Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KELANGKAAN minyak goreng yang terjadi di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, disusul dengan mahalnya harga kedelai berimbas pada penjual tahu tempe. Mereka terpaksa menaikan harga jualnya.
Bukan hanya itu, ukuran dan potongan tahu juga dipotong lebih kecil, karena harga dari perajin tahu saja setiap loyangnya (nampan) sudah naik menjadi Rp32 ribu yang semula Rp31 ribu.
Seorang penjual tahu Mandra, 56, menuturkan harusnya menjual tahunya Rp500 per bijinya, tapi konsumen jadi berkurang. "Biasanya saya habis sampai 3 loyang, sekarang satu loyang saja kadang nggak habis. Minyak gorengnya langka, kedelainya juga mahal," ujar Mandra, di rumah produksi tahunya, Kamis (17/2).
Perajin tempe di Kelurahan Pasarbatang, Brebes, Nur Arifudin, 43, menuturkan harga kedelai saat ini Rp11 ribu per kilogram. Kenaikan harga kedelai terjadi sejak satu bulan lalu yang awalnya masih di bawah Rp10 ribu per kilogram dan terpaksa harus menaikkan harga tempe.
"Saya jualnya Rp11 ribu per kilo. Sebelum ada kenaikan harga kedelai saya jual tempe Rp10ribu. Jadi saya tidak mengurangi ukurannya," tutur Nur Arifudin di rumah produksi tempenya.
Nur Arifudin mengaku tidak merasa kesulitan mendapatkan bahan baku untuk produksi tempe. Ia membeli bahan baku kedelai di toko, alasannya karena harga di Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Kopti) harganya lebih tinggi ketimbang harga pasaran.
"Saya sudah lama tidak beli di Kopti lagi karena harganya lebih mahal dari harga pasaran. Kalau beli di Kopti tentu saya jual tempenya harus menaikkan harga lagi," tuturnya.
Para pedagang tahu dan tempe di Kabupaten Brebes berharap, harga kedelai di pasaran bisa stabil, sehingga mereka tetap tidak enaikan harga tempe dan tahu. Sebab saat ini banyak pembeli tempe yang terus menanyakan harga tempe mahal.
"Pembeli banyak yang tanya kenapa harganya naik, tidak seperti biasanya,"jelas Nur Arifudin. (OL-13)
Baca Juga: Pengrajin Tahu Sumedang Menjerit Lantaran Harga Kedelai Terus ...
Kecap berwarna hitam dan rasanya manis atau asin. Bahan dasar pembuatannya umumnya adalah kedelai atau kedelai hitam.
Tempe telah diajukan untuk memperoleh predikat Warisan Budaya tak Benda dari Unesco. Hal itu diungkapnya usai menghadiri perayaan Hari Tempe Nasional
Jika nilai tukar dolar AS terus meningkat, perajin tahu harus mencari strategi agar produksi tidak terhenti.
Penelitian menunjukkan tingginya kandungan isoflavon dalam kedelai kemungkinan besar membuatnya sangat mendukung kulit
Mendukung program ketahanan pangan dan ketersediaan stok nasional, PT FKS Multi Agro (MA) Tbk berinisiatif menyerap kedelai lokal dari ratusan petani di Kabupaten Grobogan.
Komisi IV DPR menyoroti terkait perkembangan produksi dan harga beras dalam rapat kerja (raker) bersama Menteri Pertanian.
Disperindag Jabar masih menunggu salinan aturan terkait kenaikan HET MinyaKita.
Kenaikan tersebut banyak dikeluhkan pembeli dan pedagang karena harga minyak curah di pasaran sudah mencapai Rp17 ribu per kilogram dan minyakkita Rp16.500 per liter.
PENAIKAN harga eceran tertinggi (HET) Minyakita menjadi Rp15.700 akan memengaruhi harga pangan yang bahan baku menggunakan minyak goreng.
BULOG Kanwil Sumatera Utara menyebutkan penetapan HET baru minyak goreng pemerintah MinyaKita berpotensi melancarkan produksi dan distribusi komoditas tersebut ke pasaran.
Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan penaikan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng rakyat atau MinyaKita dari semula Rp14.000 per liter Rp15.700 per liter sudah berlaku.
Dengan dibentuknya badan kakao dan kelapa yang dicangkokan ke BPDPKS, Syaiful menilai hal tersebut akan mengganggu program strategis nasional kelapa sawit ke depannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved