Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMERINTAH Kota (Pemkot) Tegal Jawa Tengah, terus berupaya mengoptimalkan pusat daur ulang sampah agar persoalan banyaknya sampah bisa dikelola dengan baik. Program pengelolaan sampah tersebut ditargetkan bisa dilakukan di tingkat rumah tangga/RT.
Hal itu disampaikan Wakil Walikota Tegal Muhammad Jumadi, saat webinar bertema Upaya Kelola Sampah dan Daur Ulang Kota Tegal dalam Mendorong Ekonomi Sirkular, yang rilisnya diterima Selasa (30/3/2021).
"Program pengelolaan dan daur ulang sampah secara end-to-end sudah dilaksanakan di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) 3R yang berada di Kelurahan Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur dan merupakan pusat daur ulang sampah pertama di Indonesia," ujar jumadi.
Jumadi menuturkan, Dengan adanya pusat daur ulang sampah akan membantu mengurangi tingginya volume sampah, terutama sampah plastik ke TPA, dan juga mampu berperan dalam mencapai ekonomi sirkular.
"Keberadaan pusat daur ulang sampah yang diresmikan pada 24 Februari lalu itu merupakan kerjasama Pemkot Tegal dengan PT Trinseo Materials Indonesia dan PT Kemasan konsisten dalam melaksanakan program Yok Yok Ayok Daur Ulang! serta didukung sejumlah organisasi," terang Jumadi.
Jumadi menyebut sejumlah pihak yang terlibat seperti Asosiasi Industri Olefin, Aromatik & Plastik Indonesia (INAPLAS); Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI); Ikatan Pemulung Indonesia (IPI); dan Responsible Care® Indonesia.
"Setiap hari, mesin predator yang ada di TPS 3R tersebut mampu mengolah 20 ton sampah basah menjadi briket menggunakan mesin predator sampah. Sebelumnya Pemkot Tegal juga sudah memiliki mesin pemadat polistirena busa pada Maret lalu," terang Jumadi.
Ia memaparkan ke depannya, Kota Tegal menargetkan program ini juga dapat dilaksanakan pada tingkat rumah tangga, sehingga hanya sampah-sampah residu yang tidak dapat diolah saja yang akan berakhir di TPA.
"Melalui edukasi yang tidak pernah putus, kami memaparkan kegiatan-kegiatan daur ulang sampah, misalnya cara mendaur ulang sampah plastik menjadi kerajinan tangan," jelanya.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), Wahyudi Sulistya, menyampaikan masyarakat tidak bisa mengandalkan alam atau lingkungan untuk mengurai sampah plastik.
"Masyarakat harus belajar untuk mengelola, memilah-milah jenis sampah dan juga mendaur ulang sampah plastik untuk turut mendorong ekonomi sirkular. Mulai dari diri sendiri, bisa dari skala rumah tangga," ujarnya.
Program Manajer dari ADUPI Hery Yusamandra menambahkan, saat ini teknologi sudah semakin canggih dengan ketersediaan mesin yang dapat mengolah sampah plastik dalam waktu yang singkat menjadi produk baru. "Pemkot Tegal sudah melakukan daur ulang sampah dengan menggunakan mesin predator sampah," kata Hery. (OL-13)
Baca Juga: Anak Yatim Keluarga tak Mampu Jadi Mahasiswa Termuda Unair
Dia mengunjungi tempat pengolahan sampah yang dilakukan Bank Sampah Great Bandung yang dilakukan salah satu gereja.
Sampah rumah tangga itu diletakkan di bahu jalan hingga menggunung. Bau busuk sampah langsung menyeruak di sekitar lokasi tersebut.
Bank sampah menghadapi sejumlah tantangan. Antara lain, kurangnya kurangnya pembeli tetap bahan daur ulang serta keterbatasan kapasitas pengelolaan sampah dan keterampilan bisnis.
Kementerian Koperasi dan UKM mendorong lembaga pengelola bank sampah di seluruh Indonesia untuk bisa mendapatkan legalitas atau badan hukum seperti koperasi.
Berkat tangan dinginnya, setidaknya 97 anak dari Yayasan Kumala kini sukses memberikan training bagi 13 ribu orang dari instansi pemerintah, komunitas, dan perusahaan swasta.
Masyarakat perlu paham dan peduli terhadap pengelolaan lingkungan hidup, khususnya pengelolaan limbah B3.
PENCARIAN terhadap enam anak buah kapal (ABK) KM Soneta yang tenggelam di Perairan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, berlangsung hingga Sabtu (13/7) sore.
KAPAL nelayan KM Soneta asal Rembang dengan dengan 16 awak buah kapal (ABK) mengalami kecelakaan dan tenggelam di perairan Karimunjawa Jepara, Jawa Tengah.
KAPAL nelayan asal Kabupaten Rembang, KM Soneta, yang mengangkut 16 anak buah kapal (ABK) di Perairan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, tenggelam.
KAPAL nelayan asal Kabupaten Rembang, KM Soneta, yang mengangkut 16 ABK di Perairan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, tenggelam. Sembilan ABK berhasil diselamatkan.
KANTOR Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal, Jawa Tengah, menggelar Capacity Building Ragam Hias dan Pembendaharaan Desain dan Motif Batik bagi pelaku UMKM.
Hutri dan istrinya menuturkan sudah menjadi tugas kader partai untuk terpanggil melihat banyak persoalan di berbagai bidang di Kabupaten Tegal yang butuh penanganan serius.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved