Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ANEUK Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH) menggandeng Indonesian Fashion Chamber (IFC) dalam mengadakan pelatihan untuk umum yang bertajuk ‘X Fashion - Explore Your Passion in Fashion’ di Universitas Syiah Kuala (USK), Kopelma Darussalam, Banda Aceh.
Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk menggali bakat dan potensi di bidang fesyen di kalangan pemuda Aceh. Acara ini juga bertujuan untuk menjaring 16 peserta yang akan dipilih lewat hasil karya desain yang sebelumnya sudah dikirimkan lewat email AMANAH.
Setelah melalui proses interview bersama para mentor, peserta akan disaring lagi menjadi 11 orang terpilih. Peserta terpilih ini nantinya dapat mengikuti private class bersama para mentor pada tanggal 2 - 4 juni 2024 mendatang.
Baca juga : Sambut Ramadan, Jenama Busana Muslim Lokal ini Makin Diminati
Sebanyak 500 peserta dari berbagai daerah, seperti Aceh Utara, Lhokseumawe, Pidie, Pulau Sabang, Aceh Tengah, dan Aceh Tamiang, turut ambil bagian dalam acara ini. Mereka menyambut baik dan antusias mengikuti pelatihan ini. Peserta diberi materi perkembangan industri fesyen, strategi menembus pasar global dengan wastra (kain tradisional) Aceh, memahami DNA brand dan trand forcasting, sustainable fashion hingga diajarkan marketing dan branding.
Para pembicara dari IFC, seperti Ali Charisma, Taruna Kusmaryuda, Riri Rengganis, Aldrie Indrayana, dan Ketua IFC Khairul Fajri, turut memeriahkan acara dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka dalam dunia fesyen. Mereka mengapresiasi kegiatan yang diadakan AMANAH.
Khairul mengungkapkan harapannya agar anak muda Aceh dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar dan berkembang dalam bidang fesyen.
Baca juga : Peringati Isra Mikraj, SASKARA Hadirkan Koleksi Nusantara dari Warisan Budaya Aceh
Terlebih menurut data sektor ekonomi kreatif Aceh, fesyen merupakan bidang ketiga paling diminati oleh anak muda di Aceh, serta duni fesyen menjadi pendapatan terbesar kedua di Indonesia saat ini.
“Kalau merasa dirinya anak muda Aceh yang berbakat, gabung ke AMANAH dulu, akan ada banyak program bagus, khususnya di bidang fashion. Disana banyak ilmu menarik. Kalau sudah difasilitasi, ambil kesempatan ini untuk terus belajar,” kata Khairul dalam keterangannya, Minggu (2/6).
Sementara itu, salah satu pembicara Ali Charisma menekankan pentingnya mengangkat budaya lokal, seperti bordir dan batik Aceh dalam desain fesyen. Dia juga memberikan tips kepada peserta untuk tetap jujur pada kondisi budaya setempat, mengangkat budaya Aceh, menentukan target pasar yang tepat, dan konsisten dalam berkarya.
Baca juga : Desainer Indonesia Siap Hadirkan Koleksi pada New York Fashion Week By Elektra
“Jadi tips and tricknya menurut saya itu, yang pertama harus jujur pada kondisi di tempat khususnya pada budaya Aceh. Kedua, mengangkat budaya Aceh, mencari target pasar yang tepat saya yakin banyak target pasar yang cocok dengan produk-produk Aceh, seperti batik, bordir dan tenun. dan yang terakhir adalah harus konsisten,’ paparnya.
Pemberi materi lainnya yakni Riri menyampaikan rasa syukurnya atas kesempatan untuk berbagi dalam acara tersebut. Menurutnya, kehadiran para anak muda adalah kunci dalam melestarikan budaya fashion di masa depan.
“Saya rasa tadi cukup berhasil untuk memberi kisi-kisinya secara terstruktur untuk teman-teman bisa membuka wawasan, agar mereka bisa menjadai fashion designer yang baik” ujar, Riri.
Salah seorang peserta, Afra Syahra Nabilah Azhar (23), menyatakan kegembiraannya atas banyaknya ilmu yang diperoleh dari para mentor dan narasumber.
“Kegiatan hari ini tuh seru banget, banyak ilmu yang dikasi para mentor dan narasumber dan part yang menarik hari ini itu mengenai pembahasan strategi fashion untuk pasar global dan memahami DNA diri kita sendiri,“ ucapnya .(Z-8)
Untuk tampilan formal, Teuku Wisnu sering mengandalkan koleksi merek fesyen muslim lokal, Makhtab. Menurut dia, kualitasnya tak kalah dari produk brand ternama luar negeri.
Koleksi busana muslim ini dirancang dengan desain bermotif yang terisnpirasi dari bunga peoni yang melambangkan keanggunan dan motif tepi geometris yang mempunyai vibes oriental.
Banyak desainer fesyen berlomba-lomba menghadirkan busana muslim terbaik untuk wanita. Fesyen Desainer Vivi Mar'i Zubedi dengan merek Vivi Zubedi, Brand no Brand hingga terbaru Mayyech.
Dalam kegiatan ini, para peserta diajak untuk mengunjungi beberapa rumah produksi kain di Banda Aceh
Renda itu tampil dalam ragam motif dan intensitas, ada yang tampak seperti jaring halus saja namun ada pula dengan pola bunga besar dengan mata lubang yang besar.
Banyak merek fesyen lokal yang punya potensi besar. Namun, mereka kadang masih terkendala dalam memperluas jangkauan pasar. Kolaborasi dengan investor bisa jadi solusi.
Dunia streetwear dan budaya urban kembali menjadi sorotan di Indonesia dengan hadirnya DRP Jakarta
Eni Joe mengenakan kain nusantara yang ia ciptakan menjadi gaun-gaun indah dalam berbagai acara yang diselenggarakan di Singapura.
Jika di Jakarta tengah berlangsung gelaran fashion show di JF3 Fashion Festival, di Banyuwangi tak lama lagi juga akan digelar Banyuwangi Fashion Parade 2024.
Pakaian kasual dengan sentuhan modern menjadi salah satu gaya yang sangat digemari.
Kolaborasi ini tidak hanya bertujuan untuk merayakan ulang tahun Jakarta, tetapi juga untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya Betawi kepada generasi muda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved