Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SATU unit kapal jenis fiber berpenumpang empat orang beserta dua awak kapal tenggelam di perairan Laut Mansalean, di Desa Mansalean, Kecamatan Labobo, Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah, Jumat (29/9) malam. Seluruh penumpang selamat dan berhasil dievakuasi.
"Tim rescue tiba di lokasi dan langsung melakukan evakuasi. Setelah proses evakuasi dilakukan ternyata korban berjumlah enam orang, dimana informasi sebelumnya yang diterima empat orang," ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Andrias Hendrik Johannes.
Sebelumya, berdasarkan informasi dari Anca, Kabid Darurat BPBD Banggai Laut, yang diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Jumat (29/9) malam pukul 21.45 Wita, diketahui kronologis kejadian dimulai dari keberangkatan kapal dengan rute Desa Mansalean ke Pulau Banggai pada pukul 20.00 Wita.
Baca juga: TNI Siap Berkolaborasi Atasi Karhutla di Sulteng
Kapal bertolak dari dermaga Mansalean. Sekitar 30 menit berlayar, dalam perjalanannya kapal terbalik dan tenggelam. Dugaan sementara, peristiwa tersebut diakibatkan cuaca buruk yang menghantam kapal di tengah laut.
Menerima informasi tersebut, tim rescue dari Unit Siaga SAR Banggai Laut diberangkatkan menuju lokasi kejadian dengan menggunakan satu unit Rigid Bouyancy Boats (RBB).
Adapun yang menjadi korban penumpang adalah Rio dan Masri yang berprofesi sebagai pengusaha, Eratman yang berprofesi sebagai nelayan, Jefri, seorang pengawas bangunan, Opi, pengemudi kapal dan seorang operator bernama Kus.
Baca juga: Kementerian PU-Pera Susun Masterplan Kawasan Industri Morowali
"Puji syukur semua korban berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat. Korban selanjutnya dievakuasi ke pelabuhan Mansalean dan telah diserahkan kepada pihak keluarga," terang Hendrik Johannes.
Dalam kegiatan penyelamatan itu, turut melakukan operasi SAR yakni Tim Rescue Unit Siaga SAR Banggai Laut, BPBD Banggai Laut, Babinsa, pemerintah setempat dan masyarakat.
"Terima kasih kepada semua unsur yang telah melakukan proses evakuasi terhadap korban," tutur Hendrik Johannes. (Z-1)
PENCARIAN terhadap enam anak buah kapal (ABK) KM Soneta yang tenggelam di Perairan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, berlangsung hingga Sabtu (13/7) sore.
KAPAL nelayan KM Soneta asal Rembang dengan dengan 16 awak buah kapal (ABK) mengalami kecelakaan dan tenggelam di perairan Karimunjawa Jepara, Jawa Tengah.
KAPAL nelayan asal Kabupaten Rembang, KM Soneta, yang mengangkut 16 anak buah kapal (ABK) di Perairan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, tenggelam.
KAPAL nelayan asal Kabupaten Rembang, KM Soneta, yang mengangkut 16 ABK di Perairan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, tenggelam. Sembilan ABK berhasil diselamatkan.
Tim SAR masih mencari 7 anak buah kapal (ABK) yang tenggelam di Perairan Karimunjawa, Jepara.
KAPAL Motor (KM) Lintas Armada Nusantara (LAN) yang terbalik di Alur Pelabuhan Sungai Pangkalbalam Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung. Minggu lalu, ternyata bermuatan ribuan ton pupuk.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved