Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MEREK skincare lokal dari Yogyakarta yang dikenal dengan konsep kecantikan alaminya, Avoskin, mengumumkan dua kampanye baru, yaitu #GlowingMilikSemua dan #MulaiDariMejaRias. Melalui kedua kampanye itu masyarakat diajak untuk mencintai diri sendiri dan meyakini bahwa siapa pun berhak memiliki kulit glowing, serta turut berperan aktif dalam aksi peduli lingkungan.
Nah, bagaimana langkah-langkah agar kita bisa tampil glowing sekaligus peduli lingkungan? Berikut pemaparan sejumlah narasumber pada acara peluncuran kedua kampanye tersebut di Jakarta, baru-baru ini.
Kampanye #GlowingMilikSemua mengaungkan keyakinan bahwa setiap orang, baik perempuan maupun laki-laki, berhak memiliki kulit glowing yang bersih, sehat, cerah, dan terawat. Untuk mendapatkan kulit glowing, diperlukan perawatan yang tepat dan produk skincare sesuai kebutuhan kulit.
Baca juga : Lima Tips untuk Mengencangkan Kulit Wajah
“Jadi, langkah pertama, kita harus memahami jenis, karakteristik, dan kebutuhan kulit kita agar bisa mencari dan mendapatkan produk perawatan yang sesuai. Jangan fomo (fear of missing out/takut ketinggalan tren), beli produk skincare hanya karena sedang trending tanpa paham apakah kandungannya sesuai kebutuhan kulit kita atau tidak,” saran dokter ahli dermatologi, dr. Claudia Christin, Ph.D, yang juga spokesperson Avoskin.
Secara umum, lanjutnya, kulit kita butuh dibersihkan secara rutin, perlu hidrasi, serta perlindungan dari polusi dan paparan sinar matahari. Oleh karena itu, produk pembersih, pelembap, dan sunscreen menjadi kebutuhan dasar perawatan kulit baik untuk perempuan maupun laki-laki.
“Selanjutnya, kita juga perlu produk atau perawatan dengan target spesifik sesuai masalah kulit kita. Misalnya, untuk mengatasi jerawat, kerutan, atau munculnya noda gelap,” imbuhnya.
Baca juga : Eksfoliasi Wajah: Rahasia Dapatkan Kulit Sehat dan Glowing
Reduce, Reuse, Recycle (3R) adalah konsep yang efektif untuk mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan hidup. Implementasinya bisa dimulai dari meja rias, lo! Bagaimana langkahnya?
“Pertama, gunakan produk skincare yang sesuai kebutuhan diri. Dengan begitu, kita akan menghabiskannya dan tidak menyisakan sampah. Kalau kita telanjur membeli produk yang ternyata tidak cocok, jangan langsung dibuang, berikan ke saudara atau teman yang membutuhkan agar tidak menjadi sampah,” kata Brand Director Avoskin, Erny Kurniawati.
Hal senada disampaikan Refal Hady selaku Brand Ambassador Avoskin. “Kita harus meluangkan waktu untuk mengenali jenis kulit dan merawatnya sehingga lebih selektif memilih produk yang tepat. Merawat kulit dengan benar, dapat sekaligus mengurangi konsumsi produk yang tidak sesuai sehingga berkontribusi mengurangi beauty waste, berperan menjaga kelestarian alam semesta,” paparnya.
Baca juga : Skin Care Lokal Makin Diminati, Kyura Siapkan Layanan Personal Lewat My Dermatologist
Berikutnya, cobalah ikut serta dalam program recycle seperti yang dilakukan Avoskin melalui program pengembalian kemasan bekas. Jadi, pengguna dapat mengembalikan kemasan bekas produk Avoskin pada drop box yang sudah disediakan di sejumlah titik.
Dari program yang sudah dijalankan sejak 2021 ini, sejauh ini Avoskin berhasil mengumpulkan lebih dari 17.260 kemasan bekas dengan melibatkan sekitar 3.560 pelanggan. Untuk pengelolaan program ini, Avoskin berkolaborasi dengan Waste4Change.
“Sampah yang terkumpul diproses oleh bank sampah rekanan kami untuk diproses menjadi barang-barang berguna,” kata Alvin Putra Priyambodo selaku Solid Waste Management Campaign Strategist Waste4Change.
Baca juga : 40% Masyarakat Indonesia Belum Miliki Akses Pelayanan Pengumpulan Sampah
Semua itu menjadi bagian dari program kampanye #MulaiDariMejaRias. Kampanye ini merupakan turunan dari kampanye #LoveAvoskinLoveEarth yang sudah dirilis sejak 2018. “Melalui kampanye ini, kami mengajak pengguna untuk lebih selektif dalam memilih produk perawatan kulit, mengurangi penggunaan kapas sekali pakai, mengurangi limbah dari kemasan skincare berbahan plastik, serta menggunakan skincare tepat untuk kesederhanaan dan keberlanjutan kecantikan,” terang Erny.
KataData mencatat penumpukan sampah di 2022 meningkat 27,7% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan 18,8% di antaranya adalah sampah plastik. Zero Waste Week juga mencatat bahwa industri kecantikan secara global telah menyumbang 120 miliar ton sampah kemasan plastik.
Tentu saja, untuk mengatasi masalah sampah dibutuhkan peran serta seluruh lapisan masyarakat. Peran itu perlu dijalankan secara konsisten dengan dilandasi pemahaman akan pentingnya menjaga kelestarian bumi. Semakin dalam pemahaman akan pentingnya pelestarian lingkungan, semakin kuat dorongan untuk berperan aktif.
Dalam hal ini, Erny mencontohkan Avoskin yang menjadikan kelestarian bumi sebagai salah satu nilai utama yang dipegang sejak awal, sehingga upaya konservasi lingkungan terus dijalankan secara berkelanjutan. “Karena pada akhirnya, kelangsungan hidup kita sangat bergantung pada kelestarian bumi,” pungkasnya. (B-1)
Tablet penambah darah tidak hanya ampuh mengatasi anemia, efek lainnya adalah dapat membuat kulit nampak lebih cerah
Kolagen tidak hanya menjaga kesehatan kulit wajah, tetapi juga mendukung fungsi organ lain seperti sendi, tulang, dan otot.
Rangkaian perawatan Trilogy 2.0 memanfaatkan sejumlah teknologi terkini seperti energi laser, radio frequency, dan photodynamic therapy untuk menyehatkan kulit.
Tentunya suncreen untuk badan dan wajah itu berbeda dan memiliki tingkatannya masing-masing. Manfaatnya, sunsceen ini agar kulitkalian tidak menjadi kusam dan mati.
Eksfoliasi wajah sendiri merupakan salah satu metode perawatan kulit yang dapat dilakukan untuk mengangkat kulit-kulit mati dari permukaan kulit.
Berbeda dengan facelift yang dilakukan dengan operasi untuk mengangkat dan mengencangkan wajah kendur, liquid facelift dilakukan tanpa pembedahan.
Tidak hanya yang legendaris, sejumlah merek skincare yang terhitung muda juga membuka sistem maklun bagi merek lain.
Lebih dari 100 merek produk kecantikan dan fesyen mengikuti kegiatan. Be On Fest yang digelar tiga hari pada 26-28 Juli di Trans Convention Center Bandung
Sejak didirikan pada 2009, ZAP telah menjadi klinik kecantikan berbasis laser terbesar di Tanah Air dengan memiliki lebih dari 100 outlet di seluruh Indonesia.
Fat Filler inovasi perawatan kecantikan terbaru untuk perempuan Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved