Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
KEBAKARAN lahan mulai marak terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan, seiring kondisi cuaca panas yang melanda wilayah tersebut. Pusat Pengendalian dan Operasional (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel mencatat sepanjang 2022 ini sudah terjadi 12 kali bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Kepala BPBD Kalsel Mujiyat menyebut selain bencana hidrometeorologi akibat cuaca buruk, di beberapa wilayah terjadi kebakaran lahan karena faktor cuaca panas.
"Tercatat sudah 12 kali kebakaran lahan dengan luas lahan yang terbakar mencapai 23 hektare," kata Mujiyat, Kamis (7/4).
Sejauh ini belum ada kawasan hutan yang terbakar. Dikatakan Mujiyat, pihaknya beberapa waktu lalu telah memberikan bantuan pinjam pakai peralatan pemadam kebakaran guna penanganan ancaman karhutla di sejumlah kabupaten/kota.
"Cuaca buruk berupa hujan deras disertai petir dan angin kencang juga masih terjadi, sehingga tetap perlu diwaspadai," tuturnya.
Baca juga: BPKH Banjarbaru Kumpulkan Data Kepemilikan Kebun Sawit di Kalsel
Berdasarkan data Pusdalops BPBD Kalsel, sepanjang Januari hingga awal April 2022 sudah terjadi 12 kali kebakaran lahan di Kalsel. Bencana banjir 49 kali, angin kencang 51 kali dan tanah longsor 10 kali. Dari puluhan kali bencana tersebut tercatat satu orang warga meninggal dunia dan dua orang luka-luka. Sebanyak 22.256 orang warga terdampak bencana.
Bencana juga menyebabkan 13.657 rumah terendam, 78 rusak berat, 101 rusak sedang dan 58 rusak ringan, serta 89 fasilitas umum seperti tempat ibadah, sekolah, jembatan, jalan dan fasilitas umum lainnya. Pada bagian lain, bencana kebakaran permukiman juga marak terjadi yang ikut dipengaruhi kondisi cuaca panas di Kalsel saat ini.(OL-5)
Saat ini, pelaksanaan imunisasi dosis pertama sedang berlangsung di seluruh wilayah Kalsel sejak 23 hingga 26 Juli 2024.
FENOMENA mabuk kecubung berujung maut di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) tengah diselidiki oleh pihak Polda Kalsel.
KASUS mabuk tanaman kecubung merebak di Kalimantan Selatan (Kalsel). Dua orang tewas dan puluhan warga dari berbagai daerah harus dirawat pusat rehabilitasi Rumah Sakit Jiwa.
Sejumlah proyek pembangunan akan diresmikan bertepatan Hari Jadi Provinsi Kalsel dan menjelang berakhirnya masa jabatan Gubernur Kalsel.
KEBAKARAN terjadi di permukiman Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel). Sebanyak 22 rumah ludes terbakar dan 30 keluarga kehilangan tempat tinggal.
Sertifikat ini merupakan kedua diperoleh Kalsel, setelah sebelumnya menerima sertifikat indikasi geografis untuk produk cabai Hiyung yang disebut sebagai cabai terpedas.
Musim kemarau yang panas tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada perangkat elektronik, terutama ponsel.
Hasil pendataan wilayah rawan potensi kekeringan menurut Mikron adalah Pangkalpinang, Kelurahan Bukit Merapin, Kelurahan Sriwijaya, Kelurahan Bukit Besar, Bukit Baru, Kelurahan Temberan.
Pembuatan sekat bakar penting dilakukan guna meminimalisir terjadinya kebakaran. Dengan adanya sekat bakar, saat terjadi kebakaran api tidak akan menjalar ke areal yang lebih luas.
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
Dia menambahkan sumber air bersih mulai berkurang dan muncul tenggelam. Warga juga harus berbagi air bersih dari mata air dengan warga dari desa lain, yakni Desa Cipelang.
ribuan hektare sawah yang terancam kekeringan tersebar hampir seluruh wilayah. Namun paling rawan berada di 49 desa dari 6 kecamatan meliputi Sindangkerta, Saguling, Cipongkor, Cipatat
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved