hemat penulis, aparatur sipil negara (ASN) adalah pihak yang sangat ideal menjadi contoh dan teladan untuk mengimplementasikan mentalitas kebangkitan SDM Indonesia. 

Bayangkan jika setiap ASN yang sudah berintegritas dengan pengucapan sumpah janjinya, lalu memiliki mentalitas haus akan belajar terhadap hal baru dan keterampilan baru sekaligus juga menguasainya. Penulis sangat yakin semua rakyat Indonesia tidak hanya akan bangga terhadap kualitas mereka, tetapi juga terinspirasi dan ikut mempraktikannya. Sebagai abdi negara, ASN tentunya juga memiliki satu tanggung jawab moral untuk, setidaknya, terus meng-up grade dirinya sendiri dalam periode revolusi industri 4.0.
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya