Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
LIFTER Indonesia Eko Yuli Irawan meraih medali perak di ajang IWF Grand Prix II 2023 Grup B kelas 61 kilogram putra, di Doha, Qatar, Kamis (7/12) dini hari WIB.
Dikutip dari statistik resmi IWF, Eko mencatatkan angkatan snatch 136 kilogram. Sedangkan pada angkatan clean and jerk, Eko tidak mengambil kesempatan untuk melakukan angkatan.
Untuk angkatan snatch, Eko hanya tertinggal satu kilogram dari pemenang yakni lifter Tiongkok Li Fabin dengan angkatan 137 kilogram. Sedangkan medali perunggu untuk angkatan snatch didapat atlet Korea Utara (Korut) Jin Myong Pak dengan angkatan 134 kilogram.
Baca juga: Tim Angkat Besi Indonesia Maksimalkan Peluang di IWF Grand Prix II 2023 Doha
Pada saat upacara pemberian medali, Eko diketahui tidak naik podium. Ia diwakili lifter muda Muhammad Ibnul Rizqih.
Terlepas dari kegagalan meraih medali di ajang Asian Games Hangzhou 2023, Eko cukup berprestasi dalam ajang-ajang yang diikutinya pada 2023.
Di IWF Grand Prix I, Eko menduduki posisi pertama di kelas 67 kilogram Juni silam. Kemudian ia menduduki posisi kedua di ajang IWF World Championships 2023 di kelas 67 kilogram.
Baca juga: Lifter Merah Putih Matangkan Strategi Jelang Olimpiade 2024
Sementara itu, lifter Indonesia lain yang juga turun di kelas 61 kilogram putra yakni Ricko Saputro hanya menduduki posisi ketujuh.
Ricko, yang turun di Grup A, mencatatkan angkatan terbaik untuk snatch yakni seberat 129 kilogram namun ia gagal pada ketiga angkatan clean and jerknya, yakni seberat 161 kilogram, 168 kilogram, dan 168 kilogram.
IWF Grand Prix II 2023 merupakan salah satu ajang pengumpulan poin agar dapat berlaga di Olimpiade Paris 2024.
Hanya sepuluh lifter di masing-masing kelas pada pertengahan 2024, yang berhak tampil di Olimpiade Paris 2024. Komite Olimpiade Nasional masing-masing negara juga hanya boleh menempatkan satu lifter pada setiap kelasnya. (Ant/Z-1)
Tiga lifter andalan Indonesia yang akan berjuang di Olimpiade Paris 2024 yaitu lifter putra Eko Yuli Irawan (61 kg) dan Rizki Juniansyah (73 kg), serta lifter putri Nurul Akmal (+81 kg).
Saat ini, kondisi Eko Yuli Irawan telah pulih 70% dan tengah menjalani latihan di Pelatnas tim angkat besi Indonesia, di Markas Komando Lanmar, Jakarta.
Eko Yuli Irawan mengakui dirinya memang kerap mengalami cedera dalam masa persiapan mengikuti Olimpiade yang membuatnya merasa aneh.
Eko memastikan diri lolos ke Olimpiade Paris 2024 usai tampil di Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Phuket, Thailand, Selasa (2/4).
LIFTER Eko Yuli Irawan memastikan diri lolos ke Olimpiade Paris 2024 dan bakal jadi penampilan kelima buat atlet asal Metro, Lampung tersebut dan mencetak rekor Quintrick.
Kepastian tersebut diperoleh usai Eko Yuli Irawan memperoleh medali perak di nomor 61 kg snatch pada kejuaraan Dunia 2024 yang berlangsung di Phuket, Thailand.
Rahmat memiliki catatan angkatan snatch terbaik 161 kilogram, kemudian catatan angka clean and jerk terbaik 201 kilogram.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved