Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENGURUS Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) memberangkatkan seluruh atlet yang kini menjalani pelatihan nasional (Pelatnas) untuk bersaing di IWF World Cup 2024 di Phuket, Thailand, pada 31 Maret hingga 11 April mendatang.
Ketua Umum PB PABSI Rosan Roeslani optimis kontingen Indonesia dapat menggondol sebanyak mungkin tiket menuju Olimpiade Paris 2024 dari ajang IWF World Cup 2024, yang menjadi kualifikasi terakhir menuju pesta olahraga sedunia itu.
"Tentunya ini kualifikasi yang harus diikuti secara mandatori. Sehingga kita mengirimkan semua atlet kita yang berpotensi masuk ke Olimpiade Paris 2024," kata Rosan, Selasa (26/3).
Baca juga : Tidak Buru Medali, Eko Yuli Fokus Cari Poin Olimpiade di Kejuaraan Dunia
Saat ini, tim angkat besi Indonesia telah memastikan secara otomatis dua tiket menuju Olimpiade 2024 Paris. Tiket tersebut telah diraih pada nomor 61 kg putra dan 73 kg putra.
Namun, penentuan lifter yang dapat memperkuat kontingen Merah Putih di Olimpiade Paris 2024 ditentukan lewat ajang IWF World Cup 2024.
Persaingan masih terjadi di nomor 61 kg antara Eko Yuli Irawan dan Ricko Saputra. Sementara di nomor 73 kg juga akan memperebutkan satu tiket antara Rahmad Erwin Abdullah dan Rizky Juniansyah.
Baca juga : Eko Yuli dan Ricko Berebut Tiket ke Olimpiade Paris 2024 di Thailand
"Memang kalau dilihat secara atletnya kita sudah ada empat yang lolos kualifikasi kebetulan di dua nomor yang sama. Namun, karena peraturan Olimpiade yang baru untuk nomor yang sama kita hanya bisa mengirimkan satu atlet," ujar Rosan Roeslani.
"Tapi masih ada atlet-atlet (di nomor) lain yang berpotensi yang bisa bertanding di Olimpiade. Harapannya, kita bisa berprestasi secara maksimal di Kualifikasi ini," tambahnya.
Selain berpeluang meloloskan lifter di kelas 61 kg dan 73 kg putra, Indonesia juga mempunyai peluang untuk merebut tiket ke Paris melalui Windy Cantika Aisah di kelas 55 kg putri dengan catatan harus melakukan total angkatan di atas 192 kg.
Baca juga : Usai Raih Emas SEA Games, Tsabitha Tegaskan Tekad Tampil di Olimpiade Paris 2024
Kemudian, Natasya Beteyob yang akan berebut tiket dengan Sarah di nomor 59 kg, dengan syarat harus menembus angkatan total di atas 221 kg.
Sedangkan di kelas 71 kg, Tsabitha Ramadani juga berpeluang lolos dengan catatan memiliki total angkatan di atas 241 kg. Begitu juga Nurul Akmal yang turun di kelas +87 kg dengan catatan memiliki total angkatan di atas 263 kg.
Atlet putri
Atlet putra
Kepastian tersebut diperoleh usai Eko Yuli Irawan memperoleh medali perak di nomor 61 kg snatch pada kejuaraan Dunia 2024 yang berlangsung di Phuket, Thailand.
Eko Yuli bertekad tampil apik di kejuaraan dunia itu demi meraih tiket ke Olimpiade kelima sepanjang kariernya, Olimpiade Paris 2024.
Di Kejuaraan Asia Angkat Besi, Rahmat Erwin memboyong tiga emas melalui angkatan snatch, clean & jerk, dan total angkatan sebesar 363 kg.
Rahmat, yang tampil di kelas 81 kg putra Grup B, memecahkan rekor dunia sekaligus membawa pulang satu medali emas dari clean and jerk dengan angkatan 209 kilogram.
Eko, yang turun di kelas 67 kg putra, memastikan medali perak setelah mengangkat total angkatan 321 kg. Ia juga mencatatkan snatch terbaik kedua seberat 146 kg di turnamen tersebut.
Pada nomor 10 meter Air Riffle, Fathur Gustafian menduduki posisi ke-15 dengan 628,7 poin dan posisi ke-43 di nomor 50 meter 3 position dengan poin 574 dari 19 kali tembakan.
Andy Murray, yang telah memenangkan dua medali emas Olimpiade, dan pasangannya, Dan Evans, menyerah 6-2 dan 6-4 dari pasangan Amerika Serikat (AS) Taylor Fritz dan Tommy Paul.
Saat melawan wakil Korea Selatan Lim Shihyeon di babak 32 besar panahan perorangan putri Olimpiade Paris 2024, Rezza Octavia sama sekali tidak mampu berbicara banyak.
Jorji, sapan Gregoria Mariska, menang atas wakil Korea Selatan, Kim Ga Eun dengan skor akhir, 21-4, 8-21, dan 23-21 di Porte de la Chapelle Arena, Paris, Jumat (2/8) dini hari WIB.
Rentetan 25 laga tanpa kekalahan Iga Swiatek di Roland Garros diakhiri oleh Zheng Qinwen di semifinal Olimpiade Paris 2024, Kamis (1/8).
Bertanding di Lapangan 1 Porte de La Chapelle Arena, Paris, Gregoria Mariska Tunjung menundukkan Kim Ga-eun dengan skor 21-4, 8-21, dan 23-21 dalam tempo 55 menit.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved