Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
MELATI Daeva Oktavianti, lewat akun Instagram pribadinya, Selasa (21/9), mengaku bangga bisa menjadi salah satu anak didik Richard Mainaky, yang memutuskan pensiun sebagai pelatih ganda campuran bulu tangkis pelatnas PBSI.
"Suatu kehormatan dan kebanggaan bisa menjadi salah satu anak didik Anda," kata Melati sembari mengunggah foto kebersamaannya dengan Richard Mainaky.
"Terima kasih Kak Icad (sapaan akrab Richard Mainaky) atas semua pelajaran, ilmu, serta bimbingan yang telah kau berikan kepada saya dengan sepenuh hati yang tulus," tambahnya.
Baca juga: Kemenpora Pantau Kondisi Legenda Bulu Tangkis Verawaty
Melati mengungkapkan pria 56 tahun itu adalah sosok yang menjadi panutan. Tidak lupa, tandem Praveen Jordan itu mendoakan Richard selepas pensiun.
"Terima kasih banyak Kak Icad selalu menjadi yang terdepan untuk melindungi anak-anaknya. Happy retirement, Coach. Selamat berkumpul dan menjalani hari bersama keluarga tercinta," ungkap Melati.
Richard adalah salah satu sosok yang paling berjasa dalam karier bulu tangkis Melati Daeva.
Dia berhasil membawa Melati dan Praveen meraih sejumlah gelar besar, termasuk titel di turnamen tertua dan paling bergengsi di dunia Super 1000 All England 2020.
Sebelumnya, di bawah asuhan Richard, Melati/Praveen juga sukses meraih dua gelar di level Super 750 Denmark Terbuka dan Prancis Terbuka 2019.
Lebih dari itu, Richard juga membawa Melati dan Praveen menempati peringkat keempat dunia yang menjadi tertinggi selama mereka berpasangan.
Richard telah mengabdikan diri di pelatnas selama 26 tahun. Dia mengawali karier sebagai asisten pelatih Pelatnas pada 1994.
Dua tahun kemudian, pria asal Ternate itu memegang penuh sektor ganda campuran. Tangan dinginnya pun sukses membuat sejumlah pemain menorehkan prestasi besar.
Selain Melati dan Praveen, sejumlah nama lain yang lahir dan besar di bawah bimbingannya adalah Tri Kusharjanto, Minarti Timur, Flandy Limpele, Vita Marissa, Nova Widianto, Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, dan Debby Susanto.
Salah satu prestasi terbesar dan paling mentereng adalah keberhasilannya mendampingi Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dalam meraih medali emas pada sektor ganda campuran Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil pada 2016. (Ant/OL-1)
Penampilan Praveen/Melati pada pertandingan 32 besar Prancis Terbuka terbilang solid, apalagi mereka mampu mengalahkan pasangan yang secara peringkat jauh di atas mereka.
GANDA campuran Indonesia menjaga peluang di ajang Tiongkok Terbuka 2023. Tiga pasangan yang berlaga di hari pertama mendulang kemenangan dan lolos ke babak kedua.
GANDA campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti berhasil maju ke babak kedua turnamen Australia Terbuka 2023.
Ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja tersingkir usai kalah dari lawan masing-masing di 16 besar Korea Terbuka 2023.
Pada pertandingan yang berlangsung Selasa (25/4) malam waktu Dubai, Praveen/Melati menang dua gim langsung 21-17 dan 21-16 atas ganda campuran asal Jepang tersebut.
Dua wakil Indonesia memastikan tempat di babak 16 besar Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2023.
Selain Praveen/Melati, Richard Mainaky juga mendampingi Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja dan Akbar Bintang Cahyono/Marsheilla Gischa Islami.
Keputusan ini dia ambil setelah mengabdi dan mendedikasikan diri selama 26 tahun di pelatnas PBSI.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved