Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SAMPAH di Jalan Raya Bogor, Kota Depok meluber sampai tengah jalan. Akibatnya, Jalan Raya Bogor dari Bogor menuju Jakarta tertutup timbunan sampah.
Sampah rumah tangga itu diletakkan di bahu jalan hingga menggunung. Bau busuk sampah langsung menyeruak di sekitar lokasi tersebut.
Pantauan di lokasi, Kamis sore (18/7) sekitar pukul 18.00 WIB, sampah-sampah itu tepatnya terlihat di area sekitar Jalan Raya Bogor RW 02 Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis. Tampak sampah itu dibuang di tepi jalan maupun dibahu jalan.
Baca juga : Zero Waste, Zero Emission Jadi Babak Paru Pengelolaan Sampah di Indonesia
Tampak bungkusan sampah itu beraneka ukuran mulai dari yang kecil hingga besar. Di antaranya bahkan ada bangkai ayam terbungkus plastik.
Arus kendaraan menuju Jakarta pun makin sempit dan sulit dilewati orang berkendara. Sebab, tumpukan sampah bahkan meluber hingga menutup jalan.
Pemandangan serupa juga terlihat di Jalan Raya Bogor yang terletak tepat di sebelah Pasar Tugu. Namun, kondisi sampah di area ini tak sampai menutup jalan seperti di lingkungan RW 02.
Baca juga : Publikasi Buku Pembiayaan Pemilahan Sampah Sirkular Diluncurkan
Warga setempat, Paiman, menyebut, sampah tersebut tak diambil petugas sejak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung longsor beberapa hari lalu.
Dia menyebut tumpukan sampah ini selalu ada tiap hari. Bedanya tumpukan sampah saat ini lebih banyak. "Awal pertama itu mulai penutupan (TPA Cipayung," terang Paiman.
Menurut Paiman, sampah itu sudah ada sejak dulu. "Udah dari dulu itu, dulu udah penuh sekarang gini lagi, pokoknya kalau sana (TPA Cipayung) longsor mesti sini full," lanjutnya.
Baca juga : Sampah adalah Masalah Mental
Paiman meminta, sampah jangan diletakkan dibahu jalan karena mengganggu rasa nyaman. Hal itu ia sampaikan lantaran jika ada mobil lewat sampah bisa terseret dan menyebar ke sepanjang jalan arah Jakarta.
" Saya lihat sampah terlindas roda mobil dan terseret. Karena sampah diletakkan ditengah jalan, kan merugikan pengguna jalan," terangnya.
Paiman menerangkan sampah di Jalan Raya Bogor RW 02 jarang diambil petugas. Begitu pun sampah di depan Pasar Tugu.
Baca juga : Kota Denpasar Gencarkan Edukasi Pilah Sampah dari Sumber
"Itu sampah di jalan negara kenapa dibiarkan, pada kemana petugas sampah, nanti kan makin kepenuhan," ujarnya.
Paiman menduga tak hanya warga RW 02 yang membuang sampah di situ. Dia menduga ada orang berkendara yang turut membuang sampah di situ.
"(Bungkusan sampah) yang gede-gede saya curiganya pengendara karena yang gede-gede itu baru semalem kayaknya, dua malam ini," jelasnya.
Terkait sampah yang menumpuk dan menutup bahu jalan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan (DLHK) Kota Depok Abdul Rahman mengatakan kondisi sampah di Jalan Raya Bogor RW 02 rutin dibersihkan. " Tapi sampah yang numpuk saat ini akan segera dibersihkan, " katanya (Z-8)
Wirausaha kecil dan menengah terus didukung untuk mengembangkan bisnis mereka secara berkelanjutan yaitu dengan turut mengurangi kemiskinan dan polusi plastik di Indonesia.
Amorepacific berkomitmen dan merasa bertanggung jawab atas dampak plastik terhadap lingkungan.
Pada 2023, Indonesia berhasil mengurangi sampah plastik yang berakhir di laut dari 615.674 ton pada 2018 menjadi 359.061 ton, atau turun signifikan sebesar 41,68%.
Upaya tampil glowing idealnya disertai dengan langkah-langkah menjaga kelestarian bumi. Berikut kiat untuk mewujudkannya.
Pada 2019 lahirlah Biopac sebagai produk kemasan berbasis rumput laut yang dapat digunakan untuk berbelanja, bungkus makanan, dan berbagai kegunaan lainnya.
Dia mengunjungi tempat pengolahan sampah yang dilakukan Bank Sampah Great Bandung yang dilakukan salah satu gereja.
Bank sampah menghadapi sejumlah tantangan. Antara lain, kurangnya kurangnya pembeli tetap bahan daur ulang serta keterbatasan kapasitas pengelolaan sampah dan keterampilan bisnis.
Kementerian Koperasi dan UKM mendorong lembaga pengelola bank sampah di seluruh Indonesia untuk bisa mendapatkan legalitas atau badan hukum seperti koperasi.
Berkat tangan dinginnya, setidaknya 97 anak dari Yayasan Kumala kini sukses memberikan training bagi 13 ribu orang dari instansi pemerintah, komunitas, dan perusahaan swasta.
Masyarakat perlu paham dan peduli terhadap pengelolaan lingkungan hidup, khususnya pengelolaan limbah B3.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved