Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

8 Korban Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana Membaik Pascaoperasi

Rama Julian Saputra
14/5/2024 11:55
8 Korban Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana Membaik Pascaoperasi
RS Bhayangkara Brimob merawat 12 korban kecelakaan bus di Subang, di mana 8 korban sudah dilakukan operasi ortopedi.(Metro TV)

SEBANYAK 12 siswa yang dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Brimob, Kelapa Dua, Kota Depok, pascakecelakaan bus di Ciater, Subang, Jawa Barat. Sampai Selasa, 14 Mei 2024, sebanyak 17 korban bus Trans Putera Fajar yang mengangkut siswa SMK Lingga Kencana itu sudah dipulangkan dan 12 lainnya masih dalam perawatan.

"Saat ini kita masih merawat 12 korban yang masih dirawat di ruang perawatan dan satu ada yang dirawat dan 8 korban sudah dilakukan operasi ortopedi," kata Kepala RS Bhayangkara Brimob, AKBP dr Taufik Ismail.

Dari korban luka yang dirujuk di RS Bhayangkara Brimob tercatat ada 15 yang mengalami luka ringan dan 14 lainnya mengalami luka berat, seperti patah tulang dan cidera di bagian kepala.

Baca juga : 3 Fakta Penetapan Tersangka Sopir Bus Kecelakaan Subang

Sebelum diperbolehkan pulang, pihak RS Bhayangkara Brimob juga menyediakan layanan trauma healing bagi para pasien yang dilakukan oleh psikolog. Sementara untuk pembiayaan para pasien, sepenuhnya ditanggung Jasa Raharja.

"Trauma hilang diberikan kepada keluarga korban dan pasien untuk sedikit menghilangkan trauma pascakejadian kemarin," ujar Taufik. 

Kecelakaan maut terjadi di wilayah Subang, Jawa Barat. Bus itu membawa 57 penumpang yang terdiri atas rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok. Mereka terlibat kecelakaan usai melakukan perpisahan di Lembang, Bandung.

Baca juga : Polisi Tetapkan Pengemudi Bus Tersangka Kecelakaan Maut Subang

Kecelakaan tersebut mengakibatkan 11 orang meninggal dunia, yang terdiri dari lima laki-laki dan enam perempuan. 

Orang Tua Muhmmad Fahmi Fahreza kelas 12 SMK Lingga Kencana, Siti Unah, 52,  mengatakan kondisi anaknya membaik. Tangan, jari, dan kepalanya sudah dioperasi.

"Alhamdulillah anak saya sudah mulai membaik dan pelayan di sini sangat baik dan harapan saya juga agar pihak sekolah bener bisa mengevaluasi teekait kejadian ini dan semoga tidak terulang kembali," ujar Siti Unah.

Senada, Sarwani orangtua korban Robi Kurniawan kelas 12 SMK Lingga Kencana mengatakan kondisi anaknya sudah 70% membaik dan sudah menjalani operasi di rahangnya. 

"Harapan saya tragedi ini tidak terulang lagi dan kita jangan saling salahkan karena ini musibah," ujar Sarwani.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya