Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
GERAK tari dengan iringan musik terlihat semarak di Terminal Bus Situs Sangiran, Kabupaten Sragen, Sabtu (4/11) sore. Para penduduk dan wisatawan pun bersuka cita menyambut para peserta karnaval yang melintas di sepanjang 3 kilometer jalan di Kecamatan Kalijambe, Sangiran.
Peserta pawai pun menampilkan atraksi yang beragam, dari gerak tari manusia purba hingga instalasi jerami fauna purba. "Kegiatan ini diharapkan dapat berdampak positif bagi Situs Sangiran serta memberikan manfaat kesejahteraan dan wisata budaya bagi masyarakat sekitar," terang Irini Dewi Wanti, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kemendikbudristek.
Irini menyebut, kegiatan ini melibatkan 25 desa di kawasan Situs Manusia Purba Sangiran, termasuk perwakilan desa dari Kabupaten Gunungkidul, DIY, dan Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Dengan diharapkan, masyarakat bisa semakin sadar tentang pentingnya situs Sangiran dan bisa menggeliatkan perekonomian mereka.
Baca juga: SangiRun Night Trail 2023, Upaya Memperkenalkan Warisan Budaya
Masyarakat sekitar Sangiran yang terlibat dalam kegiatan ini semakin banyak dan berbagai pelatihan diberikan kepada masyarakat agar sumber daya manusia dan UMKM di sekitar Kawasan Sangiran dapat lebih naik kelas.
Kegiatan yang digelar untuk ketiga kalinya merupakan bagian dari upaya pengembangan dan pemanfaatan Situs Cagar Budaya Sangiran. Pihaknya pun menginginkan agar masyarakat Sangiran ikut menjadi bagian dalam penguatan ekosistem alam dan budaya Sangiran.
Baca juga: Fakta Situs Manyarejo Sangiran yang Jadi Tempat Pertemuan Arkeolog
Subkoordinator Kelompok Unit Museum Prasejarah, Kemendikbudristek, Iskandari Mulia Siregar mengatakan masyarakat di sekitar kawasan Sangiran akan semakin diikutsertakan dalam pengembangan Situs Sangiran. Pasalnya, mereka yang banyak melaporkan temuan-temuan arkeologi baru di Kawasan Situs Sangiran.
"Hingga saat ini, masih banyak termuan-temuan baru. Kami masih melakukan penelitian, tetapi temuan-temuan baru banyak dari masyarakat," papar dia. Ia mengatakan, temuan-temuan baru tersebut, misalnya fosil binatang purba hingga benda-benda arkeologi yang lain.
Bahkan, pada Agustus lalu, kegiatan Penelitian Arkeologi Terpadu Indonesia (PATI) dilaksanakan di Desa Manyarejo, Sangiran. Penelitian tersebut melibatkan Jurusan Arkeologi di Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Udayana (UNUD), Universitas Hasanudin (UNHAS), Universitas Jambi (UNJA), dan Universitas Halu Oleo (UHO)."Hasil temuan kemudian dilestarikan secara insitu. Kita bisa melihat-fosil-fosil dalam posisi aslinya," terang dia.
Secara geografis, Situs Sangiran dengan luas 59,21 kilometer persegi ini terletak di dua wilayah kabupaten, yaitu 25 desa, empat kecamatan di Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar di Jawa Tengah.
Situs yang pertama kali ditemukan Von Koenigswal pada 1934 ini memberi sumbangan pengetahuan yang signifikan tentang bukti-bukti evolusi (perubahan fisik) manusia, evolusi fauna, kebudayaan, dan lingkungan, yang terjadi sejak dua juta tahun yang lalu. Organisasi
Warisan Budaya Dunia (UNESCO) pun telah menetapkan Situs Sangiran sebagai Warisan Budaya Dunia pada tahun 1996 dengan nama The Sangiran Early Man Site.
Secara keseluruhan, kawasan Situs Sangiran dibagi menjadi lima klaster, yaitu Klaster Krikilan, Dayu, Bukuran, Ngebung, dan Manyarejo. Dari lima klaster itu, pengunjung dapat belajar banyak hal terkait jejak-jejak zaman purba, dari rekonstruksi tiga tipe Homo Erectus yang pernah hidup di Jawa, masa Keemasan Homo Erectus, bukti penemuan perkakas Homo Erctus
tipe arkaik, kiprah para peneliti saat mengeksplorasi potensi Situs Sangiran, hingga jejak kehidupan masa lampau seperti fosil fauna, manusia beserta budayanya, serta rekaman perubahan lingkungan Situs Sangiran.
"Situs Sangiran tetap memiliki daya tarik bagi masyarakat. Hingga Agustus, jumlah pengunjungnya sekitar 135 ribu orang," terang dia.
Plt Museum dan Cagar Budaya, Kemendikbud Ristek, Ahmad Mahendra mengakui, pengembangan Situs Sangiran hingga saat ini belum maksimal. "Kita akan tata ulang. Kita sedang kaji soal tata pamer keseluruhan, termasuk narasinya. Kita terus mengembangkan reimagination terkait terkait temuan-temuan di Situs Sangiran," kata dia.
Penataan yang akan dilakukan meliputi membuat public space dan media baru agar anak-anak muda lebih tertarik untuk mengunjungi situs prasejarah. Potensi-potensi yang dimiliki lima klaster akan semakin diperkuat.
Situs Sangiran akan diperkuat menjadi pusat prasejarah dan pusat penelitian. "Kerja sama penelitian internasional diperkuat dan keterlibatan masyarakat diperkuat, seperti festival seperti ini. Situs Sangiran tidak sekadar menampilkan koleksi saja, tapi akan lebih keren," kata dia.
Salah satu yang tengah dikerjakan adalah koreografi prestori body yang akan digarap seniman Eko Suprianto. Karya seni tersebut akan melibatkan masyarakat lokal di sekitar Sangiran dan diharapkan bisa mendunia.
Ia menambahkan, pengembangan Situs Sangiran tidak sendirian karena Sangiran merupakan bagian situs prasejarah di Indonesia, seperti Situs Songterus di Pacitan, Semedo di Tegal, hingga Gua Harimau, di Ogan Komering Ulu.
"Kita sedang tulis ulang dan mengkaji mana keunggulannya di masing-masing. Akan kita tata ulang," terbagi dia. Ia menyakini, jika narasi dapat dibangun dengan baik, destinasi semakin kuat dan bisa tumbuh dengan baik. (Z-3)
Liburan tak harus jauh dan mahal. Anda bisa mengajak anak ke Taman Mini Indonesia Indah dan meluangkan waktu mengunjungi Museum Batik Indonesia.
AJANG SangiRUN Night Trail 2023 pada 4-5 November 2023 sukses digelar. Kegiatan yang berlangsung di wilayah sekitar Situs Manusia Purba Sangiran, Jawa Tengah ini diikuti 1.500 peserta.
SangiRun Night Trail pertama kali digelar pada 2021 sebagai upaya pengembangan dan pemanfaatan Situs Manusia Purba Sangiran yang telah diakui oleh UNESCO pada 1996.
PULUHAN dosen dan mahasiswa arkeologi dari enam perguruan tinggi di Indonesia menggelar pertemuan penelitian di kawasan doom Sangiran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Neanderthal adalah spesies kuno yang tinggal di Eurasia 40.000 tahun yang lalu.
Dalam beberapa waktu terakhir, udara dingin menyelimuti Daerah Istimewa Yogyakarta. Bahkan suhu di sana sempat menyentuh 17 derajat celsius.
Dari Januari hingga Juni 2024, CV Palem Craft berhasil mengekspor produknya senilai total US$245.000. Produk furnitur Indonesia banyak diminta di pasar Amerika dan Eropa.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melakukan pelepasan ekspor produk dekorasi dari salah satu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayah Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta
Hal itu dipengaruhi oleh kecukupan pasokan dan di tengah masih berlanjutnya panen raya padi, baik intra provinsi maupun antar provinsi.
WULING Motors (Wuling) menggelar program Wuling Bakti Pendidikan di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hal itu dilakukan dalam rangka menyambut 7 tahun kiprah Wuling
Aglaonema Park ialah satu kawasan wisata yang menampilkan koleksi 90.000 tanaman Aglaonema yang terdiri dari 209 spesimen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved