Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Status Covid-19 di Cianjur Kembali ke Zona Kuning

Benny Bastiandy
03/11/2020 15:10
Status Covid-19 di Cianjur Kembali ke Zona Kuning
ilustrasi(dok.123rf)

RISIKO kerawanan penyebaran covid-19 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kembali ke zona kuning. Sebelumnya, Kabupaten Cianjur berada pada zona oranye yang satu di antara penyebabnya karena pertambahan jumlah kasus baru.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Irvan Nur Fauzi, mengatakan perkembangan zona risiko kerawanan penyebaran covid-19 berkembang dinamis. Kondisi tersebut sangat bergantung kesiapan penanganan covid-19 di setiap daerah.

"Kabar baiknya, rilis yang dikeluarkan pada 2 November, (di Cianjur) kita kembali ke zona kuning yang sebelumnya oranye. Tentu zona ini dinamis, bisa langsung dari kuning ke merah. Itu sangat dinamis, tergantung kesiapan kita bisa nggak di masyarakat menerapkan disiplin tinggi terhadap perilaku 3M,"
terang Irvan kepada Media Indonesia ditemui di sela kegiatan Gerakan Bersama (Gema) 3M di Terminal Pasirhayam, Selasa (3/11).

Secara umum, kata Irvan, masyarakat Kabupaten Cianjur sudah menyadari pentingnya menerapkan 3M saat beraktivitas pada kehidupan sehari-hari. Namun pada praktiknya, masih relatif cukup banyak masyarakat yang abai.

"Entah karena memang pandemi ini sudah berlangsung cukup lama, jadi masyarakat jenuh. Nah kita harus hadir mengingatkan masyarakat," tuturnya.

Menyadarkan masyarakat menerapkan protokol kesehatan butuh kerja sama semua pihak. Tidak hanya pemerintah, tapi juga semua pemangku kebijakan berkompeten lainnya.

"Pentahelix harus terlibat. Tidak hanya pemerintah, tapi juga akademisi, bussinessman, termasuk media. Unsur pentahelix ini harus bahu-membahu menyadarkan masyarakat," bebernya.

Irvan menyebut kegiatan Gema 3M merupakan sebuah kampanye menyadarkan masyarakat agar mendisiplinkan menerapkan protokol kesehatan. Sebab, sampai sekarang pandemi covid-19 masih belum berakhir.

"Temanya heup cicing covid (setop covid). Kita menyadari covid-19 ini belum berakhir. Makin hari, penyakit ini makin bertambah tinggi angkanya," kata Irvan.

Namun Irvan mengimbau masyarakat tidak pesimistis. Sebab, saat ini sudah ditemukan vaksin untuk membunuh virus korona.

"Harapan memang ada dengan informasi mulai ditemukannya vaksin. Rencananya pemberian imuniasi paling cepat tahun depan," terang Irvan.

Selama periode menunggu vaksin, pemerintah terus berupaya melakukan berbagai upaya mencegahnya agar virus korona tidak terus meluas. Namun pemberian vaksin tidak akan sekaligus, tapi secara bertahap.

"Kita tidak boleh tinggal diam. Tentu juga kita harus menjaga diri, keluarga, dan lingkungan dengan yang paling simpel yaitu penerapan protokol dan perilaku kesehatan 3 M terdiri dari memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun di air mengalir, dan menjaga jarak," tuturnya.

Kampanye penerapan protokol kesehatan dilaksanakan serentak di semua wilayah di Kabupaten Cianjur yang dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Irvan meyakini, gerakan masif protokol kesehatan dengan 3M akan mampu mencegah covid-19.

"Kegiatan kali ini merupakan periode kedua. Kegiatan pertama kita laksanakan pada 24 September," pungkasnya.

Kegiatan Gema 3M tak hanya diisi sosialisasi dan kampanye penerapan protokol kesehatan. Namun, dilakukan juga tes cepat bagi awak angkutan umum maupun penumpang dan masyarakat umum yang beraktivitas di sekitar kawasan terminal. (OL-13)

Baca Juga: Mantan Wali Kota Kupang Jalani Sidang Perdana Skandal Tanah



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya