Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
GANDA putra Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan mengatakan masih termotivasi untuk mengumpulkan poin demi poin demi bisa lolos ke Olimpiade Paris 2024.
"(Soal motivasi Olimpiade Paris) Kita kan belum dapat medali, ya. Jadi kita berdua mencobalah untuk lolos," kata Hendra saat ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Senin (14/8).
Lebih lanjut, pasangan yang akrab disapa The Daddies itu mengatakan semangat mereka menuju pesta olahraga terbesar sedunia tersebut juga diharapkan bisa memacu motivasi para pemain bulu tangkis Indonesia yang lebih muda untuk terus berjuang di lapangan.
Baca juga : The Daddies Ahsan-Hendra Bertekad Kumpulkan Poin untuk Lolos Olimpiade Paris 2024
"Ini bagus juga untuk junior-junior, untuk jangan mau kalah juga sama kita. Jadi ini buat motivasi mereka juga," ujar Hendra.
Hendra/Ahsan di Olimpiade 2020 Tokyo gagal meraih medali perunggu usai kalah dari pasangan Malaysia Chia Aaron/Son Wooi Yik lewat rubber game 21-17, 17-21, dan 14-21.
Demi lolos ke Olimpiade tahun depan, The Daddies harus bersaing dengan para pemain top dunia lainnya untuk mengumpulkan poin. Salah satunya adalah di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023, yang akan bergulir pada 21-27 Agustus di Denmark.
Baca juga : Jadwal Malaysia Masters 2023 dan Skor Sementara, Cek di Sini!
"Persiapan kurang lebih ada 10 hari. Memang singkat, tapi kita tetap persiapkan dengan baik. Mungkin sekarang lebih ke (mematangkan) teknik sebanyak mungkin," ujar Ahsan.
Hendra/Ahsan pun mendapatkan bye sehingga tidak perlu melalui putaran pertama Kejuaraan Dunia mendatang. Mereka nantinya akan bertemu dengan wakil Peru atau Italia. Meski begitu, The Daddies tidak ingin lengah dan terus fokus pada pertandingan demi pertandingan.
"Semua lawan berat, ya. Apalagi di Kejuaraan Dunia, siapa pun bisa menang, jadi kita harus fokus dari awal," kata Hendra.
Baca juga : The Daddies Anggap Menang dan Kalah Harus Jadi Motivasi Seorang Atlet
Di Kejuaraan Dunia sendiri, ganda putra peringkat delapan dunia itu memiliki rekam jejak yang baik. Mereka menjadi juara dunia setidaknya sebanyak tiga kali, yakni pada 2013, 2015, dan 2019.
Di Kejuaraan Dunia 2013 di Tiongkok, Hendra/Ahsan mengalahkan ganda Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen dengan 21-13 dan 23-21.
Kemudian, di Kejuaaran Dunia 2015 yang berlangsung di Istora Senayan Jakarta, The Daddies mengalahkan ganda Tiongkok Qiu Zihan/Liu Xiaolong dengan 21-17 dan 21-14.
Selanjutnya, di Kejuaraan Dunia 2019 di Swiss, Hendra/Ahsan mengalahkan ganda Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dengan 25-23, 9-21, dan 21-15.
"Mudah-mudahan bisa bawa pulang medali, apa pun medali itu," pungkas Hendra. (Ant/Z-1)
Pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti takluk dari pasangan Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan
MEDALI perak diraih oleh ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023, akhir pekan lalu di Denmark.
TUNGGAL putra nomor satu dunia Viktor Axelsen akhirnya tumbang di perempat final kejuaraan dunia bulu tangkis 2023 di Denmark, Jumat (25/8) waktu setempat.
GANDA putra Indonesia Bagas Maulana/Shohibul Fikri gagal membuka paceklik gelar usai dikalahkan wakil Tiongkok Chen Bo Yang/Liu Yi 19-21 dan 17-21 di partai final Orleans Masters 2023.
Pada nomor 10 meter Air Riffle, Fathur Gustafian menduduki posisi ke-15 dengan 628,7 poin dan posisi ke-43 di nomor 50 meter 3 position dengan poin 574 dari 19 kali tembakan.
Andy Murray, yang telah memenangkan dua medali emas Olimpiade, dan pasangannya, Dan Evans, menyerah 6-2 dan 6-4 dari pasangan Amerika Serikat (AS) Taylor Fritz dan Tommy Paul.
Saat melawan wakil Korea Selatan Lim Shihyeon di babak 32 besar panahan perorangan putri Olimpiade Paris 2024, Rezza Octavia sama sekali tidak mampu berbicara banyak.
Jorji, sapan Gregoria Mariska, menang atas wakil Korea Selatan, Kim Ga Eun dengan skor akhir, 21-4, 8-21, dan 23-21 di Porte de la Chapelle Arena, Paris, Jumat (2/8) dini hari WIB.
Rentetan 25 laga tanpa kekalahan Iga Swiatek di Roland Garros diakhiri oleh Zheng Qinwen di semifinal Olimpiade Paris 2024, Kamis (1/8).
Bertanding di Lapangan 1 Porte de La Chapelle Arena, Paris, Gregoria Mariska Tunjung menundukkan Kim Ga-eun dengan skor 21-4, 8-21, dan 23-21 dalam tempo 55 menit.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved