Hubungan Seksual Sedarah Jadi Perhatian Warga Bukittinggi

WARGA Bukittinggi, Sumatra Barat, kembali dihebohkan dengan hubungan seksual sedarah. Pelakunya seorang pemuda berusia 28 tahun dengan ibu kandungnya.

Kasus ini terungkap dari pengakuan sang pemuda, yang sedang dalam masa dalam masa perawatan atau karantina di rumah rehabilitasi milik LSM Ganggam Solidaritas-Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Kementerian Sosial RI di Bukittinggi.

Ketua LSM Ganggam Solidaritas IPWL Kemensos RI Sukendra mengatakan,
pengakuan sang anak disampaikan berkali-kali, baik lisan maupun tulisan. Termasuk juga pengakuannya kepada Wali Kota Bukittinggi, yang menyambanginya.

Lalu, kasus ini viral setelah Wali Kota Erman Safar memaparkan hal itu
dalam acara acara Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Anak di Rumah Dinas
Wali Kota, Rabu (21/6).

Sukendra mengatakan, pihaknya sudah menerima keberadaan anak tersebut
sejak akhir Januari 2023 lalu. Alasan keluarga, karena menyalahgunakan narkoba dan sering ngelem. Sang pemuda juga sering bikin onar di rumah seperti memukul bapaknya dan mengancam dengan senjata tajam.

"Alasan ini dibawa ke IPWL. Domain kita memang menerima penyalahgunaan
Napza," ujarnya.

Menurut Sukendra, bapak dari pemuda itu berumur sekitar 80 tahun,
sementara ibunya berumur sekitar 50 tahun.

"Dia anak  ke 4 dari 7 saudara. Dia ngontrak di Bukittinggi dengan
kehidupan sederhana," tukasnya.

Setelah viral karena cerita wali kota ke publik, menurut Sukendra, pengakuan dari pemuda itu masih seperti sebelumnya. Dan ia
tuliskan lagi untuk penegasan.

Namun, kata Sukendra ibunya bersumpah tidak melakukan hal demikian.
Keterangan itu diperolehnya saat menyambangi kediaman ibunya kemarin.

Sukendra menilai, konsistensi pengakuan dari pemuda itu soal perbuatan tidak senonohnya tidak dipengaruhi kondisinya karena memakai lem. Sebab, karena karantina  yang sudah dijalani sejak awal tahun ini, yang bersangkutan sudah bebas dari perilaku ngelem. (N-2)