Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
WAHANA Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menilai bahwa banjir tahunan yang terjadi di Kota Semarang, Jawa Tengah, disebabkan minimnya upaya mitigasi krisis iklim oleh pemeritah.
"Berkurangnya daerah resapan air dan kapasitas sungai untuk menampung air hujan, ini yang kemudian menjadi dua dari banyak faktor penyebab banjir di Kota Semarang," ujar Manager Advokasi dan Kampanye Walhi Jawa Tengah Iqbal Alma, Rabu (4/1).
Pihaknya menyoroti pembangunan kawasan industri di daerah pesisir dan alih fungsi lahan di daerah resapan air Semarang bagian atas, yang semakin masif dilakukan. Pembangunan kemudian menghilangkan ekosistem mangrove di titik pembangunan dan wilayah sekitar.
Baca juga: Cek Dapur Umum, Ganjar Pastikan Kebutuhan Pengungsi Banjir Terpenuhi
"Padahal, ekosistem mangrove memiliki peranan yang penting dalam upaya mitigasi dan adaptasi krisis iklim," pungkasnya.
Selanjutnya, alih fungsi daerah resapan air menjadi bangunan pusat perbelanjaan, permukiman dan perguruan tinggi di Semarang bagian atas, menyebabkan air hujan yang turun langsung mengalir ke Semarang bagian bawah.
Baca juga: Banjir Meninggi hingga 1,6 Meter Isolasi Warga Banjarsari Pati
"Air itu kemudian membawa tanah akibat dari erosi dari hulu singai hingga ke hilirnya. Akibatnya, terjadi sedimentasi dan pendangkalan sungai," imbuh Iqbal
Pemerintah, tegas dia, seharusnya belajar dari bencana banjir yang sebelumnya terjadi. Masifnya pembangunan pun semestinya mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan, agar tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat.
Diketahui, sejumlah wilayah di Jawa Tengah mengalami bencana banjir sejak akhir Desember 2022. Adapun daerah yang terdampak banjir, yakni Kota Semarang, Kabupaten Pati, Kabupaten Kendal dan Kota Pekalongan.(OL-11)
Banjir yang melanda Provinsi Nangarhar, Kunar, Badakhshan dan Panjshir di Afghanistan menyebabkan 40 orang meninggal dunia.
BPJN sangat merespon bencana alam yang melanda sejumlah daerah di Maluku, terutama di beberapa wilayah seperti di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan Seram Bagian Timur (SBT).
Cuaca ekstrem potensial terjadi karena dipicu beberapa faktor. Di antaranya adalah aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) di wilayah Indonesia.
CUACA buruk seperti angin kencang dan gelombang tinggi masih melanda di kawasan perairan laut Selat Malaka, Provinsi Aceh.
Hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir berpotensi terjadi di kawasan pegunungan bagian tengah di enam daerah di Jawa Tengah.
Sekitar 83% jemaah haji yang meninggal selama musim haji 2024 adalah tidak resmi atau yang menggunakan visa nonhaji.
WALHI Jakarta mengkritisi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang menyatakan polusi udara tengah terjadi di seluruh dunia, bukan hanya Kota Jakarta.
Pemprov DKI Jakarta belum maksimal dalam mengolah sampah di dalam kota. Hal itu berdasarkan jumlah produksi sampah yang dihasilkan setiap harinya di Jakarta mencapai 8000 ton per hari
Kontradiksi antara lingkungan dan ekonomi bisa dimaknai secara seimbang melalui komitmen akselerasi ekonomi restoratif.
Generasi Z harus ambil bagian dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Hal itu dilakukan guna mempersiapkan bumi yang lebih hijau di masa mendatang utuk tempat hidup mereka.
WAHANA Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) DKI Jakarta menilai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta gagal meningkatkan kemampuan adaptasi masyarakat terhadap banjir.
KLHK mengajukan keberatan atas putusan pailit PT Ricky Kurniawan Kertapersada (PT RKK) karena dianggap sebagai modus lepas dari tanggung jawab pembayaran utang
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved