Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEPALA Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman mendapat gelar Datuk dan menjadi anggota kehormatan Lembaga Adat Melayu (LAM) Jambi, yang penobatan dan pemberian gelarnya diberikan langsung oleh Ketua Umum LAM Jambi Hasan Basri Agus.
Pemberian gelar Datuk dan anggota kehormatan LAM Jambi kepada Jenderal TNI Dudung Abdurachman ditandai dengan pemasangan Lacak, penyematan PIN, serta pemasangan kain Songket dan Keris oleh Ketua Umum LAM Jambi H Hasan Basri Agus kepada orang nomor satu di TNI Angkatan Darat tersebut.
Pemberian gelar adat ke delapan bagi Kasad itu digelar pada acara tatap muka dan silaturahmi Kasad dengan Forkopimda serta Tokoh Masyarakat Provinsi Jambi, di Aula Rumah Dinas Gubernur Jambi.
Baca juga : Wamenaker Afriansyah Noor akan Dapat Gelar Bandar Mudo Pengimbang Rajo dari LAM Jambi
Dalam sambutannya, Gubernur Provinsi Jambi Al Haris menyampaikan ucapan terima kasih atas kedatangan Kasad, yang didampingi Rahma Dudung Abdurachman, beserta rombongan ke Provinsi Jambi. Kunjungan itu diyakininya akan memberikan dan membawa manfaat bagi masyarakat terutama dalam hal ketahanan pangan, pencegahan dan penanganan karhutla serta stunting di Jambi.
"Semangat luar biasa yang dibawa Jenderal Dudung ke Jambi ini, hendaknya menjadi contoh bagi kita semua untuk lebih giat lagi membangun dan menyejahterakan masyarakat Jambi," kata Haris.
Untuk itu, lanjut gubernur, sebagai bentuk penghargaan dari masyarakat Jambi, maka Lembaga Adat Melayu Jambi menobatkan Jenderal Dudung sebagai Anggota Kehormatan Lembaga Adat Melayu Jambi.
Baca juga : Dudung Minta Menteri Pertahanan Modernisasi Meriam TNI AD
Sementara itu, Ketua LAM Jambi H Hasan Basri Agus, yang juga anggota DPR RI dari Partai Golkar, mengatakan dengan penganugerahan Anggota Kehormatan Lembaga Adat Melayu Jambi ini, Jenderal Dudung menjadi Datuk tempat berlindung serta menjadi pengasuh dan pembimbing dari seluruh anak negeri terutamanya masyarakat Jambi.
Atas penobatan tersebut, Kasad menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan dan kehormatan yang diberikan oleh masyarakat adat melayu Jambi kepada dirinya berupa gelar Datuk dan menjadi Anggota Kehormatan Adat Melayu Jambi.
"Dengan anugerah dan gelar Datuk ini, semoga menjadikan saya untuk lebih semangat memberikan pengabdian terbaik dalam membela bangsa dan menjadi pemimpin yang berani dalam mengambil keputusan," kata Dudung.
Selanjutnya, Kasad juga mengajak semua komponen bangsa yang ada di Jambi untuk menjaga serta meningkatkan persatuan dan kesatuan berlandaskan Pancasila, terutama mencegah terjadinya konflik komunalistik yang sengaja dibuat oleh pihak-pihak atau kelompok-kelompok untuk mengganggu stabilitas nasional.
"Apabila ada hal-hal atau pihak-pihak yang mencoba mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa, mari kita bersama-sama bertindak dan bersikap tegas karena kita negara yang bersatu dengan landasannya NKRI," pungkas Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman. (Ant/OL-1)
Mantan KSAD Dudung Abdurachman mengaku siap menerima amanat apa pun dari negara, termasuk mengisi posisi Menko Polhukam.
Total ada 23 Kelompok Umur (KU) di turnamen yang digelar.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Dudung Abdurachman menilai beberapa meriam yang saat ini digunakan perlu modernisasi untuk mengikuti perkembangan ancaman.
Langkah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menaruh pasukan untuk menjaga keamanan di Papua diapresiasi.
Ada tiga kandidat yang berpeluang menggantikan Dudung Abdurachman.
Kasad beserta rombongan datang untuk meninjau langsung renovasi pembangunan perumahan bagi prajurit Batalyon Infanteri Raider 323/Buaya Putih dan keluarganya.
DI tengah banyak orang berlomba membanggakan diri memasang gelar profesor di depan nama mereka, Rektor UII Yogyakarta Fathul Wahid bersikap sebaliknya.
GONJANG-GANJING soal pengangkatan profesor masih ramai diperbincangkan oleh khalayak akademisi di perguruan tinggi
TENGAH viral soal surat edaran (SE) permintaan Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Fathul Wahid agar gelar profesor yang disandang tidak dituliskan dalam dokumen.
Pendidikan pada dasarnya untuk meningkatkan logika dan ilmu yang bermanfaat. Gelar yang diraih dari pendidikan pun sah saja untuk dibanggakan.
Namanya kini tercatat di MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) sebagai orang yang memiliki gelar akademik dan sertifikat profesi terbanyak di Indonesia dengan nomor rekor 100109.
LEMBAGA Adat Melayu (LAM) Jambi akan memberikan gelar kepada Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor dan istri Lin Nurhayani. Pemberian gelar tersebut akan dilakukan pada Kamis (4/1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved