Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BALAI Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat selama seminggu dari hari Jumat (12/4) hingga Kamis (18/4), kawasan puncak Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta diguncang 1.013 kali gempa.
Kepala BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santosa, Jumat (19/4) menjelaskan, kegempaan yang terjadi itu terbanyak adalah jenis gempa guguran (RF) yang tercatat terjadi hingga sebanyak 508 kali, disusul 382 gempa fase banyak atau hybrid, 85 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 22 kali gempa frekuensi rendah dan 16 kali gempa tektonik.
"Intensitas gempa pada pekan ini masih cukup tinggi. BPPTKG Yogyakarta juga mencatat terjadinya 875 kali gempa yang terdiri dari satu kali gempa awan panas guguran, 75 kali gempa vulkanik dangkal, 14 kali gempa frekuensi rendah, 425 kali gempa guguran dan 17 kali gempa tektonik pada minggu kemarin,” kata Agus.
Baca juga : Seminggu Terakhir, Guguran Lava Gunung Merapi 44 Kali Mengarah ke Hulu Sungai Bebeng
BPPTKG, ujarnya, juga mencatat terjadinya satu kali awan panas guguran ke arah barat daya atau masuk ke hulu Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter. Sedangkan guguran lava terdeteksi terjadi sebanyak 111 kali juga ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1.700 meter dan terdengar dua kali suara guguran.
Asap dengan ketinggian hingga 175 meter dari puncak, terjadi pada Kamis (18/4), berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal dan tekanan lemah hingga tekanan tinggi.
Sementara kubah lava, Agus menjelaskan, kubah lava barat daya terukur volumenya mencapai 2.054.600 meter kubik dan kubah tengah volumenya mencapai 2.358.200 meter kubik. Volume kedua kubah lava tersebut, relatif tidak banyak perubahan.
Baca juga : Awan Panas Guguran Gunung Merapi Meluncur hingga 1,5 Km
Selama seminggu lanjutnya, kawasan Gunung Merapi juga sempat diguyur hujan dan dilaporkan oleh Pos Pengamatan Gunungapi Merapi di Babadan, Magelang dengan intensitas curah hujan 51 milimeter per jam selama 35 menit.
"Namun tidak dilaporkan terjadinya penambahan aliran lahar di sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Merapi," katanya.
BPPTKG Yogyakarta, imbuhnya, belum mengubat status Gunung Merapi dan masih mempertahankan pada Level III atau Siaga.
Baca juga : Guguran Lava Pijar Gunung Merapi Masih Terjadi
Agus Budi Santosa menegaskan jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Menurut dia, dari data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
"Kami minta masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran atau APG terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," katanya. (AU/Z–7)
Senin (22/7) pukul 04.04 WIB, BPPTKG Yogyakarta melaporkan terjadinya awan panas guguran dari Gunung Merapi.
BPPTKG Yogyakarta mencatat 20 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1600 meter sepanjang Minggu (5/5). Asap kawah di Gunung Merapi tidak teramati.
DUA kecamatan di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah diguyur hujan abu vulkanik hasil guguran awan panas Gunung Merapi pada Rabu, 3 April 2024.
Awan Panas Guguran di Gunung Merapi kembali meluncur 3 April 2024 pada pukul 06.26 WIB dengan Amplitudo max 48 mm.
BPPTKG Yogyakarta mencatat selama seminggu dari hari Jumat (22/3) sampai dengan hari Kamis (28/3) terjadi 46 kali guguran lava, dua kali mengarah ke hulu Sungai Boyong
Wilayah Pantai Timur, Sarmi, Papua, diguncang gempa tektonik dengan kekuata 5,3 magnutudo, pada Rabu (24/7) pukul 07.22.09 WIB. Itu tidak berpotensi tsunami.
BMKG mengungkapkan gempa 5,8 magnitudo dan 5,4 magnitude yang mengguncang Bengkulu disebabkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi gempa bumi dengan skala lebih dari 5 magnitudo mengguncang sejumlah daerah di Bengkulu dan sekitarnya.
Masyarakat diminta tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, yang kekuatannya lebih kecil.
GEMPA bumi tektonik berkekuatan M4.1 mengguncang wilayah Kabupaten Simeulue, Aceh, Rabu (19/6), pukul 09.39 WIB. Gempa bumi diawali dengan dua guncangan kecil secara beruntun.
Pengajuan bagi penerima bantuan stimulan tahap keempat relatif cukup alot. Pengajuan sudah dilakukan sejak tahun lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved