Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Cegah Covid, Gereja di Temanggung Batasi Jemaat Paskah

Tosiani
31/3/2021 14:30
Cegah Covid, Gereja di Temanggung Batasi Jemaat Paskah
Gereja di Temanggung membatasi jumlah jemaat yang menghadiri Paskah untuk mencegah penularan covid, Rabu (31/3/2021)(MI/Tosiani)

SEJUMLAH gereja di Temanggung, Jawa Tengah akan membatasi kunjungan jemaat yang akan mengikuti ibadah Paskah yang akan dilakukan secara offline pada pekan ini. Pembatasan tersebut dilakukan untuk mencegah penularan covid-19.

Gereja Santo Petrus dan Santo Paulus Temanggung telah membagi 3.200 umatnya dalam kelompok-kelompok berdasarkan wilayah tempat mereka tinggal. Nantinya 275 orang umat dalam sembilan kelompok yang bisa hadir di tiap misa. Semua peserta misa harus sudah mendaftar melalui google form dan sudah memiliki kartu anggota.

Total ada delapan misa yang bisa diikuti selama empat hari, yakni Kamis (1/4) hingga Minggu (4/4). Tiap harinya akan digelar dua kali misa. Yakni Misa Kamis Putih, Jumat Agung, Misa Malam Paskah pada Sabtu, dan Misa Paskah pada Minggu. Misa akan dipimpin oleh Romo YB Ibnu Fadjar Muchammad, MSF dan Romo Eko Aldianto, OCarm.

"Umat yang tidak daftar dulu dan tidak punya kartu anggota tidak diperkenankan masuk ke gereja. Kami juga menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan covid,"ujar Sekretariat Paroki Gereja Santo Petrus dan Santo Paulus Temanggung Yovita, Rabu (31/3/2021), di Temanggung.

Pembatasan peserta ibadah Paskah juga dilakukan Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Temanggung. Dari total jumlah umat sekitar 2.000 orang dan kapasitas gereja untuk 1.200 an lebih orang, hanya 350 orang jemaat saja yang boleh masuk mengikuti ibadah offline. Mereka juga telah mendaftar sebelumnya dan memiliki tiket untuk masuk gereja khusus untuk Perayaan Jumat Agung. Ibadah akan dipimpin Pendeta Andrew Assa.

"Kalau tidak punya tiket juga tidak bisa ikut Jumat Agung. Kalau Minggu umat boleh datang, tidak perlu tiket karena ada dua kali ibadah. Tapu kalau kuota sudah 350 orang, lainnya tidak boleh masuk. Kami juga telah memasang pos disinfektan untuk prokes covid," kata Petugas Sekretariat GPdI Temanggung Anita Setiawati. (OL-13)

Baca Juga: Pengamanan Jelang Paskah Di Lembata Diperketat

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya