Ratusan Kilogram Andaliman Menuju Jerman dan Prancis

Kerja sama pentahelix antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir, Sumatra Utara, Kementerian Desa, dan PT Astra Internasional Tbk berhasil mengekspor 770 kg andaliman atau yang dikenal dengan merica batak dengan tujuan Jerman dan Prancis.

Baca juga: Andaliman, Merica Batak yang Jadi Komoditas Ekspor Unggulan

Bupati Samosir Vandiko T Gultom mengapresiasi dan bangga atas ekspor andaliman dari Kabupaten Samosir, yang pada akhirnya akan membawa peningkatan perekonomian bagi petani.

Baca juga: Agar Naik Kelas, Ratusan UMKM Samosir Dibekali Digital Marketing

Mekanisme ekspor ini menjadi langkah yang baik, meningkatkan nilai jual dan memberi nilai tambah guna meningkatkan perekonomian petani. Selain itu, akan membuat andaliman dapat semakin mendunia tidak lagi hanya dikenal di Sumut. "Kita berbangga hati pada akhirnya andaliman bisa diekspor ke luar negeri", kata Vandiko di Desa Garoga, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Rabu (10/7).

Baca juga: 5.000 Pengunjung Hadiri Spirit of Samurai IV di Danau Toba

Melalui sinergitas, Vandiko berharap, ke depan akan semakin banyak petani andaliman untuk menyikapi permintaan pemenuhan kebutuhan pangsa luar negeri. "Selain kualitas yang sudah pasti, kuantitas juga harus diperhatikan dan ini menjadi catatan serius bagi pemerintah dan petani," ucapnya.

Baca juga: Kemenparekraf Kebut Pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas

Untuk mendukung pengembangan andaliman, dia menegaskan Pemkab Samosir akan selalu hadir dan berkewajiban melakukan pendampingan. "Kami akan terus melakukan pendampingan. Selamat kepada petani, sudah terkenal maka kerja harus lebih keras dan kami siap mendampingi, peluang ini harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat", ujarnya.

Sekretaris Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Kementerian Desa Sudrajat mendukung penyelenggaran Desa Sejahtera Astra (DSA) dengan hasil ekspor andaliman, Hal ini, menurutnya, selaras dengan tupoksi Kemendes dalam penyelenggaraan pembangunan, pemberdayaan, dan percepatan pembangunan di desa.

Baca juga : Penurunan Produksi, Jepang jadi Sasaran Ekspor Indonesia

Ditambahkannya, andaliman yang dikenal dengan merica Batak memiliki minyak atsiri dan pengawet alami. "Semoga semangat positif membangun desa dengan pengembangan produk desa kualitas ekspor dapat dikembangkan ke desa lainnya," katanya.

Menggugah selera

Indonesia memang dikenal sebagai negara penghasil rempah-rempah di dunia. Salah satunya ialah tanaman endemis Danau Toba, andaliman atau dalam bahasa latinnya disebut Zanthoxylum acanthopodium DC.

Buah andaliman yang berwarna hijau biasanya digunakan sebagai bumbu masakan di daerah Sumatra dan beberapa negara di Asia. Dalam bahasa Inggris, andaliman dikenal dengan sichuan pepper.

Baca juga : ​​​​​​​IMF - WTO Peringatkan Pembatasan Pasokan Medis dan Makanan

Buah andaliman muda berwarna hijau, bulat, dan kecil. Bahkan, lebih kecil dari merica, dan mengeluarkan wangi seperti lemon.  Buah yang telah matang berwarna merah tua sampai kecoklatan dan bisa berubah menjadi hitam.

Andaliman juga bisa memunculkan cita rasa yang menggugah selera makan, beraroma jeruk yang lembut, dan sensasi pedas bahkan bisa menimbulkan kelu atau mati rasa di lidah, meskipun tidak sepedas cabai atau lada. Efek inilah yang membuat andaliman terbilang rempah eksotis yang unik. Rasa kelu di lidah disebabkan adanya kandungan Hydroxy-alpha-sanshool.

Buah andaliman menjadi bumbu khas sejumlah masakan masyarakat Batak Toba dan sekitarnya. Tanpa kehadiran bumbu yang dijuluki merica batak itu, muncul anggapan ada yang kurang dari masakan tradisional. (X-7)