Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung, Jawa Barat (Jabar) kembali memperingatkan tentang el nino. Kepala BMKG Jabar, Teguh Rahayu, Sabtu (22/7), menyampaikan tren mengenai musim kemarau di Jawa Barat. Di mana suhu dingin yang mulai dirasakan dan variasi curah hujan.
"Kepada masyarakat khususnya Jabar, Bandung Raya, dan sekitarnya, kami imbau tetap waspada dengan kondisi cuaca apapun yang ada di sekitar. Jangan terlalu panik dengan hal-hal yang berkaitan El Nino. Terpenting, selalu waspada dengan situasi atau lokasi dan kondisi kebencanaan sekitar supaya bisa memitigasi bila terjadi bencana atau kondisi yang tak diinginkan," jelasnya.
El nino, kata Rahayu, akan mengarah ke keringan. Namun, kondisinya saat ini masih lemah sampai moderat dan beberapa titik masih ada sisa curah hujan.
Baca juga: Berdamai dengan Pedagang, Pemkab Bandung Revitalisasi Pasar Banjaran
"Dengan demikian kemungkinan kalau defisit air hujan dan terjadi kekeringan tentunya ada antisipasi, dengan melakukan penyimpanan pola air dan menjaga lingkungan lebih baik," lanjutnya.
Kepala Klimatologi Jabar, Rakhmat Prasetia mengatakan, topografi Jabar, baik lokalnya kuat sekali. Walaupun El Nino sudah dirilis dengan intensitas lemah, tak terlalu berpengaruh pada beberapa wilayah di Jabar. Terutama di daerah pegunungan dan perbukitan.
Baca juga: El Nino Berdampak Langsung Terhadap Budidaya Pertanian
"Terkait suhu dingin ini memang wilayah Jabar sebagian besar sudah kemarau di mana angin timuran sudah dominan. Ketika angin timur dominan, maka hawa dingin inilah yang menyertai kondisi suhu yang dirasakan," bebernya.
Jika sampai pertengahan 2023, kata Rakhmat, kondisinya lemah sampai moderat, maka ketika lemah beberapa wilayah di Jabar. Jika jumlah curah hujan sedikit dan berkurang, maka pada akhir 2023 prediksi sedang dan bakal menyebabkan penurunan curah hujan ketika masuk awal musim hujan.
"Kami update per 10 hari, bahkan setiap bulan karena pergerakan dinamis kondisi ini penting sekali diperbaharui. Melihat kondisi saat ini yang dengan data terakhir per Juli dasarian II. Sementara hujan masih tak terlalu, seperti tahun-tahun El Nino lemah dan sedang, sehingga potensi kekeringan hanya beberapa titik saja yang terkait dengan tata
kelola airnya," sambungnya.
Rakhmat menyebut, puncak kemarau di Agustus 2023 dengan kekurangan jumlah curah hujan. Masyarakat diharapkan segera beradaptasi dengan berkoordinasi dengan dinas terkait. Ia mencontohkan masalah pertanian ke Dinas Pertanian dan perseiaan air ke BPBD. (Z-3)
Akibatnya bencana alam kekeringan lahan sawah yang sebelumnya melanda sekitar 100 ha (hektare) di Kabupaten Pidie, kini terus meluas ke Kabupaten Aceh Besar. Itu karena sejak dua bulan terakhir
Perubahan efek cuaca tidak bersahabat akibat peningkatan suhu air di Samudra Pasifik Tengah dan Timur yang menjadi lebih hangat dari biasanya itu membuat iklim semakin tidak menentu.
Sejumlah desa yang jagungnya gagal panen tersebar di Kecamatan Panceng. Antara lain, lahan di Desa Pantenan, Ketanen, Banyutengah, Prupuh, Wotan, Suwalan, Sumurber, Serah, Sukodono
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat garis kemiskinan Maret 2024 sebesar Rp582.932 per kapita per bulan.
FENOMENA alam El Nino yang diprediksi akan segera kembali terjadi membuat puluhan hektare (ha) tanaman padi sawah di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, terganggu pertumbuhannya.
SAMPAI dengan saat ini, Indonesia masih merasakan dampak dari fenomena El Nino yang telah terjadi beberapa waktu lalu.
Pindah ke Pulau Jawa, di wilayah Yogyakarta diprakirakan akan berawan. Sedangkan untuk wilayah Serang, Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya berpotensi hujan ringan.
STASIUN Meteorologi Maritim Belawan, Sumatra Utara (Sumut), menyebutkan gelombang setinggi 2,0 meter hingga 2,5 meter diprakirakan berpeluang terjadi perairan Sumatra.
Suhu udara umumnya berkisar antara 16 hingga 35 derajat Celcius dan kelembaban berkisar antara 47% hingga 99%.
Dalam tiga hari ke depan, mulai Rabu (31/7), tinggi gelombang laut terutama di perairan selatan Bali berpotensi mencapai 3 meter.
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved