Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BELASAN ribu hektare lahan pertanian di sejumlah daerah di Pantura, Jawa Tengah masih terendam banjir. Ancaman gagal panen kembali membayangi petani hingga dikhawatirkan kembali melonjak harga pangan jelang lebaran mendatang.
Pemantauan Media Indonesia Rabu (20/3) sebagian besar dari sembilan daerah di Jawa Tengah yakni Kota/Kabupaten Pekalongan, Kendal, Kota Semarang, Demak, Kudus, Pati, Jepara, dan Grobogan masih terendam banjir dengan ketinggian 20-70 centimeter, bahkan di area persawahan ketinggian mencapai 100 centimeter dan belum ada tanda-tanda surut.
Dampak banjir melanda sejak Rabu (13/3) pukulan berat paling rasakan oleh para petani karena kegagalan panen sudah di depan mata.
Baca juga : Dampak Banjir, Jawa Tengah Kehilangan Puluhan Ribu Ton Gabah
"Kalau sudah begini kami hanya bisa pasrah, banjir pertengahan Februari lalu sudah membuat sebagian tanaman mati dan baru saja sepekan disulami kembali diterjang
banjir," kata Suprapto, 55, petani di Karanganyar, Demak.
Hal serupa juga diungkapkan Asnawi, 49, pertani di Undaan, Kudus mengaku sudah tidak punya harapan lagi karena 1,5 hektare tanaman padi di sawahnya dipastikan gagal panen karena sudah sepekan terendam banjir, sehingga kerugian ditanggung diperkirakan mencapai Rp20 juta.
"Tidak dapat dikejar lagi untuk bisa panen jelang lebaran," imbuhnya Rabu (20/3).
Baca juga : Dampak Banjir, Ribuan Ha Sawah di Demak dan Grobogan Terancam Gagal Panen
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Supriyanto mengatakan secara keseluruhan jumlah lahan pertanian terdampak banjir kali ini mencapai belasan ribu hektare tersebar di sejumlah daerah, seperti Demak, Kudus, Jepara, Pati, dan Grobogan, bahkan ribuan hektare tanaman di sawah dipastikan gagal panen.
Berdasarkan data hingga pertengahan Maret ini, ungkap Supriyanto, di Kabupaten Grobogan banjir setidaknya merendam ribuan hektare sawah terdiri dari 4.381 hektare tanaman padi, 152 hektare tanaman jagung dan 84 hektare tanaman bawang merah.
"Kita masih hitung dampak gagal panennya," imbuhnya.
Baca juga : Banjir Grobogan Rendam 2.662 Rumah dan 56 Hektare Sawah
Sedangkan di Kabupaten Demak, lanjut Supriyanto, jumlah lahan tanaman padi berusia 10-90 hari terendam banjir sebanyak 162 hektare dan tanaman bawang merah 765,76 hektare, di Kabupaten Kudus ada sebanyak 2.776 hektare lahan padi dan sejumlah komoditas lainnya, seperti melon dan cabai seluas 63 hektare.
Banjir di Jepara merendam lahan tanaman padi berusia 30-80 hari seluas 1.989 hektare, demikian Supriyanto, di Kabupaten Pati lahan tanaman padi terendam banjir seluas 6.961,4 hektare dan llahan jagung seluas 153,1 hektare.
"Banjir melanda di sejumlah daerah itu terjadi karena cuaca ekstrem hingga membuat sejumlah sungai meluber dan kondisi ini diperparah dengan jebolnya tanggul sungai seperti Sungai Wulan, Tuntang dan Lusi," ujar Supriyanto. (Z-3)
Puluhan hektare sawah di Purwakarta terancam gagal panen setelah pasokan air mengering.
Petani di daerah tersebut berharap ada perhatian dan solusi dari pemerintah untuk mengatasi kekurangan air untuk lahan persawahan agar panen tetap berkelanjutan.
serangan hama wereng batang coklat (WBC) dan tikus yang terjadi di wilayah Kabupaten menyebabkan banyak para petani mengalami kerugian setelah lahan yang telah mereka tanam terserang hama
Akibatnya bencana alam kekeringan lahan sawah yang sebelumnya melanda sekitar 100 ha (hektare) di Kabupaten Pidie, kini terus meluas ke Kabupaten Aceh Besar. Itu karena sejak dua bulan terakhir
Sekitar 100 hektare (ha) sawah di Pidie, Aceh, kini mengalami kekeringan. Lahan seluas itu tersebar di Kecamatan Indrajaya, Sakti, Mila dan Kecamatan Delima.
Sejumlah desa yang jagungnya gagal panen tersebar di Kecamatan Panceng. Antara lain, lahan di Desa Pantenan, Ketanen, Banyutengah, Prupuh, Wotan, Suwalan, Sumurber, Serah, Sukodono
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tenggara mencatat sekitar 400 hektare lahan sawah milik warga di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, terendam banjir.
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo meninjau langsung pelaksanaan pemberian bantuan 300 unit pompa untuk pengairan sawah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved