Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pemilik Phonenix Suns Diskors dan Didenda NBA karena Perilaku Rasis

Basuki Eka Purnama
14/9/2022 08:45
Pemilik Phonenix Suns Diskors dan Didenda NBA karena Perilaku Rasis
Pemilik klub NBA Phoenix Suns Robert Sarver(AFP/Christian Petersen / GETTY IMAGES NORTH AMERICA)

NBA telah menghukum pemilik Phoenix Suns Robert Sarver dengan skorsing selama satu tahun dan denda sebesar US$10 juta karena melakukan aksi rasisme dan misogini.

NBA, saat mengumumkan hukuman itu, mengatakan penyelidik independen menemukan Sarver telah berperilaku yang melanggar standar di lingkungan kerja, yang telah diatur dalam kebijakan NBA.

"Perilaku itu mencakip penggunaan kata-kata rasis, perbedaan perlakuan terhadap karyawan perempuan, pernyataan dan perilaku terkait seks, serta perlakuan kasar terhadap karyawan yang bisa dipandang sebagai perundungan," ungkap NBA.

Baca juga: Mavericks Perpanjang Kontrak Maxi Kleber

NBA menugaskan penyelidik independen untuk menyelidiki Sarver, yang juga merupakan pemiluk klub WNBA Phoenix Mercury, pada November 2021 setelah ESPN menerbitkan artikel yang mengutip lebih dari 70 karyawan Suns yang menyebut pria itu menciptakan lingkungan yang 'toxic' selama 17 tahun memiliki klub NBA itu.

Sarver membantah tudingan itu dan kala itu mengaku menyambut penyelidikan yang dilakukan oleh firma hukum Wachtell, Lipton, Rose, and Katz.

"Kepemimpinan yang baik butuh akuntabilitas. Meski saya tidak setuju dengan keputusan NBA, saya meminta maaf untuk kata-kata dan perilaku saya yang menyinggung karyawan saya. Saya bertanggung jawab penuh atas perilaku saya. Perilaku itu tidak mencerminkan filosofi dan nilai yang saya anut," kata Sarver.

Hukuman dari NBA itu berarti Sarver tidak bisa hadir di fasilitas NBA atau WNBA, mencakup kantor, arena, maupun fasilitas latihan.

Dia tidak bisa berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan NBA atau WNBA, termasuk pertandingan, latihan, atau kegiatan partner bisnis NBA.

NBA kemudian mengatakan denda sebesar US$10 juta merupakan denda terbesar yang diizinkan oleh aturan NBA dan semuanya akan dinonasikan untuk organisasi yang mengurusi masalah isu ras serta gender di dunia kerja. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya