Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DALAM upaya memperkuat ekosistem perfilman, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melaksanakan program Festival Film Bulanan. Salah satunya dengan menggelar kegiatan Sinema Keliling di berbagai daerah, yang terbaru yakni di Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut).
Sinema Keliling merupakan bagian dari program Roadshow Festival Film Bulanan 2023 yang berisikan pemutaran film-film pendek karya anak bangsa, dipadukan dengan berbagai hiburan, seperti musik, pertunjukan kesenian, stand up comedy, dan lain sebagainya.
Setelah sukses dilaksanakan di Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Mataram. dan Jambi, kali ini Sinema Keliling bekerja sama dengan Lake Toba Film Festival (LFTT) yang menjadi bagian dari Road to LTFF 6.0. Acara ini telah dilaksanakan selama tiga hari pada 28 - 30 Juli 2023 di J Walk - J City, Medan, Sumut.
Baca juga: Gelar Sinema Keliling di Lombok, Sandiaga: Menonton Film Harus Terus Dikembangkan!
Sinema Keliling mengusung tema #AyoNontonFilm, dengan harapan bisa memasyarakatkan agenda menonton film, khususnya film pendek, sehingga bisa menjadi alternatif hiburan bagi masyarakat sekaligus meningkatkan sektor ekonomi kreatif di daerah tersebut.
Hal ini diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno di Jakarta, Jumat (11/8).
"Sinema Keliling merupakan bentuk ruang kreatif untuk mengapresiasi dan mempromosikan film daerah yang mengusung konsep One Stop Entertainment, yaitu menonton film sambil menikmati berbagai hiburan seperti pentas seni dan musik, dialog film, penampilan komika lokal, hingga wisata kuliner. Sehingga tidak hanya pegiat film yang dilibatkan tapi juga sektor ekraf lainnya," ungkap Sandiaga.
Baca juga: Program Sinema Keliling Dorong Perkembangan Ekosistem Perfilman Nasional
Hari pertama Sinema Keliling dibuka oleh Mohammad Amin selaku Direktur Musik, Film, dan Animasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Kemudian dilanjutkan dengan diskusi yang bertajuk 'Dialog Senja' bersama Ori Semloko dari Lake Toba Film Festival, Andi P. Hutagalung dari Komunitas Medan Film Lab.
Selain itu, hadir pula Rusti Hutapea selaku Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Toba dan Rista Natalia Sinaga selaku Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga serta Pariwisata Kabupaten Karo. Kemudian dilanjutkan dengan menonton film dan berbagai hiburan.
Baca juga: Sandiaga Uno Ajak Sineas Kalimantan Partisipasi di Festival Film Bulanan
Hari kedua diisi dengan dialog malam yang membahas "Film Pendek Bisa Jadi Apa?" bersama Abdul Manaf selaku perwakilan Founder Festival Film Bulanan, Indra Agus Rahman selaku Head of Marketing FlipFlop TV, dr. Daniel Irawan selaku pengamat film dan Tedy Wahyudy Pasaribu selaku perwakilan komunitas Kofi Sumut.
Hadirkan Film Terpilih dari Festival Film Bulanan
Ada 15 film pendek karya anak bangsa yang ditayangkan. Film-film pendek tersebut merupakan film terpilih Festival Film Bulanan dan film lokal.
Baca juga: Sandiaga Uno: Saatnya Sineas di Pulau Sumatra Berkarya dan Ambil Peluang
Film-film itu di antaranya film Bagurau, Facticity, Dua Pilar Satu Atap, Ephemera, Pabaruak, Setelah Kita Menangis, Bersama Membangun Negeri, Pepadu, Asal Muasal Putri Hijau, Si Pecil - Kacamata Pande, Demi, Predestinasi, 4913, Parkir Sejajar, dan Tanda.
“Saya berharap ke depannya ada banyak Sinema Keliling lainnya yang diusung oleh pegiat film lokal dan didukung oleh masyarakat dan berbagai pihak, sehingga ekosistem perfilman kita akan semakin kuat dan pengembangan ekonomi kreatif juga bisa terus berkelanjutan”, tutur Sandiaga.
Mohammad Amin juga menambahkan kegiatan Sinema Keliling Festival Film Bulanan ini menjadi trigger untuk mendukung sineas di daerah agar lebih percaya diri, berani menggali dan mengelaborasi nilai-nilai kearifan lokal yang universal, cerita menarik yang relate dengan kehidupan dan potensi kreatif lokal yang dimiliki untuk diangkat dalam karya-karya filmnya.
"Saya optimis kegiatan Sinema Keliling Festival Film Bulanan ini bisa menjadi semangat baru untuk sineas daerah dalam berkarya, sehingga berdampak pada munculnya gelombang tren inovasi karya film yang unik, autentik dan berdaya saing tinggi sehingga memperkuat ekosistem film Indonesia dan mampu meningkatkan prestasi baik secara regional, nasional dan internasional," ujar Mohammad Amin.
Baca juga: Festival Film Bulanan, Sandiaga: Kompetensi Sineas Lokal Harus Dikembangkan
Berbagai dukungan juga mengalir untuk acara ini, salah satunya dari Rika Melina, pengunjung Sinema Keliling "Mudah-mudahan Sinema Keliling bisa terus ada, filmnya juga bisa semakin banyak yang diputar," ujarnya.
Hal senada disampaikan pengunjung lain, yaitu Arif Purba, "Ini acara yang sangat bagus untuk menambah wawasan orang untuk lebih mengenal tentang sinema dan mengembangkan talenta. Semoga acara ini ada terus setiap bulan," ujar Arif.
Tanggapan positif dari UMKM terhadap acara ini juga muncul, salah satunya Ramadani dari UMKM Potato Head,
"Alhamdulillah dengan adanya Sinema Keliling ini penjualan saya naik, semoga Sinema Keliling bisa diadakan lagi di sini," ucapnya. (RO/S-4)
Rencana penutupan sementara Taman Nasional Komodo tahun 2025 tidak akan mempengaruhi target kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman).
Menparekraf mengeklaim sudah banyak investor dari Amerika, Eropa, Timur Tengah yang mulai melirik kebijakan golden visa di Tanah Air. Katanya, para investor asing tersebut sudah bertanya
Sandi mendukung para kontestan lain untuk keberlanjutan Jabar lebih baik.
MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaprekraf), Sandiaga Uno berkunjung ke salah satu Kawasan Koordinatif Badan Pelaksana Otorita Borobudur yaitu Kabupaten Wonosobo.
PKB mengaku ada usulan dari kader agar mengusung politikus PPP Sandiaga Salahuddin Uno sebagai bakal calon gubernur (cagub) pada Pilgub Jawa Barat 2024.
Desa Wisata Wanurejo berhasil masuk dalam 50 besar Desa Wisata terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, bersaing dengan ribuan desa lainnya di Indonesia.
Tayang dua hari di BIFAN, yakni 6 dan 10 Juli, pada dua pemutaran itu tiket film yang dibintangi Devano Danendra dan Keisya Levronka itu laris manis.
Festival Film Alternativa bertujuan memberikan penghargaan atas dampak sosial dari film-film industri yang sedang berkembang, di Indonesia acara ini akan digelar pada akhir November 2024.
Penikmat film dan pelajar di Indonesia dapat mengasah energi kreatif mereka dengan mengikuti masterclass yang diadakan dengan pakar dari Australia.
Pada MdF tahun ini, tentu lebih spesial karena lima produser Indonesia terseleksi masuk dalam Producers under the Spotlight di program Producers Network.
Digarap selama lima tahun, Oma diproyeksikan rampung pada awal 2025, jika memang bertemu dengan kolaborator baru untuk mewujudkan film tersebut.
Project Market menjadi salah satu fokus program yang didesain sebagai platform penghubung antara bakat-bakat baru di bidang perfilman dengan para profesional industri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved