6 Atlet Olimpiade Rep Ceko Positif Covid-19, Perdana Menteri Murka

KONTINGEN Olimpiade Rep Ceko, Kamis (22/7), dikecam oleh perdana menteri mereka sendiri setelah enam atlet dan ofisial dinyatakan positif covid-19.

Perdana Menteri Rep Ceko Andrej Babis menyebut situasi itu sebuah skandal setelah pemain voli pantai Marketa Nausch Slukova dan pembalap sepeda jalan raya Michal Schlegel dinyatakan positif covid-19 do perkampungan atlet Olimpiade.

Hal itu berarti jumlah atlet Rep Ceko yang positif covid-19 menjadi empat orang ditambah dua staf yang juga positif virus korona.

Baca juga: Kesetaraan Gender dan Keadilan Rasial Dikumandangkan saat Olimpiade

"Saya sama sekali tidak menyukai ini. Saya tidak mengerti bagaimana ini bisa terjadi," kecam Babis.

Pelatih Slukova asal Austia yang juga suaminya, Simon Nauch dinyatakan positif covid-19 pada awal pekan ini bersama seorang pemain voli pantai lainnya Ondrej Perusic dan atlet tenis meja Pavel Sirucek.

Dokter tim Rep Ceko Vlastimil Voracek juga dinyatakan positif covid-19 setibanya di Tokyo.

Juru bicara Komite Olimpiade Rep Ceko Tibor Alfoldi mengonfirmasi kelimanya berada dalam penerbangan yang sama menuju Tokyo.

Hasil positif covid-19 itu membuat Nausch Slukova yang akan bertanding dengan tandemnya Barbora Hermannova dipastikan gagal tampil di Olimpiade.

"Saya tidak tahu harus berkata apa, saya sangat kecewa," ujar Nausch Slukova yang menduduki peringkat lima di Olimpiade 2012 berpasangan dengan Kristyna Kolocova.

Babis mengaku kecewa dengan kasus covid-19 yang melanda kontingen Rep Ceko.

"Kami telah membujuk warga Rep Ceko untuk mau divaksin namun dokter kontingen Olimpide Rep Ceko malah tidak divaksin. Apa yang terjadi tidak adil bagi para atlet," seru Babis.

Kepala kontingen Olimpiade Rep Ceko Martin Doktor mengatakan Komite Olimpidae Rep Ceko telah menggelar penyelidikan mengenai klaster covid-19 di kontingen Olimpiade negara itu.

"Kami telah berusaha keras mencegah penyebaran covid-19 ini. Sayangnya, kami tidak bisa menghindari tragedi ini. Saya minta maaf," ujar Doktor. (AFP/OL-1)