Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PUTRA Lembata kelahiran kampung nelayan Lamalera, Kecamatan Wulandoni, NTT, Agustinus Gergorius Raja Dasion, berhasil meraih gelar doktor sosiologi di bawah bimbingan Promotor Prof Dr Heru Nugroho dan Co Promotor Dr Hakimul Ikhawan di Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Rabu (15/4) pagi.
Pria yang karib disapa Promorendus Raja Dasion mempertahankan disertasi berjudul “Merebut” Paus di Laut Sawu: Analisa Wacana Konservasi Paus di Lamalera, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan predikat Sangat Memuaskan dalam Sidang Terbuka Ujian Terbuka Promosi Doktor di bawah tim penguji Prof Dr Suharko, Dr Sugeng Bayu Wahyono, Dr Arie Sujito, dan Dr Oki Rahadiato.
Prof Heru dalam pertanyaan pemantik pengantarnya meminta promorendus menjelaskan apa yang menarik dari term “merebut paus di laut Sawu” dalam disertasinya. Persoalan perburuan paus pun bukan hanya dalam lingkup lokal Lamalera namun juga global. Hal ini juga sudah diekspos oleh media dunia seperti British Broadcasting Channel maupun National Geographic.
“Diksi ‘merebut’ paus sesungguhnya menggambarkan keseluruhan studi saya yaitu bagaimana wacana konservasi direbut negara bersama aparatusnya yang dibuat di laut Sawu dengan wacana konservasi dengan masyarakat lokal yang berburu paus secara tradisional,” kata Raja Dasion dalam keterangan tertulis Ata Lembata, komunitas Lembata Diaspora Sedunia di Jakarta, Jumat (16/4).
Menurut Raja Dasion, ada dua hal penting dari term merebut paus di Laut Sawu dalam disertasi itu. Pertama, terjadi gap pengetahuan antara konservasi global dengan konservasi lokal dalam hal ini masyarakat Lamalera. Kedua, hadirnya negara dan aparatus dengan konsep konservasi global ada antagonism, penolakan masyarakat lokal Lamalera dengan wacana konservasi lokal dengan tradisi berburu paus di laut Sawu hingga saat ini.
Ia menambahkan ada banyak subyek dalam kontestasi merebut paus di laut Sawu yakni negara dan aparatusnya, juga beberapa lembaga konservasi global seperti World Wildlife for Nature (WWF) dan The Nature Concervancy (TNC). Kemudian aparatus negara seperti Dinas Pariwisata dan Dinas Kelautan dan Perikanan baik Kabuaten Lembata maupun Provinsi Nusa Tenggara Timur. Berikut di tingkat lokal ada banyak subyek yang begitu cair seperti para tetua adat, nelayan, dan organisasi-organisasi yang mendukung upaya lefa nuang atau tradisi berburu paus yang hingga saat ini bertahan dan dilakukan masyarakat lokal Lamalera.
Baca juga: Nelayan Lamalera Jadi Tersangka Perdagangan Ikan yang Dilarang UU
Tatkala paus dilarang diburuh oleh negara karena takut terhadap tekanan global, maka posisi masyarakat lokal juga tentu berpengaruh. Namun, menurut Raja Dasion, masyarakat Lamalera menggantungkan konservasi dengan mempertahankan kearifan lokal karena sejak dulu konsep konservasi masih sama.
Perbedaannya, terletak pada beberapa cara. Pertama, sejak dulu masyarakat Lamalera menggunakan tombak atau peralatan tradisional untuk menikam paus. Kedua, sebelum melakukan tradisi lefa nuang, ada beragam ritus yang harus dilakukan. Hal ini wajib karena paus tak sekadar urusan kepentingan ekonomi tetapi juga masalah teologis, filosofis, sosial, dan keseluruhan sistem hidup masyarakat lokal.
Co-Promotor Hakimul Ikhawan sebelum memulai bertanya, menyampaikan ucapan duka mendalam untuk warga NTT khususnya Lembata yang baru saja diterpa bencana bajir lahar dingin dan Siklon Seroja. Pun Hakim memuji promorendus yang berusaha mencari signal telekomunikasi dari Kupang untuk dapat mempertahankan disertasi secara daring melalui zoom meeting di hadapan tim penguji dari kampus Bulaksumur dan dinyatakan lulus dengan predikat Sangat Memuaskan.
“Terima kasih atas atensi, perhatian Pak Hakim atas bencana alam yang belakangan melanda NTT, khususnya Lembata,” kata Raja Dasion.
Nelayan Tangkap 5 Ekor Paus
Joseph Boli Batafor, seorang lamafa, juru tikam paus, mengapresiasi Raja Dasion, seorang putra asli Lamalera yang menulis disertasi tentang lefa nuang dalam kajian akademiknya di Departemen Sosiologi Fisipol Universitas Gajah Mada. Jejak akademik ini mulai digeluti banyak putra-puteri lokal seperti Dr Jakobus Blikololong yang menulis disertasi tentang pasar barter di Desa Wulandoni, Kecamatan Wulandoni.
“Kamis (15/4) kemarin, nelayan Lamalera berhasil menangkap lima ekor paus dari perairan laut Sawu dan langsung ditarik ke bibir pantai. Peristiwa ini dalam keyakinan kami di Lamalera adalah rekayasa Alepte teti Kova Lolo, Tuhan penguasa alam semesta karena knato, berkat lima ekor paus itu ditikam nelayan bersamaan dengan ujian disertasi promorendus Raja Dasion,” ujar Boli Batafor.
Lima ekor paus raksasa itu ditangkap nelayan dengan menggunakan perahu Teti Heri milik suku Batafor, Mula Blolo dari suku Keraf Lamalera A, Nara Tena milik suku Keraf Lamalera B, Soge Tena dari suku Tapoona dan Java Tena dari suku Bataona.
“Rabu (15/4) sekitar jam 09.00 hingga 10.00 WITA, nelayan berteriak, Baleo.....baleo.... Nelayan rame-rame mendayung perahu dan mulai berburu. Mereka berhasil menangkap lima ekor paus berbobot besar namun ada satu ekor sangat besar dibanding empat lainnya,” kata Boli Batafor lebih lanjut.(RO/OL-5)
Seekor ikan paus terdampar di perairan Rokan Hilir, Riau. Nelayan yang berada di sekitar lokasi berusaha menyelamatkan ikan mamalia ini.
Puluhan ribu umat Katolik akan berkumpul pada hari Minggu di Lapangan Santo Petrus di Kota Vatikan untuk mendengarkan Paus Fransiskus memberikan Misa Paskah dan pemberkatan tradisional
ICW menetapkan batasan jumlah dan ukuran paus komersial yang boleh dibawa, memberi batasan kawasan tertentu, serta dilarang menangkap atau memburu paus betina.
Michelangelo bersembunyi dari Paus Klemens VII di ruangan itu selama dua bulan pada tahun 1530 karena Paus, seorang anggota keluarga Medici, "marah" padanya.
Mayoritas kapal besar di lepas pantai Timur AS melaju dengan lambat. Ini dirancang untuk melindungi paus sikat Atlantik Utara yang terancam punah dan kini hanya tersisa sekitar 340 ekor.
Museim mengatakan butuh waktu dua bulan untuk mengekstraksi dan memindahkan fosil tengkorak itu, yang tertanam dalam sedimen dan memiliki berat 295 kilogram.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan pengetahuan lokal memainkan peran krusial dalam membangun ketahanan komunitas menghadapi bencana.
Perhutanan Sosial berdampak positif dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat di dalam dan sekitar hutan.
Tradisi Ruwat Agung Samin Klopoduwur Blora Mendapatkan Sertifikat KIK
Kenduri Swarnabhumi tahun ini semakin mengukuhkan semangat gotong royong dan kearifan lokal masyarakat dalam menampilkan kekayaan budaya lokal
SEKITAR 517 jemaah calon haji (JCH) di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, mengikuti tradisi tepung tawari (peusijuek). Tradisi religi yang sudah turun temurun itu melambangkan silaturahmi
Kompetisi itu mengangkat tema “Inovasi Sosial Anak Muda Indonesia”. Pertamina Foundation mengajak anak muda untuk menuntaskan isu sosial di sekitarnya melalui proyek sosial
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved