Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
GELAR juara Olimpiade Tokyo 2020 yang diraih ganda putri Greysa Polii/Apriyani Rahayu lantas tak membuat keduanya terlena dalam menghadapi tiga turnamen di Indonesia Badminton Festival 2021 yang berlangsung di Nusa Dua pada 16 November-5 Desember.
Bagi mereka, medali emas Olimpiade adalah sebuah prestasi puncak dari karir sebagai atlet namun bukan berarti membuat mereka terlalu percaya diri dan menganggap remeh turnamen lainnya. "Menjadi juara di ajang akbar yang pasti menambah kepercayaan diri kami di lapangan. Tapi tidak membuat kami terlena, karena profesi kami bermain bulu tangkis, bertanding. Itu yang harus selalu ditanamkan semangatnya," kata Greysia di Nusa Dua, Bali, Minggu (14/11).
Hasil gemilang yang diraih di Tokyo tidak dipungkiri membuat Greysia/Apriyani punya kepercayaan diri yang berlipat ganda di arena pertandingan. Capaian mereka mematahkan pandangan pesimistis pada sektor ganda putri nasional, karena Greysia/Apriyani kini menjadi pasangan srikandi Indonesia pertama yang menyabet medali emas dari Olimpiade.
"Masih ada tugas lainnya yang harus kami hadapi, itu saja sih yang membuat kami berusaha mengeluarkan performa yang konsisten," ungkapnya.
Semangat baru ini pula yang mendorong Apriyani untuk bisa menikmati pertandingan di turnamen pasca Olimpiade Tokyo. Meski aksinya di tur Eropa selama 1,5 bulan kurang baik, namun dia menilai kegagalan itu bukan karena terlena. Namun lebih karena faktor fisik yang kelelahan akibat berlaga terus menerus setelah Olimpiade.
Dia pun menilai masalah ini tidak hanya dialami olehnya dan Greysia, namun juga seluruh pemain baik dari timnas Indonesia ataupun dari negara lain mengingat padatnya jadwal turnamen hingga akhir 2021.
"Yang penting bagaimana kami membawa diri di lapangan supaya tidak terbebani. Kalau masyarakat punya harapan lebih itu wajar. Saya terima kasih sekali kalau masyarakat mendoakan yang terbaik untuk kami. Kami nikmati saja, dan saya pokoknya selalu berjuang," ujar Apriyani.
Pada perhelatan IBF 2021, Greysia/Apriyani dipastikan akan bermain pada tiga turnamen yaitu Indonesia Masters, Indonesia Open, dan BWF World Tour Finals. Ganda putri peringkat enam dunia ini berhak mengamankan tiket WTF 2021 berkat kemenangannya di Olimpiade Tokyo 2020 yang dihelat Agustus tahun ini. (OL-8)
Mantan pemain bulu tangkis Indonesia Greysia Polii menilai ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti bisa melangkah jauh di Olimpiade 2024 mendatang.
Buku biografi ini menceritakan berbagai kisah Greysia Polii di balik lapangan, peluh, dan tangis yang berujung senyum di podium juara, termasuk rumitnya polemik antarpemain ganda
Mantan Pebulu tangkis Indonesia Greysia Polii memuji pemain voli asal Jember Megawati Megawati Hangestri Pertiwi yang sedang menjadi sorotan di Liga Voli Korea karena prestasinya.
Tugas ini merupakan sebuah langkah untuk kembali berkontribusi kepada olahraga Indonesia agar bisa lebih maju dan terus menjaga tradisi berupa prestasi gemilang.
Legenda badminton Indonesia Taufik Hidayat yang meraih medali emas di Olimpiade Athena 2004 turut menyerahkan hadiah dan medali kepada para pemenang.
Mantan pebulu tangkis ganda putri, Greysia Polii, 35, pada 2 Agustus 2023 merayakan dua tahun juara emasnya di Olimpiade Tokyo 2020 bersama dengan Apriyani Rahayu.
Langkah Apri/Fadia dipastikan terhenti di Olimpiade Paris 2024 setelah berada di peringkat terakhir Grup A dan tidak mengoleksi satu pun kemenangan.
PASANGAN ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti takluk dari pasangan Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan.
PELATIH ganda putri Indonesia, Eng Hian mengatakan bahwa Olimpiade Paris 2024 kali ini merupakan pelajaran berharga bagi pasangan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Apri/Fadia kalah dari pasangan Tiongkok, Chen Qing Chen/Jia Yifan dengan skor 12-21 dan 22-24 pada pertandingan fase grup A Olimpiade Paris 2024.
Ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti terganjal di hari pertama
Apriyani/Fadia yang menghuni Grup A akan berhadapan dengan pasangan Jepang, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved