Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Ridwan Kamil Diminta Fokus Atasi Kemiskinan

Bayu Anggoro
07/4/2022 22:31
Ridwan Kamil Diminta Fokus Atasi Kemiskinan
Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil(ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

PROGRAM bantuan sosial untuk warga miskin dinilai harus menjadi perhatian serius. Tak hanya itu, program ini pun harus mampu meningkatkan produktivitas masyarakat sehingga penghasilan meningkat.

Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono menyarankan agar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil fokus menjalankan program bantuan sosial dan membuat program prioritas yang dapat mendorong rakyat untuk dapat penghasilan yang lebih besar. Dia pun menilai APBD Jawa Barat tidak lagi dialokasikan untuk membangun infrastruktur yang tidak penting.

"Contohnya seperti anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional yang lebih banyak membangun cretive centre, pusat budaya, alun-alun sampai pagar-pagar bangunan. Hampir tidak ada peranannya," kata Ono di Bandung, Kamis (7/4).

Anggota Komisi IV DPR RI ini menilai, berdasarkan surat Kementerian Sekretariat Negara, Sekretariat Wakil Presiden nomor : B-38/KSN/SWP/KK.04.01/02/2022 tertanggal 25 Februari 2022 terdapat 17 Kabupaten/Kota di Jawa Barat yang menjadi Prioritas Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim Tahun 2022. Ketujuh belas Kota/Kabupaten ini yakni Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka.

Kemudian Kabupaten Sumedang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, Kota Cirebon, Kota Depok dan Kota Tasikmalaya.

"Sehingga bila dibandingkan tahun 2021 yang hanya 5 Kabupaten (Cianjur, Bandung, Karawang, Kuningan dan Indramayu) maka ada tambahan 12 Kabupaten/Kota yang menjadi prioritas percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Jawa Barat," tuturnya.

Baca juga:  Kajian LPEM UI : Bansos Berperan Positif Kurangi Kemiskinan dan Ketimpangan

Ono menilai, pemerintah pusat sudah menggulirkan berbagai macam paket bantuan sosial yang diintegrasikan dengan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"Bukan hanya memanfaatkan APBN saja tetapi juga mendorong sumber-sumber pendanaan lainnya dialokasikan untuk program bantuan sosial, seperti dana desa. Lalu, apa yang sudah dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat ?" ujar Ono.

Dia berkesimpulan bahwa tidak ada program di Jawa Barat yang efektif langsung memberikan solusi bagi kemiskinan apalagi yang ekstrem. Pada sisi lain, program bantuan sosial sangat kecil anggarannya sehingga hanya berdampak sesaat.

Ono menambahkan, dengan program yang seharusnya dapat mendorong peningkatan ekonomi rakyat, seperti OPOP, ternyata penyerapannya di bawah 50%. Ada juga Program Petani Milenial dari target 5.000 orang petani ternyata hanya 600 orang.

"Saya sarankan Pak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil fokus dulu bersama-sama Presiden dalam menangani kemiskinan di Jawa Barat. Buat lah program kerakyatan yang langsung dapat dirasakan rakyat. Bantulah bupati dan wali kota di 17 kabupaten/kota dari mulai pendataan kantong-kantong kemiskinan dan kelompok sasaran masyarakat sampai dengan mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan rakyat serta menurunkan kantong-kantong kemiskinan," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya