Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
STOK minyak goreng curah menghilang di agen dan pedagang pasar tradisional di Kota Cimahi, Jawa Barat. Harga harga minyak goreng kemasan yang melonjak tinggi menyebabkan masyarakat beralih menggunakan minyak goreng curah.
Salah satu agen di Jalan Jenderal Amir Machmud kini sudah tidak memiliki stok minyak goreng curah untuk dijual kepada konsumen. "Terakhir kemarin sedia stok 4 ton tetapi langsung ludes dalam tempo satu jam. Konsumen langsung antre dan stoknya habis," kata pemilik agen minyak curah, Julius, Rabu (30/3).
Julius mengaku sudah sekitar dua pekan sulit memperoleh minyak goreng curah atau tepatnya ketika pemerintah pusat mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET) harga minyak goreng kemasan dan mengembalikannya ke mekanisme pasar. Kondisi tersebut membuat harga minyak goreng kemasan menjadi sangat mahal, sehingga masyarakat beralih mencari minyak goreng curah yang harganya dianggap lebih terjangkau sekitar Rp15.500 per kilogram.
"Sudah dua minggu susah, saya belum dapat kabar kapan menerima kiriman lagi, padahal sudah banyak yang menanyakan," ucapnya.
Kondisi yang sama terjadi di Pasar Atas Baru Cimahi. Para pedagang sudah jarang menerima pasokan melimpah minyak goreng curah dari distributor. "Tadi cuma dikirim 10 kilogram minyak, sekarang barangnya sudah habis," terang Agus, pedagang sembako.
Pedagang di pasar tradisional menjual minyak curah Rp25.000 per kilogram lantaran stoknya terbatas. "Karena barangnya langka jadi otomatis harganya naik, dari sananya memang sudah mahal," tuturnya.
Pedagang lainnya, Hana menyebutkan, ketersediaan minyak goreng kemasan masih melimpah. Masyarakat kurang berminat membeli minyak goreng jenis tersebut lantaran harganya lebih tinggi.
"Rata-rata pedagang menjual Rp48.000 hingga Rp52.000 per dua liter. Tidak seperti dulu, sekarang stoknya banyak tapi yang belinya jarang," kata Hana. (OL-15)
MENJELANG Idul Fitri 2024 minyak goreng kemasan merek Minyakita dan Curah mengalami kelangkaan dan mahal di pasar tradisional yang ada di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar).
HARGA minyak goreng curah atau minyak goreng tanpa merk dengan kemasan plastik di pasar tradisional Kota Depok, Jawa Barat terpantau melambung tinggi, harganya hampir setara
Jika HET minyak goreng curah dinaikkan, sudah barang tentu akan menambah beban masyarakat. Padahal, masalah utamanya ada pada aspek distribusi.
Permasalahan di sisi distribusi diduga yang mendorong pemerintah berencana menaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan seusai Lebaran 2024.
MENTERI Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan kenaikan harga minyak goreng curah tak bisa dihindari.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menegaskan bahwa tidak akan ada perubahan terhadap harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng.
Disperindag Jabar masih menunggu salinan aturan terkait kenaikan HET MinyaKita.
Kenaikan tersebut banyak dikeluhkan pembeli dan pedagang karena harga minyak curah di pasaran sudah mencapai Rp17 ribu per kilogram dan minyakkita Rp16.500 per liter.
PENAIKAN harga eceran tertinggi (HET) Minyakita menjadi Rp15.700 akan memengaruhi harga pangan yang bahan baku menggunakan minyak goreng.
BULOG Kanwil Sumatera Utara menyebutkan penetapan HET baru minyak goreng pemerintah MinyaKita berpotensi melancarkan produksi dan distribusi komoditas tersebut ke pasaran.
Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan penaikan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng rakyat atau MinyaKita dari semula Rp14.000 per liter Rp15.700 per liter sudah berlaku.
Dengan dibentuknya badan kakao dan kelapa yang dicangkokan ke BPDPKS, Syaiful menilai hal tersebut akan mengganggu program strategis nasional kelapa sawit ke depannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved