Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MERELOKASI warga yang terdampak gempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, bukan perkara mudah. Namun, pemerintah daerah setempat akan berupaya memaksimalkan sosialisasi sehingga masyarakat bisa berpindah hunian ke tempat relokasi yang disiapkan pemerintah.
Bupati Cianjur Herman Suherman tak memungkiri masih terjadi kesimpangsiuran informasi soal relokasi. Kondisi tersebut diyakini Herman lantaran belum ada sosialisasi dan informasi komprehensif yang diterima utuh masyarakat.
"Nanti kita sosialisasi, kan kita belum bergerak. Kita belum sosialisasikan kepada mereka (masyarakat). Jadi mereka masih simpang siur bagaimana-bagaimananya. Makanya kita nanti ada sosialisasi," tegas Herman di komplek Pendopo Cianjur, beberapa waktu lalu.
Relokasi, kata Herman, utamanya bagi masyarakat yang tinggal di wilayah yang terdeteksi dilalui patahan atau sesar gempa. Setidaknya terdapat 9 desa yang dinilai rawan gempa. Kesembilan wilayah itu yakni Desa Ciherang dan Ciputri di Kecamatan Pacet, kemudian Desa Cibeureum, Desa Nyalindung, Desa Mangunkerta, Desa Sarampad, Desa Benjot, dan Desa Cibulakan di Kecamatan Cugenang, serta Desa Nagrak di Kecamatan Cianjur.
Hasil sementara yang dipotret melalui foto udara, diperkirakan ada sekitar 1.800 unit bangunan rumah warga yang mesti direlokasi. Lokasinya tersebar di berbagai titik.
"Ada sembilan desa di tiga kecamatan yang rawan karena berada pada lempengan gempa. Ada sekitar 1.800 rumah yang harus direlokasi berdasarkan foto udara. Itu baru perkiraan," tutur Herman.
Bupati menuturkan terus membahas soal daerah-daerah rawan gempa dengan BMKG. Namun secara detail belum ada hasil wilayah mana saja yang memang dilintasi lempengan atau patahan gempa.
"Kita juga terus membahas dengan BMKG, mana sih (wilayah rawan). Petanya sudah ada, cuma kita belum jelas. Ketika sudah betul-betul jelas (daerahnya), baru kita sosialisasi. Jangan berandai-andai," ucapnya.
Pemerintah juga sedang memikirkan memikirkan mata pencaharian warga yang nanti direlokasi. Salah satu solusi yang ditawarkan, sebut Herman, diantaranya untuk warga lansia wajib terdata sebagai penerima bantuan sosial.
"Kemarin kita punya solusi, untuk masyarakat yang sudah uzur, wajib didata sebagai penerima bantuan sosial, BPNT maupun PKH. Warga yang produktif kita latih, apakah misalnya jadi tukang jahit, juru masak, UMKM, dan sebagainya," jelasnya.
Soal eks lahan permukiman warga seandainya nanti dilaksanakan relokasi, Pemkab Cianjur sedang memikirkannya. "Apakah nanti jadi lahan garapan warga atau apa? Tapi dengan catatan tak boleh dibangun bangunan. Kita sedang pikirkan itu. Tujuan pemerintah itu baik untuk menyelamatkan warga. Jangan sampai nanti ada gempa lagi, terjadi kondisi seperti ini," pungkasnya. (OL-15)
Pencairannya pun disesuaikan dengan pengajuan dari Pemkab Cianjur melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Anggaran bantuan stimulan tahap keempat saat ini sudah berada di Kementerian Keuangan yang merupakan pengajuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Rumah ini dibangun dengan biaya dari donatur melalui Kitabisa.com dan dibantu YPP SCTV Indosiar.
Dari hasil pendataan, terdapat hampir 40 ribu kepala keluarga yang terdata sebagai penerima bantuan stimulan pada tahap 4
Kedua bangunan sekolah yang belum tertangani pascagempa itu yakni SDN Cugenang dan SDN Girijaya
Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.
SEBANYAK 10.001 bendera merah putih dipasang di Museum Gedung Perundingan Linggarjati, Kuningan, Jawa Barat, untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Saat ini kondisi yang dialami para pengusaha tekstil adalah import dari negara luar yang tak terkendali. Hal ini tentu harus menjadi perhatian pemerintah untuk membantu pengusaha dalam negeri.
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
SAMPAI 2023, total rumah tidak layak huni di Jawa Barat mencapai 45,83%. Kabupaten Sukabumi menjadi daerah dengan jumlah rumah tidak layak huni terbanyak.
Nilai rapor dimanipulasi pihak sekolah agar masuk ke delapan sekolah menengah atas (SMA) negeri di Depok
Dukungan itu menguat karena Ono Surono dinilai sebagai sosok pluralisme, sehingga perubahan bisa terjadi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved