Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

2 Kapal Perang Australia Bantu Cari KRI Nanggala 402

Insi Nantika Jelita
23/4/2021 15:50
2 Kapal Perang Australia Bantu Cari KRI Nanggala 402
KRI Nanggala-402.(AFP/Handout / INDONESIA MILITARY )

INDONESIA telah menerima tawaran Australia untuk membantu pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang di Perairan Bali sejak Rabu (21/4) lalu. Dua kapal perang Angkatan Laut milik Australia, yakni Kapal HMAS Ballarat dan HMAS Sirius diterjunkan dalam pencarian kapal itu.

Komandan Satgas Gabungan 635 Laksamana Muda Mark Hammond AM, RAN, mengatakan kedua kapal perang tersebut saat ini berada di laut pada penempatan wilayah yang terpisah, menuju area pencarian.

Baca juga: KLHK Gelar Patroli Bersama Tim MPA Paralegal di TN Gunung Ciremai

Ballarat sendiri merupakan kapal jenis fregat kelas Anzac, dilengkapi dengan kemampuan sonar dan helikopter MH-60R di atas kapal, diharapkan tiba di area pencarian pada hari ini setelah transit di Selat Lombok.

Kemudian, Kapal pendukung Sirius juga dilaporkan berada di lepas pantai Brunei dan diperkirakan akan berada di area pencarian mulai hari Selasa. Kapal tersebut dikabarkan dapat mengisi ulang kapal dengan bahan bakar, air, dan persediaan pada siang dan malam hari.

"Kedua kapal Australia ini akan membantu memperluas area pencarian dan memperpanjang durasi upaya pencarian.” ungkap Hammond dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (23/4).

Dia menyebut, Departemen Pertahanan Australia tetap berkomunikasi dengan Indonesia untuk menentukan apakah Australia dapat memberikan bantuan lebih lanjut.

“Pikiran saya bersama awak kapal selam KRI Nanggala, keluarganya, dan warga Indonesia. Seperti biasa, kami siap membantu sesama pelaut di TNI AL," tandas Hammond.

Diketahui, pada Rabu (21/04) pukul 03.45 WITA, KRI Nanggala melaksanakan penyelaman. Kemudian pukul 04.00 WITA melaksanakan penggenangan peluncur torpedo nomor 8 dan bukan rudal. Itu merupakan komunikasi terakhir dengan KRI Nanggala pada pukul 04.25 WITA saat komandan gugus tugas latihan akan memberikan otorisasi penembakan torpedo.

Baca juga: Pakar Pendidikan: Plagiarisme Berbahaya Seperti Covid-19

Presiden Joko Widodo juga sudah menegaskan upaya pencarian dan penyelamatan 53 awak KRI Nanggala 402 adalah prioritas utama. Presiden telah memerintahkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudi Margono untuk mengerahkan seluruh kekuatan yang dimiliki.

"Saya sudah memerintahkan Panglima TNI, Kepala Satuan Angkatan Laut bekerja sama dengan Basarnas dan instansi lainnya untuk mengerahkan seluruh kekuatan dan upaya seoptimal mungkin. Prioritas utama adalah keselamatan 53 awak kapal," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (22/4). (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya