Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MUSIM kemarau di Cilacap, Jawa Tengah (Jateng) telah berdampak pada krisis air bersih yang melanda sejumlah wilayah. Hingga kini, ada 2.535 keluarga atau 7.505 jiwa yang bergantung pada suplai air bersih.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap Budi Setyawan mengatakan, pihaknya telah mendistribusikan sebanyak 45 ribu liter air bersih untuk 7.500 lebih warga.
“Suplai air bersih dilakukan secara berkala, sehingga diharapkan akan mampu mencukupi kebutuhan air bersih. Karena tidak ada lagi sumber air yang dapat diambil, kecuali hanya suplai air bersih,” jelas Budi pada Senin (12/6).
Baca juga: Mentan Bagikan 4 Ton Benih Padi Unggul Antikekeringan
Menurutnya, sebanyak 2.535 KK atau 7.505 jiwa yang mendapat pasokan air bersih berada di tiga kecamatan. Yakni Kawunganten, Patimuan dan Dayeuhluhur.
“Kawunganten, ada satu desa yang mengalami krisis air bersih yakni Desa Bojong. Kekeringan telah melanda Dusun Bugelsampang, Gunungjaya dan Jayagiri. Sampai sekarang kami telah menyuplai sebanyak 5 tangki atau 25 ribu liter. Karena setiap tangki berisi 5 ribu liter,” katanya.
Baca juga: Begini Upaya Kementan Antisipasi Kekeringan Dampak Fenomena El Nino
Sedangkan di Kecamatan Patimuan ada satu desa yang mendapat suplai air bersih yakni Dewsa Rawaapu, khususnya di Dusun Kalenanyar. Di dusun setempat, BPBD sudah mendistribusikan satu tangki air bersih sebanyak 5 ribu liter.
“Kecamatan yang ketiga adalah Dayeuhluhur. Di kecamatan setempat, ada dua dusun yakni Sikluk dan Cirateun tepatnya di Desa Matenggeng. Ada tiga tangki air bersih yang didistribusikan atau 15 ribu liter,” jelasnya.
Sebelumnya, Plt Kepala Pelaksana BPBD Cilacap Erna Suharyati mengatakan ada 105 desa yang tersebar di 20 kecamatan di Kabupaten Cilacap yang rawan krisis air bersih karena kekeringan.
“Wilayah setempat dihuni oleh 34.275 kepala keluarga atau 102.994 jiwa. Sehingga ada ratusan ribu yang potensial mengalami kekeringan,” jelasnya.
Erna menyampaikan menurut prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim kemarau tahun ini akan tiba lebih awal dari sebelumnya. Puncak musim kemarau diprediksi terjadi pada Agustus. (Z-10)
BPBD Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menyatakan jumlah warga yang terdampak kemarau di wilayah itu telah mencapai 2.027 keluarga yang terdiri atas 7.508 jiwa.
Distribusi air bersih ini merupakan langkah nyata yang dilakukan oleh Pemkab Cilacap untuk membantu warga yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih akibat kekeringan.
Desa yang mengalami krisis air bersih adalah Desa Kamulyan Kecamatan Tambak, Desa Randegan, Kecamatan Wangon dan Desa Kediri, Kecamatan Karanglewas.
Berdasarkan pantauan perkembangan musim, saat ini sebagian besar wilayah Jawa Tengah, termasuk daerah pesisir seperti Cilacap, sedang mengalami musim kemarau.
Krisis air bersih telah melanda 617 keluarga atau 2.261 jiwa di Cilacap.
Hutan kota yang diciptakan oleh SBI Pabrik Cilacap ini berlokasi di Jl. Ir. H Juanda, Kelurahan Karangtalun, Kecamatan Cilacap Utara,
Musim kemarau yang panas tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada perangkat elektronik, terutama ponsel.
Hasil pendataan wilayah rawan potensi kekeringan menurut Mikron adalah Pangkalpinang, Kelurahan Bukit Merapin, Kelurahan Sriwijaya, Kelurahan Bukit Besar, Bukit Baru, Kelurahan Temberan.
Pembuatan sekat bakar penting dilakukan guna meminimalisir terjadinya kebakaran. Dengan adanya sekat bakar, saat terjadi kebakaran api tidak akan menjalar ke areal yang lebih luas.
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
Dia menambahkan sumber air bersih mulai berkurang dan muncul tenggelam. Warga juga harus berbagi air bersih dari mata air dengan warga dari desa lain, yakni Desa Cipelang.
ribuan hektare sawah yang terancam kekeringan tersebar hampir seluruh wilayah. Namun paling rawan berada di 49 desa dari 6 kecamatan meliputi Sindangkerta, Saguling, Cipongkor, Cipatat
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved